AZKALEESIA | 39

4.9K 388 120
                                    

Jarum jam menunjukkan pukul 23.00 waktu Jerman. Leesia memoleskan make up di wajahnya, rambutnya ia gelung memperlihatkan leher putihnya, lalu ia memoleskan lipgloss berwarna merah mudanya.

"Perfect, lo cantik Cia. Masih banyak orang yang mau sama lo." Ucap Leesia tersenyum menatap cermin.

Kemudian ia berdiri menatap tubuh rampingnya yang hanya tertutup oleh rok mini hitam dan Cropped top berwarna putih yang memperlihatkan pusar gadis itu. Sepatu hills dengan tinggi 15 cm membuat dirinya lebih cantik.

"Selamat bersenang-senang di club Leesia." Ucap Leesia tersenyum manis menatap dirinya sendiri.

Leesia menyampirkan slingbag miliknya di bahu. Kemudian ia keluar dari kamarnya dengan penuh hati-hati. Ia melangkahkan kakinya perlahan agar tidak menimbulkan suara.

"Cia." Panggil seseorang membuat langkah Leesia terhenti. Leesia menelan ludahnya kasar kemudian membalikkan tubuhnya menatap orang itu.

"Hai Rosa." Ucap Leesia tersenyum kuda.

Rosa menatap penampilan Leesia dari atas sampai bawah.

"Lo mau kemana?" Tanya Rosa.

"Emmm gue... Gue cuma lagi nyoba baju yang tadi kita beli. Ternyata bagus loh cocok buat gue." Ucap Leesia melenggak-lenggokan tubuhnya memamerkan baju yang dikenakannya.

"Kalau lo cuma nyobain baju di kamar aja ngapain sampai keluar kamar gini. Mana lo dandan juga, bawa slingbag juga kayak mau pergi aja." Ucap Rosa curiga.

"Terserah gue dong. Tadi gue mau ke kamar grandma buat nunjukin baju baru gue ini." Ucap Leesia. Rosa masih menatap penuh selidik ke arah gadis itu.

"Yang ada kalau lo pakai baju gini di hadapan Nyonya Nia, Nyonya Nia pasti langsung serangan jantung." Ucap Rosa.

"Ini juga ngga jadi." Ucap Leesia dengan kesal.

"Udahlah gue mau tidur. Bye bye Rosa." Lanjut Leesia memasuki kamarnya kembali.

"Gadis aneh." Ucap Rosa menatap kepergian Leesia.

*****


"Ck, sialan. Rosa kok belum tidur sih." Gerutu Leesia duduk di tepi ranjangnya.

"Kalau dia tau gue pergi pasti langsung ngadu ke daddy." Ucap Leesia.

Leesia mengerucutkan bibirnya kesal, kemudian matanya menatap ke arah jendela. Senyuman licik terbit di bibir gadis itu.

"Bukan Cia namanya kalau nyerah sampai di sini." Ucap Leesia.

Gadis itu berjalan ke arah jendela. Ia membukanya perlahan. Lalu, Leesia menatap ke arah bawah. Kamarnya berada di lantai dua membuat dirinya harus turun lewat jendela itu.

"Semangat Cia." Ucap Leesia kemudian mulai menjalankan aksinya.

*****


BRAK

Azka membuka pintu apartemen nya dengan keras kemudian menutupnya dengan keras juga.

Ia menatap ke sekeliling apartemen yang terlihat sepi itu. Ia mulai berjalan ke arah kamar yang ia yakinin Aura berada di sana.

BRAK

Aura langsung membuka matanya terkejut mendengar suara itu. Aura yang sedang tertidur di ranjang kini telah menatap Azka.

"BANGUN!" Teriak Azka.

Aura menuruti perkataan Azka, ia telah duduk di ranjang menatap takut lelaki itu. Wajah Azka penuh amarah.

Protective Boy and Little GirlWhere stories live. Discover now