Chapter 25. Finding Yumi Hitomachi

20 1 0
                                    

Siulan burung menghinggapi jendela. Bau perapian tercium aroma di sekitarnya. Kepulan asap menjalar ke seluruh ruangan. Tapi rasanya begitu nikmat dan harum.

Hidung Hiro menghirup aroma begitu enak dan menyegarkan. Dia mengendus-endus baunya hingga kedua matanya terbuka lebar. Hiro langsung bangun.

"I-ini di mana?" gumam Hiro kebingungan.

Sebuah selimut putih menutupi seluruh anggota badannya. Lengan kiri dan kanan terkena luka sayatan. Tapi jika diperhatikan sekilas, luka itu sudah lama dia terima. Jika tidak salah melawan Hydra, Medusa, pria berzirah hitam atau pria bertopeng Oni. Dirinya tidak mampu mengingat kapan bertarung.

Di sampingnya, ada segelas air putih dalam kondisi penuh. Dia menenggak air minuman sampai habis. Mengenakan pakaian yang ditaruh dekat perapian. Ketika melihat cerobong asap dari batu bata, ada makanan berupa ayam yang dibakar. Dia bangkit dari kasur, berusaha mengambil makanan tersebut.

"Anda sudah sadar ya, Hiro-sama?"

Hiro menoleh ke asal suara itu. Ternyata itu Olivia. Dia memberikan sebuah ramuan Herb kepadanya.

"Sedang apa kau di sini?" katanya bernada tinggi.

"Sedang apa? Tentu saja aku merawatmu. Memangnya ada yang salah?" tanya Olivia memiringkan kepalanya.

Gadis itu mengatakan sebenarnya. Hiro menggeleng-gelengkan kepala. Hiro menekan keningnya sendiri. Berusaha mencerna situasi terkini.

"Hiro, apa kau baik-baik saja?" muncul lagi Rina yang membawakan pakaian untuknya.

Dia menaruh ke meja, langsung memeluknya. Hiro terkejut dengan perlakuan Rina terhadapnya. Allen sedang berada di belakang ruangan, membawakan beberapa potong kayu untuk menyalakan api.

"Pak Tua ... aku ada di mana?" tanya Hiro.

"Kau sepertinya tidak ingat apapun ya," kata Allen berhela napas berat.

Dia mengambil kursi dekat kasur. Lalu Allen duduk dan menjelaskan kondisinya kepada Hiro. Dia tergeletak di tanah dalam kondisi tidak sadarkan diri. Beberapa warga membawanya ke tempat penginapan terdekat. Kebetulan juga, ada kamar tidak berpenghuni di sana. Allen dan Rina terbangun dari tidurnya, terkejut mendengar bisikan dan desas desus mengenai seorang pemuda yang pingsan. Rina bertanya kepada salah satu warga. Setelah dijelaskan situasi dan kondisinya, Rina memanggil Allen menuju tempat penginapan. Tempat di mana Hiro dirawat. Keduanya bertemu resepsionis, membayar tagihan penginapannya sejumlah 7 koin tembaga. Anak perempuan penginapan membawakan baskom berisi air panas. Rina berinisiatif untuk memasak air. Sedangkan Allen membeli obat-obatan di toko terdekat.

Mendengar penjelasan dari Allen, Hiro menggertakkan rahang giginya. Memukul kasur yang empuk.

"Sial! Aku tidak mampu melindunginya!"

"Apa yang kaubicarakan?"

"Yumi diculik, Pak Tua. Oleh party Golden Sword!" kata Hiro bernada tinggi.

"Aku tahu. Olivia menjelaskannya kepadaku. Dia ... merasa bersalah karena tidak mampu menghentikan Alfa," Allen bernada getir.

Suasana di kamar berubah suni. Hanya kicauan burung dan petir menggelegar. Allen dan Hiro melihat jendela. Sepertinya, cuaca akan berubah menjadi hujan deras.

"Kalau melihat hujan, rasanya tambah kesedihan dalam diri kita," Allen memecah keheningan.

"Ini bukan saatnya untuk sentiment zaman muda, Pak Tua," Hiro masih bernada serius.

Another World Chronicles [END Volume 1-3]Where stories live. Discover now