Chapter 38. Aftermath

28 0 0
                                    

Mesin kapal selam berjalan normal. Mencapai dasar lautan sejumlah 800 meter. Sayangnya, hal itu tidak mengurangi oksigen karena kapal tersebut dilapisi oleh kapasitas sihir milik Vladimir.

Dia mengisi peluru dan amunisi setiap dia gunakan. Rasanya disayangkan jika tidak digunakan secara baik-baik. Apalagi dia mendapatkan lima anggota party sekaligus. Jadi suasana Uni Soviet Submarine L-3 begitu ramai dan berisik.

Damon terus mengecek cermin. Karena dia tidak tahu apa itu cermin. Damon terus merapikan rambutnya. Melakukan pose-pose yang dianggap keren. Padahal semuanya norak. Emily dan Christa belajar memasak dari robot A.I. Leo mempelajari system navigasi yang selama ini dianggap lemah. Tidak lupa mencatat bagian-bagian yang harus ditarik tuasnya dan didorong. Al sendiri masih menyeting supaya mesin bisa berjalan normal. Semua diajarkan oleh A.I.

Vladimir minum kopi sambil membaca artikel hologram. Dia mempelajari berita terbaru mengenai Isekai ini. Tidak lupa juga, mengecek status miliknya.

Nama: Vladimir Konovalov

Umur: 55 tahun

Level: 46

Ras: Isekai

Job: Traveler

Skill: [Submarine Skill] [Infinite Ammo &Weapon Selector] [Uranium Missile]

Sub Skill: [Age Resistance] [Laser Beam] [Missile] [Sonar Searching] [Soviet Army] [Radiation Resistance]

Kemudian dia mengecek status skill terbaru dari bunyi dan tulisan berkedip ada di status. Dia menyentuh layar hologram. Muncul sebuah peringatan dengan tanda seru dengan background segitiga pada bagian tengah.

Warning:

Please upgrade level to the church and got reward from Guild

Sejujurnya, dirinya enggan ke gereja lantaran masalah ideologisme. Tapi dia meyakini bahwa gereja membutuhkan dukungan dari komunisme itu sendiri. Jadi, Vladimir tidak mempermasalahkannya.

"Laksamana, apakah anda mampir ke gereja terlebih dahulu? Jika tidak, akan sulit meningkatkan level anda," suara A.I menyarankan ke Vladimir.

Vladimir tidak mau pergi ke gereja. Apalagi mengarah berlawanan jalannya. Jika balik, sama saja musuh seperti pria bertopeng Oni akan menghampirinya. Hal itu akan menjadi merepotkan yang akan datang. Oleh sebab itulah, Vladimir terus melangkah maju. Tidak mempedulikan area yang ada di sekitarnya.

"Untuk saat ini, kita cari lokasi gereja yang berdekatan dengan guild," ujarnya.

"Itu mustahil, Laksamana. Saya sudah memproyeksikan mapping dari kejauhan 10 km. Hasilnya, saya tidak menemukan gereja yang arah anda tuju," lapor A.I

Dia berdecih kesal. Vladimir menganggap area sekitarnya tidak ada gereja maupun guild. Ini akan menjadi perjalanan panjang. Berharap ada suatu keajaiban menghampirinya. Sampai saat ini, Vladimir mencari cara untuk mencari bahan material lainnya.

Emily dan Christa membawa sebuah mangkok berukuran raksasa. Isinya berupa sup ayam dicampur dengan ayam potong. Para gadis membunyikan wajan. Menandakan hidangan telah siap disajikan. Semua orang berkumpul untuk duduk di ruang meja.

Vladimir ikut serta dalam makan bersama. Kebetulan, dia tidak memiliki agenda apapun kecuali melakukan pengecekan tiap ruangan.

"Tumben sekali Vladimir duduk bersama kita. Biasanya, dia menolak dengan alasan macam-macam," sindir Al.

"Terima kasih atas perhatiannya, Al. Aku merasa tersanjung dengan perkataanmu," balasnya bernada santai.

Leo, Damon, Christa dan Emily melotot tajam Al. Dia kebingungan dengan reaksi teman-temannya.

Another World Chronicles [END Volume 1-3]Where stories live. Discover now