AZKALEESIA | 33

4.3K 309 7
                                    

"Mereka berdua bekerjasama dengan Javon buat misahin Azka dan Queen." Jawab Azka.

Raina terkejut mendengar ucapan Azka begitupun dengan Aura dan Olive yang terlihat panik.

"Kak Azka jangan nuduh sembarangan deh." Ucap Olive membantah ucapan Azka.

"Nuduh? Udah ada buktinya. Dan asal kalian tahu Javon telah ditangkap dan kemungkinan akan dimasukkan ke penjara. Apa kalian mau seperti itu?" Ucap Azka dengan nada kerasnya. Aura dan Olive saling menatap penuh ketakutan.

"Azka kita bisa jelasin semuanya. Kita lakuin ini karena--"

"Ngga usah jelasin apapun lagi. Kalian berdua emang mau misahin gue dan Queen. Bahkan dengan rencana kotor kalian yang ikut kerjasama dengan Javon menculik Queen bahkan sampai nembak gue." Ucap Azka. Wajah Azka merah padam penuh amarah.

"Aku cinta kamu Azka, makanya aku ngga mau kamu sama perempuan lain." Ucap Aura memegang tangan Azka namun segera ia tepis.

"Dulu lo baik Ra, gue kira lo bakal jadi temen gue. Tapi gue ngga nyangka kalau lo bertindak jahat kayak gini. Gue cuma mencintai satu orang yaitu Queen dan itu berlaku sampai kapanpun." Ucap Azka dengan tegas.

"Tante kira kamu baik Aura bahkan tante juga sempat berpikir akan menjodohkan kamu dengan Azka tapi ternyata setelah tau kelakuan kamu seperti ini tante ngga mau punya menantu seperti kamu." Ucap Raina.

"Semua ini Aura lakuin karena Aura cinta sama Azka, tante." Ucap Aura pada Raina.

"Tante tau, bahkan tante pernah di posisi seperti kamu Aura. Tante melakukan kejahatan demi mendapatkan orang yang tante cintai. Tapi setelah melakukan semua itu tante menyesal. Semua orang membenci tante, tante dicap jelek oleh semuanya. Tante harap kamu paham maksud tante. Tante mau kamu jangan seperti itu Aura karena kamu sendiri yang akan menyesal." Lanjut Raina. Aura terdiam menundukkan kepalanya.

Tatapan Raina beralih pada putrinya. Ia menarik napasnya dalam lalu menghembuskannya.

"Sebenarnya kamu ada masalah apa dengan Cia, Liv? Kenapa kamu ikut terjerumus dalam masalah ini?" Tanya Raina.

"Olive ngga suka sama Cia, Mom. Cia mendapatkan semua kasih sayang dari semua orang. Di sekolah, bahkan di rumah ini. Kak Azka lebih sayang sama Cia daripada Olive. Kak Azka lebih memperhatikan Cia daripada Olive yang adiknya sendiri." Ucap Olive mengutarakan isi hatinya.

"Apa dengan lo berbuat kayak gini gue akan lebih memperhatikan lo?" Bentak Azka.

"Gue sayang sama lo Olive karena lo adik gue. Tapi gue juga ngga suka adik gue sendiri justru benci orang yang gue cintai. Gue punya hidup dan gue punya cinta sendiri. Ngga mungkin gue selalu memperhatikan lo. Ada orang lain yang harus gue perjuangkan." Lanjut Azka.

"Tapi gara-gara Cia, Kak Azka ngga pernah lagi sayang sama Olive. Selalu Cia, Cia, dan Cia. Kak Azka selalu bela Cia hiks.... hiks...." Ucap Olive mulai terisak.

"Gue masih sayang sama lo dan ngga ada bedanya dari dulu Liv. Lo masih jadi tanggung jawab gue karena lo adik gue. Tapi kalau lo berbuat jahat seperti ini gue kecewa banget." Ucap Azka.

"Maafin Olive Kak." Ucap Olive penuh penyesalan. Azka hanya diam tak menjawab ucapan Olive.

"Mommy, apa mommy masih mau menampung orang jahat di sini?" Ucap Azka pada Raina namun tatapannya ke arah Aura.

"Kamu keluar dari rumah tante, Ra." Ucap Raina dengan tegas.

Aura menggelengkan kepalanya.

"Aura mohon tante. Aura mengaku salah tapi Aura mohon biarin Aura di sini." Ucap Aura pada Raina. Raina hanya diam melirik Azka membuat Aura menghembuskan napasnya.

Protective Boy and Little GirlWhere stories live. Discover now