Chapter 09. Find Them!

104 10 11
                                    

Hati Roland von Zephyr kesal sekali. Dipermalukan oleh Hiro dkk di dalam Guild. Parahnya lagi, dia telah melukai harga diri sebagai seorang bangsawan. Ekspresinya mengerutkan kening, wajah mengeras disertai gigi menggeretak. Saking kesalnya, Roland sampai memarahi semua orang di sekitarnya. Bahkan pelayan dan pembantu tidak sanggup mengatasi kemarahan beliau.

"Sial! Sial! Sial! Kurang ajar bocah itu!"

Dia melempar garpu dan pisau ke meja. Amarahnya terus memuncak. Istrinya berusaha menenangkan Roland.

"Sayang, ada apa kok tiba-tiba marah?"

Bukannya tenang, dia malah menatap istrinya dengan penuh benci. Sontak, ekspresi istri Roland ketakutan. Begitu juga dengan para pelayannya.

"Pergi dari ruangan ini. Pergi!" perintahnya.

Semua orang yang mendengar perintah beliau, langsung meninggalkan ruangan. Termasuk istri Roland sekalipun. Kedua tangannya dikepalkan. Saking kesalnya, dia menatap tajam sekaligus mengingat kembali peristiwa barusan.

"Aku tidak akan pernah memaafkanmu bocah! Tidak akan pernah!"

Muncul sosok laki-laki bayangan hitam. Sepintas bayangan miliknya mirip dengan bayangan orang-orang sekitarnya. Dia mendekati Roland, membisiki sebuah kalimat merasuki jiwa dan raga Roland.

"Tangkap mereka hidup-hidup. Terutama Hiro. Jika kau berhasil menangkapnya, maka kau akan mendapatkan pembalasan yang setimpal," bisik telinga dari mulut pria misterius tersebut.

Sesaat tugasnya selesai, dia menengok rumah mewah berukuran raksasa. Laki-laki bertubuh misterius hanya bisa tersenyum misterius. Dia selesai menengok ke belakang. Dirinya tidak kuasa menahan tertawa.

"Tidak kusangka orang idiot termakan umpat olehku," gumam pria misterius.

Semua pelayan memberikan hormat kepada sosoknya. Tapi keburu hilang. Mereka hanya mengangkat kedua bahunya.

"Sepertinya akan menjadi menarik,"

Bisikannya membuat satu individual dapat merubah pendirian sekaligus. Roland langsung berdiri, berteriak dengan lantang.

"Pengawal!"

Salah satu pengawal muncul di depan Roland. Dia berlutut di depannya.

"Roland-sama! Apa perintah anda?"

"Tangkap mereka hidup-hidup. Barang siapa berhasil menangkapnya dalam kondisi hidup atau mati, kalian akan dapat hadiah dariku,"

"Baiklah, Roland-sama. Kami akan melaksanakan perintah anda!" ucap pengawal mohon pamit, meninggalkan Roland dalam ruangan.

Senyuman Roland menyeringai. Dia semakin tidak sabar menangkap mereka, menyiksanya hingga mati.

~o0o~

Allen menatap sekitar. Hiro, Yumi dan Rina sedang beristirahat. Capek sehabis dikejar-kejar. Ketiganya saling bergantian meminum botol air. Angin berhembus kencang, merasakan hawanya semakin sejuk. Bahkan lebih baik dibandingkan sebelumnya. Allen bertanya-tanya apakah ada badan pengatur cuaca seperti tempat tinggalnya.

"Kenapa Allen-san?" tanya Yumi.

"Tidak apa-apa. Hanya merasakan hawa angin saja, tidak seperti biasanya,"

Yumi mengedipkan matanya, mencoba mengaplikasikan berupa merasakan hawa udara. Selang beberapa menit, dia ikut merasakan. Angin menusuk ke dalam pori-pori kulit. Bahkan pundak sekali pun.

Another World Chronicles [END Volume 1-3]Where stories live. Discover now