15. Sang Pemimpin Bridal

195 23 27
                                    

Mendapat pesan yang lumayan mengejutkan, Rajawali langsung keluar sekolah melewati pagar. Ini di luar prediksi Rajawali. Karena sebelumnya pun Bridal tidak pernah mengingkari janji.

Dengan emosi dan kecepatan tinggi Rajawali melajukan kuda besi. Pikirannya sekarang kacau. Terlalu banyak masalah yang bersarang di otak cowok itu.

Tiba di parkiran, Rajawali langsung melarikan kakinya cepat memasuki BR. Di dalam sudah banyak anggota Regaz yang berkumpul—termasuk kedelapan sahabat Rajawali.

"Lo semua kok bisa udah di sini?" tanya Rajawali heran.

"Waktu istirahat, kita jadinya keluar sekolah. Terus ketemu Ical. Katanya Bridal bakal nyerang kita sore ini," balas Galen.

Ical merupakan anggota Regaz yang ditugaskan untuk mencari informasi seperti penyerangan. Kepintarannya dalam bidang teknologi sangat membantu Regaz. Tempat kerja yang dihuni Ical pun istimewa dan rahasia.

Rajawali menggangguk paham. Lalu mengambil spidol, untuk menciptakan sebuah gambar taktik yang akan digunakan. Semuanya memperhatikan dengan seksama papan putih di rungan itu. Selesai menggambar, Rajawali mulai menjelaskan di mana posisi mereka dan tugasnya.

"Selesai. Sekarang kalian pulang, siapin mental dan tenaga untuk pertempuran nanti sore," ujar sang pemimpin diakhir rapat.

"Balik sekolah lagi jangan?" tanya Billi.

"Jangan. Mending santai di sini."

Ucup tertawa mendengarnya. "Semangat sekolah lo ternyata cepet berubah, Bos. Herman gue."

Tino melempar kulit kacang yang ada di tangan, sampai mengenai kepala cowok Jawa. "Kesekian kali lo manggil-manggil bapak gue. Minta ditampol?"

"Bukannya waktu tempur kita lusa?" tanya Rajawali entah pada siapa.

"Menurut perjanjian mah harusnya lusa. Mungkin mereka nyerang sebelum waktunya punya tujuan untuk menang. Mereka berpikiran kita bakal kalah karena enggak siap," balas Anwar mengeluarkan pendapat.

"Dasar kawanan banci. Mereka pikir kita bakal lengah." Rajawali menampilkan seringai menakutkan. "Gue bantai mereka semua."

"Makan ikan keselek duri. Lo bener keliatan ngeri." Ucup menatap takut muka Rajawali. "Ayo, Bos, tarik napas ... buang lewat belakang," ujarnya kurang ajar.

"Lama-lama gue gampar juga lo, Cup."

Langsung lari terbirit-birit dong si Ucup ke warung Bang Joy. Pasalnya jika sedang marah Rajawali akan benar-benar melakukan—tanpa memandang itu teman atau lawan.

°°°°

Jika kemarin waktu berjalan begitu lambat, hari ini waktu terasa berjalan sangat cepat. Bahkan Rajawali dan teman-teman seperti baru sepuluh menit memejamkan mata. Namun, kenyataannya tidak—mereka sudah berjam-jam tidur.

Pukul 16.00 anggota Regaz sudah berkumpul di BR, menanti kawanan banci datang. Mereka berpenampilan sangat tampan, bahkan mirip seorang akan berkencan. Sebagian besar memakai headband atau bandana di lengan—sangat menambah kesan kegagahan.

Beberapa menit menunggu, Bridal pun datang dengan rusuh. Suara knalpot motor mereka sangat menggangu pendengaran.

Agler Dentara. Seorang pemimpin Bridal yang berparas tampan. Sebagian rambut atas dikucir adalah ciri khasnya. Hidung mancung dan dagu ramping cowok itu terlihat luar biasa. Apalagi alis tebal dan bulu mata lentiknya, begitu menggoda iman para kaum Hawa. Tetapi jika dibandingkan dengan Rajawali, Agler masih kalah tampan.

RAJAWALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang