Chapter 11. Versus Hydra Part I

76 8 25
                                    

Sosok berjubah hitam, sedang melayang di udara. Mengamatinya dari atas. Dengan santainya, dia berjalan dua langkah, tersenyum misterius.

"Nah ... saatnya kau bebas, wahai hewan kecilku,"

Sementara itu, Kerajaan Ars menerima laporan bahwa seekor monster berkepala lima sedang menyerang. Para ksatria dikerahkan untuk membantu warga mengungsi dan melindungi mereka dari ancaman monster. Salah satu bangsawan sedang berlutut di hadapan Yang Mulia Raja Ars, Ratu dan Putri Kerajaan, Olivia Ars.

"Yang Mulia, monster sedang menuju ke perkotaan. Haruskah para ksatria dikerahkan segera?"

"Ya. Jangan lupakan utamakan untuk melindungi warga. Jika ada tindakan mencurigakan, segera lapor kepadaku," perintahnya disertai bernada tegas

"Baik!"

Para ksatria beserta bangsawan langsung berangkat tanpa basa-basi. Mereka telah menyiapkan pasukan berkuda, bertombak dan pedang. Setiap unit terjadi dari 15 orang. Total yang dibawa berupa 30 unit. Tujuannya adalah mengalihkan perhatian monster supaya tidak mengarah ke pusat pemerintahan kota. Sedangkan pasukan lainnya mengamankan dan mengungsikan ke tempat aman. Raja Ars telah menyiapkan tempat persembunyian. Dijaga oleh empat ksatria terkuat Ars. Keempat-empatnya terpilih oleh Yang Mulia Raja. Mereka adalah Oscar, Lawson, Godfrey dan Reinz.

Keempatnya tidak bergerak sedikit pun. Hanya mengamati para prajurit memandu para warga.

"Oscar, katanya monster akan kemari, bukan?" tanya Godfrey.

"Memangnya ada apa, Godfrey? Tidak seperti dirimu biasanya," balas Reinz.

Namun Godfrey memejamkan mata, memikirkan Oscar yang diam membisu. Dia menggelengkan cepat, fokus yang ada di depan matanya.

"Kalau ada yang ingin dikatakan, katakan saja. Selama tidak ada niatan untuk menjelek-jelekkan Yang Mulia, aku siap mendengarkan keluhanmu," tawar Lawson.

Saat Godfrey memulai bicara, monster tersebut mengarah ke tempat persembunyiannya. Terlihat makhluk itu sedang bertarung melawan empat orang. Rina Shirasaki, Yumi Hitomachi, Hiro Sakaki dan Allen McCarthy. Keduanya saling bekerja sama mengalahkan makhluk itu. Allen melihat keempat ksatria secara singkat berkata, "Hiro, bawa para warga ke arah timur. Cari tempat yang ada perairan dan sawah. Untuk Yumi, tolong lindungi Rina dan alihkan perhatian pada Hydra. Aku yakin, Dia membutuhkan waktu satu menit untuk memanggil monster terkuat."

"Bukan satu menit Allen-san! Tapi 30 detik!" bentak Yumi.

Oscar, Lawson, Godfrey dan Reinz terkejut dengan tindakan cepat mereka. Terutama Allen McCarthy. Yang membuat mereka terkejut adalah, kekuatan tiap orang berbeda-beda. Ekor monster berkepala lima menggunakan ekornya sebagai serangan balasan. Yumi menangkisnya. Dia mengaktifkan sub skill.

"[Monk's Aura]! [Speed Boost]!" Yumi berlari kencang, memegang ekornya hingga terlempar ke perumahan warga.

Rumah warga yang terkena hancur seketika. Tersisa puing-puing. Bukan satu rumah. Dua, tiga dan empat rumah juga terkena dampaknya. Tapi tidak separah pertama. Ketiganya mengalami kehancuran pada sisi dinding rumah, cerobong asap atau tanah hasil bercocok tanam. Sehingga kerusakan di mana-mana.

"Gila. Monk's Aura benar-benar kuat!"

"Itu sebuah pujian atau menghinaku, Hiro-san?" tanya Yumi menunggingkan senyuman mengerikan, membuat Hiro bergidik melihatnya.

Bagi Allen, sub skill Yumi tidak biasa. Dia mengira monk's aura hanya meningkatkan aura kecepatan. Tapi ternyata makna berbeda. Allen menggunakan kacamata sebagai tolak ukur kekuatan skill Yumi. Barulah sadar, bahwa monk's aura dapat meningkatkan kekuatan secara fisik. Di mana skill tersebut dapat meningkatkan kekuatannya hingga lima kali lipatnya.

Another World Chronicles [END Volume 1-3]Where stories live. Discover now