Chapter 33. Struggling

23 2 1
                                    

Kapal selam berjalan tidak seperti biasanya. Mesin bagian belakang terlihat sedang mengalami keroposan. Terutama pada gigi persenelingnya. A.I sedang mendiagnosa dan mencari cara solusi supaya Vladimir Konovalov bisa mengatasinya.

Sorot matanya tidak pernah lepas dari radar sensor. Beberapa detik kemudian, dia melirik titik merah yang berkedip. Bunyi nyaring sirene mengganggu konsentrasinya.

"Bisakah untuk mematikan sirene nya? Aku agak terganggu dengan bunyinya!" perintah Vladimir.

"Baik, Tuan Laksamana!" suara A.I mengiyakan perintahnya.

"Laksamana itu sudah cukup," koreksinya dengan menggerutu.

Alat yang digunakan Vladimir berupa kunci inggris, obeng dan peralatan lainnya. Walau demikian, dia hanya mampu memperbaiki komponen dasar. Tidak bisa rumit seperti lainnya. Serasa kedua tangan ingin gatal menggetok sesuatu. Tapi tidak bisa dikarenakan yang tinggal di dalam kapal selama hanya berdua. Itu pun A.I tidak terlalu sering muncul dan lebih banyak berkutat melalui suara kapal selam.

Tubuh robot android milik A.I tersimpan di ruang pendingin. Tempat yang tidak pernah ada dalam kapal selam L-3. Dipenuhi pipa dilubangi. Sehingga keluar asap putih untuk mendinginkan suhu tubuh Android sehabis digunakan sehari-hari.

Lampu berkedip-kedip di dalam ruangan. Mengganggu Vladimir yang sibuk memperbaiki setiap saat. Jujur, dia tidak tahan dengan kerusakan yang ditimbulkan oleh makhluk laut.

"Sebaiknya anda beristirahat, Laksamana. Tubuh anda mengalami dehidrasi hingga mencapai 80%. Jika dibiarkan, anda akan tidak sadarkan diri selama dua jam," kata A.I memperingatkan.

"Terima kasih atas peringatannya, A.I. Tapi harus kuselesaikan segera perbaikan ini. Jika tidak, siapa yang mau jalankan kapal ini?" kata Vladimir tersenyum.

A.I terdiam mendengar perkataannya. Robot android disusupi oleh A.I. Bersiap untuk membuat masakan untuk Vladimir. Meski itu bukan perintahnya, setidaknya membantu sedikit mengatasi rasa lapar dan haus.

Selama kurang lebih setengah jam berhasil diperbaiki, Vladimir mengambil waktu untuk istirahat. Dia mengambil handuk kecil, mengusap keringat yang keluar di seluruh tubuhnya. Saking banyaknya, Vladimir harus memerasnya. Kemudian, menuangkan air panas yang disiapkan robot android A.I.

Bicara soal air panas, dirinya tidak sadar bahwa ember telah disiapkan. Indera penciumannya tajam, menusuk ke dalam pori-pori hidungnya. Dia mengendus-endus bau makanan. Bergegas menuju ruang istirahat. Seketika, Vladimir terkagum dengan hidangan yang disediakan oleh robot android A.I.

"Makanan telah disiapkan. Silakan anda nikmati makanan yang saya berikan,"

"Ini semua buatku?" tanya Vladimir kebingungan.

Wajar dia kebingungan. Pasalnya, masakan yang dihidangkan masih relatif standar. Satu-satunya minuman yang disukai adalah wine. Yang diproduksi sejak 70 tahun silam. Vladimir menaruh kain putih ke dalam kerah bajunya. Kemudian menuangkan gelas dan menyantap makanannya.

Makanan yang dihidangkan berupa sup shchi. Hanya berbahan bawang Bombay dan kubis. Masakan ini dihidangkan untuk semua kalangan. Entah itu orang kaya atau orang miskin.. Mereka mengenal istilah Щи да каша — пища наша yang artinya Makanan kami adalah Shchi dan Kasha (bubur). Biasanya, masakan tersebut dihidangkan ketika ada perjamuan khusus. Terutama perayaan natal oleh gereja ortodoks itu sendiri.

Namun bagi Vladimir, masakan tersebut sangat tidak asing. Dia mengunyah supnya dengan lahap. Dicampur dengan nasi.

"Lezat sekali," ucapnya Vladimir.

Another World Chronicles [END Volume 1-3]Onde histórias criam vida. Descubra agora