36. Hari Yang Hancur🐥

38.2K 2.6K 145
                                    

[Tau kan caranya nyenengin hati penulis❤]
•••
Happy reading😍

***

Bener 'kan dugaan gue. Geo pasti gak akan tinggal diam. Aksinya setelah Abel udahan renang dan Haris sama Alda urusin Abel malah membuatnya semakin brutal bikin aksi yang lebih parah dari sebelumnya.

"WOY GEO! LO JANGAN BIKIN SEORANG JOMBLO IRI, YA!" Ini Gevano yang teriak. Dia heboh saat Geo ajarin gue renang terlentang tapi tangannya malah memeluk sambil kasih kecupan ringan diarea wajah. Jelas dong kalau Gevano iri sama ulah adiknya.

Geo cuma mengibaskan tangan, lalu lanjut pegangin badan gue, kasih arahan tentang dasar-dasar teknik berenang seraya mencoba mempraktekannya.

"Kayaknya lo beneran suka Alen lebih dari gue, ya?" Faisal mendadak muncul di samping Geo, cowok itu memerhatikan gue yang lagi terlentang. "Alen biasanya gak akan kayak gini kalau bukan sama cowok yang dia sukai," lanjutnya seraya tersenyum miris.

Gue segera merubah posisi, gak lagi terlentang tetapi bertumpu pada kedua bahu Geo, melirik Faisal sambil mengernyit heran. "Ada apa, Kak?"

Faisal menggeleng. "Gak ada. Cuma mau mastiin Geo beneran suka sama lo apa enggak," katanya yang membuat gue semakin penasaran.

"Hah, maksudnya?" Gue mangap 'kan tuh. Tapi sialnya pas gue mangap Geo auto kasih kecupan singkat di bibir gue.

Gila! Ini muka udah panas, boy. Duh, malu. Jangan sampai Dimas sama Zenna lihat adegan tadi. Jangan sampai!

"Gue jelas suka Nana lebih dari siapapun. Dia istri gue, berhak untuk gue sukai atau gue cintai." Geo menyeletuk seraya tersenyum remeh. Lantas berenang menjauh dari jangkauan Faisal, gak lupa membawa gue yang udah melingkarkan kedua tangan di bahunya.

Eh iya, kali ini gue berenang di kolam dalam lagi, ya. Geo yang ajakin karena Abel udah gak ada di sekitar sini.

"Padahal awalnya Alen mau gue ajak nikah setelah gue lulus. Eh, tahunya udah keduluan." Ah, sial. Faisal masih ikutin gue dan Geo, cowok itu mengoceh pakai tampang yang gak bisa gue artikan.

"Gak beruntung, tuh," balas Geo ketus.

Gak bisa dilanjut, gue harusnya udahan aja. Kalau lama-lama disini kepala gue bisa pecah, apalagi di kerubuni makhluk yang hobby adu mulut kayak mereka.

"Ikutan, ah. Lagi adu mulut sama Geo, kan? Kuy, gue bantuin. Gue juga tadinya mau nikahin si Lena."

Eh anjir! Apalagi ini? Kok banyak yang mau nikahin gue setelah gue punya laki. Kenapa pas gue masih menjadi jomblowati gak ada satupun yang nolongin gue dari dunia penuh kekejaman itu?

KENAPA HARUS SEKARANG GUE DI PERIBUTINNYA?!

AELAH, KAMPRET. MEREKA SEMUA HOBBY BANGET BIKIN GUE RIBUT SAMA GEO.

"Van, lo 'kan sodara gue. Kenapa lo mendukung lelaki penggoda ini?" Geo tatap Abangnya gak percaya, kan.

Fix. Ini adalah opening perang ketiga! Gue harus segera mencari pertolongan.

"Zenna!" Gue teriak memanggil Zenna yang lagi sibuk selfie sama Dimas. Cewek itu menoleh dan membelalakan matanya melihat posisi gue yang sekarang.

#1 Suami Dadakan! [SELESAI✔]Where stories live. Discover now