Kebahagiaan Baru

778 35 3
                                    

HARA POV

Aku duduk bersandar di balkon kamar, memandangi pemandangan indah sekitaran apartemen kami. Hari ini udara dan cuaca di Seoul sangat bagus. Sungguh.

Aku mengusap perutku, mengelusnya perlahan-lahan. Siapa sangka di dalam perut yang masih terlihat rata ini terdapat calon buah hatiku dan Yoongi.

Beberapa waktu lalu, Paman Kim. Sahabat Ayahku dan sekaligus dokter keluarga kami datang ke apartemen untuk memeriksa kesehatanku, karena aku merasa selalu mual setiap hari.

Paman Kim mengatakan padaku dan Yoongi kalau saat ini aku sedang mengandung, kemudian mengingat usia kehamilanku yang masih sangat muda merasa mual-mual memang hal yang biasa atau umum terjadi di antara ibu hamil.

Kami tidak perlu khawatir. Katanya.

Aku hanya perlu beristirahat dengan baik dan menjaga kandunganku agar tetap sehat.

'Sayang, Eomma berharap kau akan selalu sehat dan bertahan di perut Eomma sampai saatnya nanti kita akan bertemu secara langsung'

'Eomma dan Appa berjanji akan selalu menjagamu dengan baik. Jadi, kau harus tumbuh sehat selama di dalam sana hm?'

Aku berbicara sambil meraba perutku. Rasanya aku benar-benar sudah menjadi seperti seorang Ibu sekarang. Sejak mengetahui kehamilan ini, Doa dan harapanku setiap harinya adalah tentangnya. Kesehatan dan keselamatannya sangat penting bagiku. 

Rasanya, ada tanggung jawab begitu besar yang harus kulakukan mulai sekarang.

Tentu saja aku tidak sendirian. Karena aku memiliki Yoongi. Kami berdua akan melakukan yang terbaik untuk calon buah hati kami. Kami akan selalu menjaganya.

Yoongi menghampiriku sambil membawa dua buah cangkir berisi susu dan kopi. Susu ibu hamil untukku dan kopi untuknya. Kalian tau, Yoongi sangat memanjakanku sekarang kkk. Menyenangkan sekali.

Sebenarnya Yoongi memang termasuk tipe orang yang sangat perhatian. Saat masa berpacaran, bertunangan dan menikah, Yoongi memang selalu ada untukku. Dia selalu menjagaku dengan sangat baik.

Tetapi, sejak Paman Kim mengatakan Yoongi sebentar lagi akan menjadi seorang Ayah. Namja itu menjadi semakin berlebihan. Sangat berlebihan.

Meskipun begitu, aku tetap menyukainya. Karena aku tau apa alasannya melakukan semua hal itu. Dia melakukan itu semua untuk menjaga kami. Istri dan juga calon anaknya. Kkk.

"Sore ini aku harus pergi ke Agensi, ada beberapa hal yang perlu kukerjakan di Studio sebelum mixtapeku dirilis sebentar lagi" Katanya lalu menyeruput kopi.

Aku mengangguk paham. "Baiklah. Lakukan pekerjaan Oppa dengan baik dan Aku akan selalu mendukungnya. Bekerja keraslah Oppa"

Yoongi tersenyum. "Sebelum pergi ke Agensi, aku akan mengantarmu ke rumah agar kau tidak merasa kesepian. Aku sudah menghubungi Eomeonim. Setelah pekerjaanku selesai, aku akan segera menjemputmu"

"Oppa. Aku bukan anak kecil lagi. Aku akan baik-baik saja jika berada di apartemen walaupun sendirian. Ada banyak pekerjaan yang harus kulakukan disini. Jadi jangan khawatir hm?"

Aku memprotesnya. Yoongi benar-benar berlebihan bukan?

Ada banyak pekerjaanku dari YH Studio yang tertunda karena kehamilanku dan ada banyak dokumen juga yang perlu kutandatangani.Akan merepotkan sekali jika aku membawa semuanya ke rumah. 

