Chapter 05. First day in Another World

205 21 11
                                    

Perlahan-lahan, sinar cahaya mulai redup. Diganti dengan pemandangan luarbiasa. Pepohonan yang rindang dan sejuk. Serangga-serangga beterbangan semacam kupu-kupu dan lebah. Angin berhembus kencang, menentramkan hati dan jiwa seseorang bagi yang menikmatinya.

Allen, Rina, Yumi dan Hiro terbangun dalam kondisi tidak sadarkan diri. Keduamata mereka membuka kedua mata perlahan. Anggota tubuhnya bergerak, meregangkan tubuhnya. Setelah itu, Hiro dkk menyadari bahwa dunia yang tempati bukanlah dunia yang dikenalnya.

Dari kejauhan, ada istana menjulang besar. Tembok membentang, mencapai 3 km. Tingkatnya berlapis-lapis.

"Wow. Kutarik ucapanku. Dunia ini sangat berbeda dari yang kubayangkan," gumam Hiro.

"Memangnya kau berpikir dunia yang kita tempati seperti apa?" balas Rina.

"Kau tahu, dalam anime mereka membentuk sebuah dinding, mengelilingi seluruh daratan atau semacamnya. Tapi arsitektur ini ... serasa dijaga ketat secara vertical. Sedangkan di belakang tidak ada sama sekali," jelas Hiro.

"Hoo ... kau tahu banyak mengenai arsitektur rupanya Hiro-san," sahut Allen.

Hiro menoleh ke Allen. Ucapannya itu membuat hatinya tidak senang. Mirip seperti mengejek baginya.

"Tapi namanya juga isekai. Jadi apa-apa di mata kita, tidak akan terasa masuk akal. Itu sih pendapatku,"

Sementara itu, Yumi mengucek-ngucek mata, sambil membetulkan posisi duduk. Dia memakai rok seragam sekolah.

"Yumi, sudahlah. Menyerah saja," ujar Rina menepuk pundak.

"Tidak mau. Kalau aku menyerah, nanti kalau terjadi sesuatu padaku kau mau tanggung jawab?" tiba-tiba Yumi bernada panik

"Itu yang kaupikirkan?" keluh Hiro dan Rina serempak.

Rina berdiri, mengulurkan tangan ke wajah Yumi. Senyumannya menyinari cahaya matahari.

"Tenang saja. Kau tidak sendiri kok. Ada Hiro-san, Allen-san dan aku. Kita saling bahu membahu untuk menolong. Kedengaran mustahil. Apalagi dari latar belakang berbeda. Tapi selama kita sama-sama berjuang untuk kembali ke dunia asal, kenapa tidak?"

"Betul yang dikatakan Rina-san, Yumi-chan. Kalian berdua memiliki kesempatan untuk kembali. Sedangkan aku dan Hiro-san tidak bisa," Allen menyetujui perkataan Rina

"C-chan katamu?" Rina kebingungan harus berkata apa.

Suara telepati mulai terbuka. Hiro, Allen, Rina dan Yumi terkejut ada seuatu yang berbunyi seperti plastik diremas-remas.

"Ohayou Gozaimasu,"

"Ohayou ... Gozaimasu," ucap Rina, Hiro dan Yumi.

"Good Morning," jawab Allen.

Sosok Dewa berada di depannya. Kali ini yang ditemui mereka sosok wanita. Beramnbut panjang blonde, membawa tongkat terbuat dari emas. Gelang berjumlah lima mengelilingi bentuk lingkaran bagian atas. Matanya berwarna merah.

"Wah sudah sadar semua ya?"

"Kami berempat berterima kasih kepada anda telah membangunkan kita semua, serta mengirimkan kami semua dalam sehat bugar," puji Allen

"Walau percakapan tadi agak kurang wajar," sindir Rina kepada Hiro.

Ucapan Rina membuat Hiro kesal.

"Apa katamu barusan, sialan!"

"Tenanglah, Ricchan, Hiro-san!" Yumi berusaha menengahi kedua pihak bernada tinggi.

"Ri-Ricchan?" Hiro tidak kuasa menahan tertawanya.

Rina menggenggam tangannya, bersiap melancarkan pukulan ke wajah Hiro. Tapi dihentikan oleh Allen.

Another World Chronicles [END Volume 1-3]Where stories live. Discover now