10. Pagar Sekolah

232 26 45
                                    

Matahari sudah menyingsing tinggi. Tetapi cowok yang tidur di atas ranjang besar, masih setia memejamkan mata. Sama sekali tidak terusik dengan sinar yang menerobos masuk lewat jendela.

Padahal di sekolah teman-temannya pasti sekarang sedang pusing mengerjakan soal ulangan. Dengan santainya cowok satu ini baru membuka mata secara perlahan. Menengok jam yang mununjukkan pukul delapan.

Tidak ada ekspresi terkejut atau panik, saat sadar bangun kesiangan. Masih penuh kesantaian, dia menyibakan selimut, lalu beranjak ke kamar mandi. Hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit, sudah bisa menyulap dirinya menjadi tampan dengan tampilan urakan. Berpenampilan tidak seperti anak teladan, justru menjadi daya tarik tersendiri di mata kaum Hawa. Benar-benar aneh!

Tidak ingin membuang waktu untuk berlama-lama di kamar, cowok itu sedikit berlari keluar lalu menuruni tangga. Tujuan utamanya adalah ke ruang makan.

"Ayah belum pulang, Bi?" tanyanya pada pembantu yang sudah lumayan lama bekerja di rumah seperti kuburan ini.

"Belum, Den," jawab Bi Hapus seraya meletakan piring bersih di rak.

Rajawali tersenyum kecut. "Tiap hari sama jalang, bener-bener orang kurang belaian."

"Den ... jangan gitu. Udah ayo makan aja, mau berangkat sekolah, kan?"

"Aku langsung berangkat aja." Rajawali berlalu dari hadapan Bi Hapus. Baru lima langkah, cowok itu kembali lagi ke ruang makan.

"Ada yang ketinggalan, Den?"

"Makanan, Bibi," balasnya membuat Bi Hapus tersenyum lebar. Akhirnya masakannya hari ini tidak terbuang sia-sia. "Bungkus semua aja, kasian kan Bibi udah masak capek-capek tapi enggak dimakan."

Dengan cekatan dan semangat Bi Hapus membungkus semua makanan yang ada di meja.

"Besok kalau enggak ada orang di rumah, masak sedikit aja buat Bibi sendiri, ya. Aku berangkat," pamit Rajawali sambil menggaet seplastik makanan.

°°°°

Saat ini Rajawali sedang duduk santai di warung Bang Joy sambil menikmati kopi. Sekarang tidak terlalu ramai, karena sebagian besar anak-anak Regaz sedang bersekolah agar menjadi pintar.

"Ujang kasep, kunaon henteu masuk sekolah?"

"Ini sebentar lagi juga mau ke sekolah, Bang."

Bang Joy sekilas melirik jam di dinding. "Emang boleh masuk jam segini?"

"Enggak."

"Lha, nanti masuknya gimana?"

"Gerbang ditutup, lewat pagar pun masuk."

Bang Joy terkekeh mendengarnya. Ternyata masih ada murid badung seperti Rajawali di zaman ini.

Rajawali kembali memainkan ponselnya sambil menunggu waktu. Sesekali diselingi dengan menyesap kopi.

"Raja teh, tadi malem tidur di mana?" tanya Bang Joy penasaran. Karena biasanya Rajawali tidur di BR.

"Rumah."

Mendengar jawaban itu, Bang Joy merasa senang. "Tumben banget atuh."

"Ayah lagi enggak di rumah."

Seketika senyum Bang Joy luntur. Awalnya dia pikir, Rajawali sudah berbaikan dengan orang tuanya, sehingga mau pulang ke rumah. Ternyata dugaannya salah.

"Mau sampe kapan atuh kayak gini terus?"

"I don't know."

"Artinya apa?"

RAJAWALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang