Chapter 47. Rina vs Al Capone

35 0 0
                                    

Langkah derap kaki saling beriringan. Panasnya terik matahari membasahi kedua pipi pasukan. Pasukan prajurit terbengong melihat dari kejauhan. Pasalnya, mereka terperana melihat mammoth menyerang pasukan Hiro. Teriakan dan jeritan terdengar begitu jelas. Sampai-sampai, pasukan tersebut berhenti bergerak. Hanya bisa menatap dari kejauhan. Pandangan berubah menjadi kosong. Berharap tidak ada mammoth kemari.

"Apa yang kalian lakukan di sini!" Rina berteriak hingga di depan ternyata mammoth muncul secara tiba-tiba.

Rina tidak menyangka kartu as tersebut dikeluarkan sejak awal. Dia memperkirakan penggunaan mammoth bakalan menguras energi cukup banyak. Tapi ternyata dugaannya salah. Rina mengetuk tongkat ke tanah.

"Kenapa kalian malah takut melihat mammoth itu! Meski besar, pasti setiap makhluk ada kelemahan! Jangan gentar!" bentak Rina.

"Ricchan, apa sebaiknya kita minta bantuan kepada Bianca-san untuk mengecoh musuh?"

"Bianca? Bukannya dia bersama Sasha ya?" tanya Rina kepada Yumi.

"Ya. Tapi ... dia terpisah dengannya. Kemungkinan besar, Hiro-kun memasukkannya ke dalam pasukan miliknya. Begitu melihat ada mammoth yang satu area dengannya, maka—"

"Tidak perlu mengatakan apapun. Tidak perlu," sela Rina.

Gadis berambut panjang memecut pelana kuda, mempercepat pergerakan. Diikuti Yumi dari arah belakang. Pasukan lainnya yang ketakutan, memilih ikut pasukan Rina. Pasukan prajurit iri karena Rina begitu tenang saat ini. Sama halnya dengan Yumi.

Rina mendongak ke atas. Tidak menyangka mammoth begitu besar dan kuat. Walau demikian, dia akan mencari kelemahannya. Dari arah samping, terdapat sekumpulan Komodo serta Sabertooth, yang menyerah dengan situasi ada. Rina terkejut bahwa sebuah barrier tidak boleh mendekat. Aura itu menyebar ke area. Membuat pasukan prajurit ketakutan.

"Tidak mungkin ... Naga ada di sini," katanya gemetaran.

"Naga?" tanya Rina memiringkan kepala.

"Ricchan, lihat!" tunjuk Yumi ke atas. Tepatnya ke sebuah bayangan naga.

Dia melihat bayangan tersebut. Ternyata aura yang terpancar adalah milik Hiro. Tapi bayangan itu, persis seperti salah satu prajurit bilang. Rina menarik napas panjang, melaju kencang bersamaan dengan ringkikan kuda. Tapi [Barrier] sulit ditembus. Yumi ikut melaju sambil meninju berkali-kali. Bahkan [Asura's Fist] tidak mempan terhadapnya.

"Hiro-kun, Hiro-kun! Jawablah!" teriak Yumi.

"Percuma saja. Dia tidak mendengarnya," kata Rina menoleh sekitar.

Terlihat ada mammoth muncul dari samping kiri. Rina terpaksa memutar arah haluan, menuju mammoth yang menuju kemari.

"Yumi, kuserahkan bagian itu kepadamu,"

"Berhati-hatilah, Ricchan!"

Rina bersemangat untuk membunuh mammoth. Menurut informasi Liam, makhluk itu berhasil menghancur sepertiga pasukan dari Kekaisaran Torquis. Anehnya, setelah hari kedua tidak ada korban jiwa setelah itu. Raja Ars benar-benar menyadari kesalahan yang dilakukan sebelumnya. Rina mengacungkan tongkat miliknya, disertai [Book of Creator].

"[Summon Monster S]! [Pterodactyl]!"

Rune sihir berbentuk lingkaran besar mengelilingi area kuda milik Rina Shirasaki. Muncul lah Pterodactyl dari tanah. Menyerang mammoth dengan kecepatan tinggi. Rina menambahkan kekuatan sihir pada pterodactyl hingga mampu berevolusi ke tingkat aneh. Petir menyambar ke mammoth. Tapi tidak mempan karena kulitnya sangat tebal. Rina berdecih kesal. Yumi melayang di udara, mengarahkan pukulan ke kepala mammoth.

Another World Chronicles [END Volume 1-3]Where stories live. Discover now