AZKALEESIA | 01

22.8K 977 240
                                    

"Sebentar lagi aku akan bertemu denganmu Queen." Ucap Azka yang duduk di kursi pesawat. Ia sedang dalam perjalanan dari Prancis menuju Indonesia.

Sejak umurnya tujuh tahun, Azka harus tinggal di Prancis karena daddynya harus berpindah tempat bekerja. Raina sebagai istrinya dan Azka lalu mengikuti Rafa untuk tinggal di sana. Dan pada saat itulah Azka tidak pernah bertemu dengan Leesia Queenza Elver yang telah merebut hatinya.

"Maaf Pak, sebentar lagi kita akan tiba di Indonesia." Ucap Luna sekretaris Azka. Azka menatap tajam sekretarisnya itu. Pakaian ketat dan sexy melekat di tubuh rampingnya. Sudah beberapa kali Azka memperingati Luna agar tidak berpakaian ketat dan sexy.

"Saya sudah memperingati kamu agar berpakaian sopan!!" Ucap Azka dengan nada tajamnya.

"Tapi saya suka berpakaian seperti ini pak." Ucap Luna tersenyum menggoda di hadapan Azka. Azka menghembuskan napasnya kasar. Ia ingin sekali memecat Luna, namun kinerja Luna sangat bagus sehingga ia perlu pertimbangan untuk itu.

"Pergilah." Perintah Azka.

"Baik Pak." Ucap Luna berjalan berlenggak-lenggok meninggalkan Azka.

Lima belas menit kemudian, pesawat telah mendarat sempurna di bandara. Azka dan Luna berjalan keluar dari bandara. Di sana telah siap seorang sopir pribadi Azka.

"Kamu pulang naik taksi dan ini uangnya." Ucap Azka menyerahkan tiga lembar uang seratus ribuan. Luna menatap tak percaya ke arah Azka.

"Tapi pak--"

"Terima atau saya pecat!" Ucap Azka dengan tegas. Luna menerima uang itu dengan terpaksa. Azka langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi penumpang belakang.

"Kita langsung pulang atau kemana dulu pak?" Tanya Pak Bowo.

"Pulang aja pak, saya mau ketemu sama mommy dulu." Ucap Azka yang dibalas anggukan oleh Pak Bowo.

*****

Malam ini Leesia disibukkan dengan urusan make up. Ia sedang berias untuk persiapan pergi ke club malam. Inilah salah satu kebiasaan dari Leesia sejak memasuki bangku SMA. Memakai pakaian ketat dan sexy yang hampir menampakan tubuhnya itu.

"Cantik banget lo Cia. Pantes aja anak-anak di sekolah naksir sama lo." Ucapnya dengan sombong.

"Udah mau jam sembilan, mommy dan daddy udah tidur belum ya." Ucap Leesia menatap jam tangan merk Aigner yang melingkar di tangan manisnya.

Leesia berjalan ke arah pintu lalu membukanya sedikit. Kepalanya menyembul keluar melihat ke kanan dan ke kiri. Senyum terbit di wajah gadis itu.

"Aman." Ucap Leesia penuh kemenangan. Ia masuk ke dalam kamarnya lagi.

Kemudian ia memakai slingbag nya dan keluar dari kamarnya. Ia berjalan penuh hati-hati. Ia tersenyum ketika melihat tidak ada orang yang berada di ruang tamu. Kemudian ia keluar dari rumahnya.

Leesia mengambil ponselnya yang berada di slingbag dan langsung menghubungi sahabatnya.

"Lo dimana Vi? Gue udah keluar rumah nih." Ucap Leesia pada temannya yang bernama Viona.

"Gue udah di club, lo langsung ke sini aja." Ucap Viona.

"Lo gila Vi!! Kalau gue bawa mobil bisa-bisa gue dibunuh bokap dan gue pasti ketahuan kalau kabur dari rumah." Ucap Leesia.

"Yaudah lo naik taksi aja. Gue tunggu di sini. Bye." Ucap Viona mematikan sambungan teleponnya.

"Vio sialan." Ucap Leesia dengan kesal.

Protective Boy and Little GirlWhere stories live. Discover now