AZKALEESIA | 35

4.2K 317 28
                                    

Yuhuuuu malam minggu triple up lagi (Part 35-36-37). Ingat ya jangan di skip-skip bacanya biar aku tambah semangat nulisnya. Yg triple up minggu kemaren juga kayaknya banyak yg skip-skip nih hayoo ngaku wkwk.

Jadi jangan skip-skip bacanya, jangan lupa komen dan vote juga (di setiap part nya ya) aku maksa nih wkwk. Karena itu juga penyemangatku huhuhu.

Azka mengendarai mobilnya. Ia melirik ke arah samping tempat Aura duduk memejamkan matanya. Dengan wajah penuh emosi, Azka mencengkeram setir lebih kuat.

"Nyusahin. Kalau bukan karena Mr. Nando nyuruh gue jaga lo pasti gue bodo amat." Ucap Azka melirik kesal ke arah Aura.

"Gue harus bawa dia kemana? Kalau ke rumah pasti semua orang udah tidur lagipula kasian mommy kalau tau Aura kayak gini." Ucap Azka berpikir akan membawa Aura kemana.

"Apa ke apartemen gue?" Ucap Azka dengan tatapan ke arah jalanan di hadapannya.

*****

"Besok daddy akan bawa orang ke sini buat nemenin Cia." Ucap Alzio disela-sela acara makan mereka.

"Emang kenapa yo?" Tanya Elver.

"Biar ada yang nemenin Cia kalau pergi keluar pah." Jawab Alzio.

"Ada mamah yang nemenin dia yo, kamu tenang aja." Ucap Nia.

"Kata Cia mamah dan papah itu udah tua." Ucap Alzio membuat Leesia menatap tajam ke arah Alzio.

"Cia beneran ngomong gitu?" Tanya Nia dengan nada yang dibuat-buat seolah sedih.

"Daddy bohong grandma, mana mungkin Cia cucu grandma yang paling cantik ngomong gitu." Bantah Leesia.

"Dosa loh bohong sama orang tua. Tadi udah ngatain grandma dan grandpa tua sekarang bohongin mereka." Ucap Alzio.

"Ck, daddy...." Rengek Leesia membuat Elver dan Nia tersenyum. Mereka merasa ada perubahan suasana di rumah mereka setelah kehadiran cucu mereka.

"Sudah - sudah lagian grandpa dan grandma ngga marah sama Cia. Emang kita udah tua makanya Leo dan Cia yang akan jadi penerus nanti." Ucap Elver.

"Cia kan perempuan grandpa." Ucap Leesia.

"Emang kenapa kalau Cia perempuan? Cia juga harus belajar bisnis." Ucap Elver.

"Entah kenapa Zio kurang setuju pah." Ucap Alzio menatap sang papah.

"Kenapa yo? Leo dan Cia itu penerus kamu." Ucap Elver.

"Kalau Leovan it's okay karena dia laki-laki tapi kalau Cia jangan pah." Ucap Alzio.

"Alasannya apa yo? Mamah yakin Cia punya kemampuan untuk mengurus bisnis." Ucap Nia.

"Dunia bisnis itu kejam mah, Zio ngga mau Cia kenapa-napa." Balas Alzio.

Leesia menatap penuh haru, dari dulu Alzio selalu menjaga dirinya. Bahkan jika ia melakukan sesuatu yang membahayakan pasti selalu dilarang oleh Alzio.

"Tapi yo, Cia masih dalam pengawasan kita semua. Jadi kamu tidak perlu khawatir kalau Cia mengurus bisnis kamu juga." Ucap Elver.

"Grandpa sekarang Cia juga harus fokus belajar jadi lebih baik jangan membahas itu dulu." Ucap Leesia.

Alzio, Elver, dan Nia berhenti berdebat. Mereka kembali memakan hidangan dengan tenang.

"Oh iya dad nanti yang disuruh nemenin Cia itu Laki-laki atau perempuan dad?" Tanya Leesia.

Protective Boy and Little GirlOù les histoires vivent. Découvrez maintenant