13| Dia?

107 57 18
                                    

"Cinta terkadang membuat seseorang menjadi bodoh"

****

Farasya segera menemui mereka yang sudah menunggu sedari tadi.

"Ehh, maaf ya, ibu nya lama buatnya."

"Ngga papa Sya, kita yang makasih."

"Yaudah dimakan, ntar keburu masuk," balas Yoga.

Akhirnya mereka pun makan, dan tiba saatnya untuk kembali ke kelas.

"Sya, gue mau ngomong bentar," ucap kak Irene.

"Oke ka, bentar ya. Ayu, Yoga, kalian duluan aja ya."

"Iya," ucap mereka berdua sembari meninggalkan kantin.

"Mau ngomong apa ka?"

"Temen lo, adek gue loh."

"Emmm, Farrel?"

"Iya, adek gue si Farrel sekolah disini juga, lo seneng kan?"

"Hah?" sedikit tak percaya sambil membulatkan matanya.

"Kok elu kaget sih, harusnya seneng dong, kan bisa mengulang masa-masa pas SMP."

"Y..aa seneng sihh."

Kemudian temannya yang bernama Mita menghampirinya.

"Ren, masuk kelas jangan ngobrol mulu, pak Gito udah masuk tuh."

"Iya iya."

"Gue minta nomor lo ya," ucapnya pada Farasya.

"Ooh iya kak bentar."

"Oke, duluan Sya." Meninggalkan kantin.

"Iya ka."

Farasya pun segera meninggalkan kantin, dan kembali ke kelasnya.

Kringg...Kringg

"Lo naik angkot lagi Sya?"

"Iya ga, kan kamu mau sama Ayu, duluan ya."

"Yuk ga, pulang," ajak Ayu.

Yoga pun hanya menganggukkan kepalanya.

"Girls gue duluan ya."

"Iya yu," Ucap Adel dibarengi Adhisti.

****

Sambil menunggu angkot nya datang, Farasya pun tidak tinggal diam, ia mengambil novelnya kemudian membacanya.

Hobinya memang membaca novel, sudah banyak novel yang sudah Farasya baca sampai selesai, salah satunya Teluk Alaska.

Saat Farasya sedang membaca paragraf kedua pada halaman 65, ia sedikit tertarik untuk membuat kalimat tersebut sebagai tema puisi untuk "Art Competition", menurutnya temanya sangat sesuai dengan masa kini, bahkan masa remaja, seperti yang sedang ia jalani.

Ketika angkot sudah sampai, ia segera melangkahkan kakinya untuk masuk kedalamnya.

Namun, lagi-lagi orang yang Farasya temui semalam menghampirinya lagi.

"Sya, lo pulang sama gue aja ya." Ucap Farrel masih menunggangi motor nya.

"Far...rel?"

"Iya ini gue Farrel, yuk."

"Oke."

Dalam perjalanan, Farrel pun menanyakan banyak hal ke Farasya.

Love Without Signal [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang