Rumah Baru

601 30 5
                                    

HARA POV

Aku keluar dari mobil setelah Yoongi memarkirkan mobil kami di depan sebuah rumah yang terlihat begitu besar dan juga mewah. 

Rumah ini berada di salah satu perumahan elit yang ada di Seoul. Tidak terlalu jauh juga dari apartemen kami dan rumah keluargaku.

Beberapa waktu yang lalu,

Aku dan Yoongi memutuskan untuk membeli rumah ini untuk kami tinggali bersama dengan kedua bayi kami yang sebentar lagi akan lahir.

××

Sama seperti kedua orang tuaku. Aku ingin anak-anak kami nanti tinggal di sebuah perumahan bukan di sebuah apartemen.

Apa aku memiliki alasan untuk hal ini? Tentu saja.

Apartemen kami saat ini memang sangat mewah dan juga luas, untuk membesarkan kedua anak kami disana rasanya tidak akan sulit.

Tetapi bagiku dan juga Yoongi, tidak akan ada banyak hal yang bisa kami lakukan saat tinggal di sebuah apartemen. Sebesar apapun itu. Ruang kami akan dibatasi dan rasanya kami juga akan sulit untuk melakukan renovasi disana.

Kami bisa mengganggu penghuni apartemen lainnya.

Dan aku tidak ingin hal itu terjadi.

Sementara, jika kami tinggal di sebuah rumah aku bisa membuat dan melakukan apapun untuk kedua anak kami. Ruang kami menjadi jauh lebih bebas tanpa mengganggu orang lain.

Benar bukan?

Mungkin, sebagian orang akan menganggapku sangat berlebihan tapi bagiku, ini adalah hal terbaik yang akan kami lakukan sebagai orang tua demi kebahagiaan anak-anak kami kelak.

×

Tentu saja keputusan ini bukanlah sesuatu yang bisa kuputuskan sendiri. Aku dan Yoongi sudah berdiskusi dengan mempertimbangkan banyak hal. Kami juga mendiskusikan tentang ini dengan keluarga besar kami. Karena, pendapat orang tua kami akan sangat membantu.

Orang tua kami berdua juga mengatakan, agar aku dan Yoongi melakukan apapun yang kami inginkan. Kami harus mempertimbangkan segalanya. Tidak ingin melakukannya dengan terburu-buru. 

Apartemen kami juga belum lama ini kami tinggali, karena kami berdua baru hampir satu tahun menikah dan tinggal bersama. Rasanya sayang sekali jika harus meninggalkannya. 

Lebih dari itu, aku dan Yoongi sudah memutuskan untuk sampai kapanpun tidak akan pernah menjual apartemen ini.

Karena ini adalah pemberian Yoongi.

"Kalau begitu, kita tetap akan pindah ke rumah baru dan aku akan membeli satu apartemen lagi di tempat ini untuk anak-anak kita.

Mereka bisa memiliki apartemen itu saat dewasa."

Jawaban Yoongi itulah yang membuatku sangat tenang dan begitu bersyukur. Yoongi adalah suami dan calon ayah yang baik juga luar biasa. 

÷÷

"Bagaimana? Apa kau menyukainya? Ini adalah rumah terbesar yang ada di perumahan ini." Yoongi bertanya padaku sambil mengusap perut besarku saat kami berkeliling rumah.

Aku tersenyum dan mengangguk. "Aku menyukainya."

Terlihat dengan jelas kalau rumah ini lebih besar dari rumah keluargaku. Sebenarnya, orang tuaku yang merekomendasikan rumah ini. 

Saat kami memutuskan untuk mencari rumah. Ayahku merekomendasikannya. Selain, karena rumah ini masih berada di perumahan yang sama dengan rumah keluargaku. Rumah ini juga terkesan sangat cocok untukku dan Yoongi.

Walaupun, memang harga yang berikan untuk rumah ini sangatlah mahal. 

Tetapi, bagi kami harga tersebut sebanding dengan apa yang kami dapatkan. Rumah ini baru beberapa bulan selesai di bangun atau bisa dikatakan rumah ini bangunan baru. Hal itu juga yang membuat harga rumah ini menjadi mahal.

Mulai dari halaman sampai dengan bangunan semua juga terlihat sangat besar dan mewah. Semua di desain mengikuti perkembangan zaman.

Lingkungan di perumahan kami ini masih begitu asri.

Jadi aku menyukainya.

Benar-benar mengingatkan masa-masa kecilku.

×

Tentu saja aku tidak bahagia sendirian.

Terlihat begitu jelas kalau Yoongi juga sangat bahagia. Dia sudah memikirkan banyak hal untuk anak-anak kami walaupun mereka berdua belum lahir.

Bahkan, Yoongi sudah meminta arsitek kami untuk membuatkan sebuah bangunan di halaman rumah untuk taman bermain anak-anak. Yoongi ingin anak-anak kami bisa melakukan apapun di rumah dan mereka bisa mengajak teman-temannya untuk bermain bersama disini.

Bukankah unik?

Kami masih sebagai calon orang tua baru tapi aku dan Yoongi sudah memikirkan banyak hal untuk anak-anak kami di masa depan. Rasanya tidak sabar sekali.

×××

Setelah berkeliling rumah dan meminta arsitek untuk merenovasi dan membangun beberapa bagian rumah. Aku dan Yoongi memutuskan kembali ke apartemen.

Hari sudah hampir malam dan kami memiliki janji dengan keluargaku dan Yoongi.

Keluarga besar kami sudah menunggu di apartemen untuk makan malam bersama. Orang tuaku sudah sebulan terakhir menetap di Korea.

Ibuku bilang mereka akan menetap di Korea selama beberapa bulan karena cucu kembar mereka akan segera lahir dan mereka ingin berada didekatnya.

Sedangkan orang tua Yoongi memang sudah menetap di Seoul beberapa bulan terakhir agar lebih dekat dengan kami.

Mereka semua sangat antusias menanti kelahiran cucu pertama dan kedua mereka bersamaan.

Persalinanku memang hanya tersisa kurang lebih satu bulan lagi. Dan akhir-akhir ini Yoongi juga lebih banyak menghabiskan waktu bersama denganku.

Jika biasanya Yoongi rela menghabiskan banyak waktu untuk berada di studionya. Kali ini, rasanya dia seperti permen karet yang selalu menempel padaku.

Bagaimanapun.

Aku sangat menyukainya.

××

××

MYG | LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang