Chapter 56. Hiro's Past

24 1 1
                                    

Pria bertopeng Oni menggunakan dua buah boneka untuk menggotong Yumi dan Rina ke tempat aman. Kondisi mereka sangat kritis. Luka yang diterima cukup parah. Dia melihat pertarungan menegangkan di sana. Puluhan pohon satu persatu mulai tumbang. Belum lagi kondisi pertarungan kurang begitu jelas. Pria bertopeng Oni melihat puluhan kuda sedang menuju kemari. Dari kejauhan, terlihat pasukan dipimpin Norm dan Hans. Keduanya sedang memacu kudanya. Pria bertopeng Oni menggerakkan jemari-jemarinya. Setelah itu, dia biarkan tergeletak di depan. Untuk saat ini dia menaruh surat di saku bajunya.

Sementara itu, Norm dan Hans mempercepat laju mereka. Ketika sampai di lokasi yang dituju, dia melihat Yumi dan Rina sedang tidak sadarkan diri.

"Semuanya! Berhenti!" teriak Hans.

Norm turun dari kuda, lalu dia mencoba untuk membangunkan kedua gadis ini. Tapi mereka masih belum sadarkan diri. Akhirnya, Norm menyuruh prajurit untuk siapkan dua ekor kuda untuk diselamatkan. Tapi saat di bawa, sepucuk surat keluar dari saku bajunya. Kemudian, Norm membaca isi suratnya. Ekspresi dia berubah mengeras.

"Kalian segera bawa mereka berdua ke perkemahan! Aku akan menghentikan Liam!"

"Memangnya ada apa dengan Liam-dono?" tanya Hans.

"Dia kena kerasukan ... dan minta bantuan kepadaku untuk menghentikannya,"

Sementara itu, Hiro terus mengayunkan pedang tanpa henti. Tubuhnya mulai kaku. Dipenuhi luka lebam dan darah sekaligus. Sedangkan Liam tidak merasakan sakit sama sekali. Bahkan auira yang terpancar benar-benar kuat.

"Liam-dono, hentikan ini!" teriak Norm memacu kudanya.

Namun Liam berwujud Android menoleh ke arahnya. Berhasil menangkap Norm. Tubuhnya terbanting ke pohon. Lalu Hans mengayunkan pedang disertai [Fireball] ke arahnya. Liam berwujud Android konsentrasi menghadapi Norm. Laki-laki itu mengeluarkan pedangnya, mencoba menyeimbangkan kekuatannya. Norm mencoba imitasi pergerakan Hiro. Tapi disamping itu, dia mencoba gerakan baru. Kedua kaki menjinjit, berputar seperti angin topan badai. Tekanan angin mulai terasa. Saat itulah Hiro melihatnya sebagai kesempatan. Dia duduk bersila. Lalu melakukan meditasi dengan berpose kedua telapak tangan saling bersentuhan. Setelah itu, Hiro menancapkan pedang Grandark ke tanah.

"Meski cara ini seperti 'Cultivation' ala Wuxia, tapi tidak ada pilihan lain!" gumamnya dalam hati.

Pria bertopeng Oni merasakan tekanan sihir begitu kuat. Dia menduga Hiro sedang melakukan meditasi. Joaquin-Allen bergegas menyusul keterlambatan. Pria bertopeng Oni bergegas memandunya ke pertarungan tersbeut.

Kecepatan Liam berwujud Android semakin meningkat. Norm mulai kesulitan mengimbanginya. Bahkan dibantu Hans sekalipun dibuat terdesak olehnya. Akhirnya, Norm dan Hans memusatkan pikiran pada sisi masing-masing. Norm di depan dan Hans di belakangnya.

"Apa kau memiliki rencana, Hans?"

"Musuhnya terlalu kuat, Norm-dono. Seharusnya saya menambah jam sparring dengan para isekai itu," sinisnya

"Kau benar. Kekuatan mereka lebih kuat dibandingkan manusia umumnya,"

Norm dan Hans bergerak cepat mengayunkan pedang sihir mereka masing-masing. Liam berwujud Android terus mempercepat pergerakan. Sehingga kedua bola mata Norm dan Hans tidak mampu mengimbanginya. Selama beberapa detik, Norm dibuat kejut oleh Liam berwujud Android. Menebasnya hingga kedua mata Norm terbelalak. Hans yang melihatnya, menggertakkan rahang giginya. Menyerang secara membabi buta. Akan tetapi serangan tersebut tidaklah efektif.

Pria bertopeng Oni dan Joaquin-Allen menyerang dari arah dua sisi. Liam berwujud Android bermaksud mengganti senjata dengan rifle laser. Tapi serangan tersebut berhasil digagalkan oleh Hiro. Tatapan kedua matanya berbeda dari sebelumnya. Kini, dia memasang kuda-kuda. Tangan kanan menggenggam erat bagian gagang pedang Grandark. Tapi jempol berada di depan. Sedangkan sisanya memegang seperti biasa. Ujung pedang tersebut sengaja dijatuhkan. Membuat orang-orang yang berada di sekitarnya tidak boleh mendekat. Tangan kiri memancarkan bentuk elemen menyerupai atom. Akan tetapi semua elemen yang digunakan Hiro bercampur menjadi 6 elemen. Membentuk sebuah bola kecil tanpa warna. Dia merasakan semua perasa yang didapat.

Another World Chronicles [END Volume 1-3]Where stories live. Discover now