AZKALEESIA | 28

5.6K 465 75
                                    

"Azka ingin menikah dengan Queen secepatnya." Ucap Azka tanpa ragu. Azalea dan Leovan membulatkan matanya terkejut, Leesia menundukkan kepalanya dengan tangan yang merangkul Azka, sedangkan Alzio hanya diam menatap Azka dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Bisa ulangi lagi ucapan kamu." Perintah Alzio dengan tegas.

"Azka ingin menikah dengan Queen secepatnya dad." Ucap Azka dengan lantang. Tatapan tajam Alzio ke arah Azka. Azka yang ditatap seperti itu tidak membuat dirinya takut, ia justru merangkul pinggang Leesia tepat di hadapan Alzio.

"Saya tidak mengizinkan." Ucap Alzio penuh penegasan.

"Azka ngga mau pisah sama Queen dad. Azka ingin Queen segera menjadi milik Azka." Ucap Azka.

"Saya ngga peduli. Cia masih sekolah, masa depannya masih panjang. Lagi pula, keluarga kamu juga tidak menyukai putri saya. Buat apa saya mengizinkan kalian." Ucap Alzio dengan rahang yang mulai mengeras.

"Daddy, Azka mohon. Azka akan bicara pada mereka lagi. Azka yakin mommy Raina akan setuju dad. Azka janji akan membuat mommy Raina menyukai Queen." Ucap Azka penuh permohonan. Alzio masih diam menatap lelaki itu.

"Azka anak daddy juga kan? Azka udah daddy anggap anak sendiri kan? Apa daddy senang lihat Azka kayak gini. Keinginan Azka cuma satu dad, Queen menjadi milik Azka." Ucap Azka. Alzio dapat melihat lelaki itu menangis. Lalu ia beralih menatap Leesia yang sudah terisak di pelukan Azka.

"Tapi daddy belum mengizinkan kalian menikah. Dan satu lagi, Leesia akan kami pindahkan ke Jerman." Ucap Alzio. Dengan wajah penuh keterkejutan Azka menatap Leesia penuh tanya.

"Apa benar Queen?" Tanya Azka menatap wajah Leesia.

"Iya Kak." Jawab Leesia singkat.

"Kenapa ngga ngomong ke aku, Queen?" Ucap Azka penuh kekecewaan.

"Yang penting sekarang kamu sudah tau. Dan keputusan saya tidak bisa diubah." Ucap Alzio tegas.

"Terus gimana hubungan Azka dan Queen dad. Azka sangat mencintai Queen." Ucap Azka.

"Selagi kamu meyakinkan keluarga kamu, Leesia akan berada di Jerman. Saya tidak ingin dia di sini hanya untuk disakiti oleh keluarga kamu. Karena saya yakin musuh Leesia adalah salah satu dari keluarga kamu." Ucap Alzio. Azka hanya diam menatap Alzio. Ia tidak tahu lagi harus bagaimana.

"Sekarang daddy tanya ke Cia, Cia masih mau sama Azka? Masih mau berhubungan dengan dia?" Tanya Alzio pada Leesia. Ia menatap Azka sekilas. Ia masih diam belum menjawab pertanyaan Alzio padanya.

"Jawab Queen." Ucap Azka penuh harap.

"Cia... Cia--"

"Cia takut Kak." Ucap Leovan membuat semua orang menatapnya.

"Maksud lo apa yo? Queen takut kenapa? Gue ngga pernah macam-macam sama dia." Tanya Azka penasaran.

"Dia--"

"Kak Leo." Ucap Leesia sambil menggelengkan kepalanya seolah berbicara jika Leovan tidak boleh mengatakannya.

"Cukup Cia. Kak Leo ngga mau Cia memikirkannya sendiri. Semua harus terbuka sekarang." Ucap Leovan.

"Sebenarnya apa yang kalian tutupi dari kami. Kamu cerita semuanya sekarang yo." Ucap Azalea dengan nada khawatirnya.

"Cia takut dengan Javon. Waktu Cia diculik oleh Javon, dia diancam oleh Javon. Javon mengancam Cia agar menjauh dari Kak Azka kalau tidak mau Kak Azka celaka. Dan asal Kak Azka, mommy, dan Daddy tau. Javon pelaku penembakan Kak Azka. Karena pada saat itu Cia dan Kak Azka pergi bareng, jalan bareng. Cia melanggar janjinya ke Javon. Itulah kenapa Cia pengin menjauh dari Kak Azka selain karena perintah tante Raina. Cia ngga mau Kak Azka celaka karena Cia." Leovan menceritakan semuanya pada Azka, Alzio, dan Azalea.

Protective Boy and Little GirlWhere stories live. Discover now