Selain Ibu akan memarahiku dan Ayahku juga pasti akan meminta orang lain untuk menghandle semua pekerjaanku. Aku sudah membayangkan bagaimana Ayahku meminta Minyoung untuk menyelesaikan pekerjaan untukku.

Yoongi diam. Dia terlihat tidak senang dengan jawaban dariku. 

"Aku hanya ingin memastikan kalau kau akan baik-baik saja. Kalau kau di apartemen sendirian, aku tidak akan bisa fokus pada pekerjaanku karena terlalu mengkhawatirkanmu" Katanya.

Aku menghela nafasku. Baiklah aku mengalah. "Tapi biarkan aku membawa semua pekerjaanku kesana. Aku janji akan berhenti jika sudah lelah."

Yoongi mengangguk. "Arraseo."

YOONGI POV

Aku mengantar Hara untuk pergi ke rumah keluarganya, aku sudah menghubungi Ibu mertuaku beberapa jam yang lalu, memberitahunya kalau kami berdua akan datang ke rumah. Aku ingin Hara tinggal di rumah keluarganya sampai aku pulang dari Agensi.

Hara membawa banyak sekali dokumen pekerjaannya. Jujur saja, aku tidak suka melihat Istriku masih bekerja selama masa kehamilan. Aku terlalu khawatir pada kondisinya, terlebih di masa muda kehamilan, dia tidak boleh terlalu kelelahan dan Hara perlu banyak beristirahat.

Jadi, aku juga meminta bantuan dari Ibu mertuaku untuk ikut membujuk Hara agar dia berhenti bekerja sementara waktu. Karena Hara ini sedikit keras kepala.

Jika aku sendiri yang memintanya untuk berhenti, itu rasanya sangat mustahil. Hm. 

Aku memang suaminya tapi aku tidak bisa melarangnya. Karena ini memang pekerjaannya. Ini adalah tanggungjawabnya dan usaha miliknya.

Hari sudah semakin larut. Aku baru tiba di rumah keluarga Hara pukul satu dini hari. Tidak akan ada yang menyambut kedatanganku selain Young Ahjumma. 

Aku masuk ke dalam kamar Hara. Hara sudah terlelap tidur di ranjang. Wajahnya terlihat sangat damai. Aku tidak menemukan dokumen yang hari ini kami bawa dari apartemen. Apa Hara benar-benar berhenti?

Aku pergi membersihkan diri terlebih dahulu sebelum mendekati Hara. Sepertinya hari ini kami berdua harus menginap disini. Selain tidak ingin mengganggu tidur Hara, setidaknya kami juga harus bertemu dengan kedua mertuaku terlebih dahulu sebelum pulang.

HARA POV

Aku terbangun begitu saja. Hari sepertinya masih terlalu pagi dan Yoongi? Apa yang sedang dilakukannya?

Aku melihat Yoongi sedang mendekatkan kepalanya di perutku. Aku tidak bergerak, ingin tau apa sebenarnya sedang dilakukannya.

"Sayang, apa kau mendengar Appa?" Bisiknya. Yoongi membuatku tersenyum kecil. Suamiku sepertinya sedang ingin mengajak anaknya bicara. Kkk

"Kau mungkin belum bisa mendengar Appa. Kkk. Tapi Appa ingin sekali mengajakmu berbicara setiap hari. Ada banyak hal yang ingin Appa ceritakan padamu. Tentang Appa dan juga tentang Eomma. Kami berdua sangat mencintaimu"

"Appa berharap kau akan selalu sehat dan bertahan di dalam perut Eomma. Tumbuh dan juga berkembanglah dengan baik sayang. Appa dan Eomma menyayangimu. Sampai bertemu sayangku"

Yoongi mencium perutku. Aku tersenyum melihatnya. Dia benar-benar suami yang hebat. Aku merasa sangat bersyukur. Terima kasih sayang.

MYG | LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang