11. Perihal Susu Putih 🐥

57.4K 4.1K 87
                                    

[Tau kan caranya nyenengin hati penulis❤]
•••
Happy reading😍

***

"Tapi Geo mau mandiri, Ma. Lagian jarak apart Nana sama rumah Mama kan deket, setengah jam juga sampai."

"Gak bisa dong, Geo. Mama itu mau Lena temenin Mama dirumah. Kalian gak usah cari kerja, biar Mama yang biayain semua perlengkapan kalian."

Wahhhh, di manja bener gue. Terima ajalah.

"Si...."

Baru aja mau ngomong, tapi Geo udah duluan pegang tangan istrinya dan mengangkat tangan kita berdua sambil memperlihatkan cincin nikah yang terpasang di jari manis gue sama dia.

"Kita udah nikah, kita harus bisa bangun semuanya dari nol. Geo juga gak mau ada campur tangan orang tua dalam rumah tangga kita." Setelahnya, Geo menurunkan tangannya dan malah genggam tangan gue erat.

Oke, udah jam lima sore, dan itu artinya gue harus pulang ke apart. Kenapa gak tinggal di rumah Geo aja? Jawabannya ada di percakapan atas, kelihatan kan kalau Geo menolak untuk tinggal di rumah Mamanya. Mana sebagian bajunya udah di masukkin ke dalam mobil. Siap banget untuk tinggal bersama gue di apartement yang bisa dibilang jauh dari kata mewah.

"Kita sering-sering main kesini kok, Ma. Mama juga bisa main kesana tiap hari. Geo mau hidup berdua sama Nana untuk hari ini dan selamanya. Geo udah dewasa, Geo harus cari kerja buat nafkahi Nana, dan Geo juga harus bertanggung jawab sama amanat Papa Bagas untuk jagain Nana."

Asik, bijaksana banget Mas Suami. Dia bilang gitu, gue langsung senyum malu kan, mana tangannya masih genggam tangan gue kuat-kuat.

Eh tapi, yang katanya mau hidup bersama selamanya sama gue beneran gak sih? Apa dia cuma mau yakinin Tante Dinar doang?

Ah, udahlah, males gue pikirin, yang penting gue bahagia direbutin gini.

Sekilas, gue melihat wajah Tante Dinar, udah sedikit merah dan matanya juga kayak mau nangis gitu. Ih, kasihan. Masa mertua baru, gue biarin nangis sih?

"Mama hiks tahu kok, tapi Mama juga hiks kesepian. Kamu tahu kan kalau hiks Gea itu selalu pulang malam, di tambah Gevan yang hiks jarang pulang. Papa juga lagi sibuk hiks sama bisnisnya. Mama kesepian, Ge. Mama hiks merasa sendirian."

Tuh kan bener, Tante Dinar mau nangis. Air matanya meluncur gitu aja, lolos dari kelopak matanya. Huhu, kasihan banget. Pengen gue peluk, menenangkan dan bilang kalau gue mau tinggal disini, dibiayain hidupnya sama dia. gg.

Bugh

Lena! Sadar woy, itu mertua lo!

Iya jin, iya. Becanda kok, maaf.

Gue melirik Geo, menatap dia yang cuma diem doang. Wah, pasti merubah pikiran nih dia.

Siap-siap sugih nih gue, habis ini, kabarin Randy ah, beli geprek buat syukuran.

"Maaf, Ma. Geo gak bisa. Geo harus mulai dari awal."

HAH APA?! DIA NOLAK HIDUP SUGIH SECARA INSTAN?!

WAH GAK BENER! DIA SIH ENAK UDAH SUGIH DARI DULU, LAH GUE... Eh, enggak deh, gue juga gak kekurangan banget sih, masa kecil gue selalu terpenuhi sama Papa.

#1 Suami Dadakan! [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang