12| Marah

120 76 14
                                    

"Gue akan ngelakuin apapun, sekalipun nyawa jadi taruhannya"

****

Reynald cukup membuat sejarah panjang dalam hidupnya, bagaimana tidak, seorang Reynald yang notabenenya tidak pernah berangkat sepagi ini, bahkan biasanya dia sampai di sekolah 5 menit sebelum bel, dan sering terlambat, namun berbanding terbalik 180° di pagi hari ini.

"Tumben banget Rey, mimpi apa berangkat jam segini?"

Bukannya menjawab ia malah menaruh tasnya dan langsung pergi keluar.

"Napa tuh bocah?" tanya Rafa bingung.

Tanpa basa-basi Reynald segera masuk ke dalam kelas yang bertuliskan X MIPA 7.

"Ga! Temen lo mana?"

"Farasya? Ngapain lo nyariin dia?"

"Bukan urusan lo!"

Reynald pun menunggu di depan kelas, akhirnya ia pun berpapasan dengan cewek yang dicarinya.

"Ikut gue!" menarik kasar tangan Farasya.

"Lepasin dia!" cegah Yoga.

"Udah aku ngga papa kok ga."

Sekarang Reynald membawanya ke belakang sekolah.

Didorongnya Farasya ke tembok, dan Reynald pun mendekatkan tubuhnya.

"LO SAMA SEKALI NGGA PERNAH NYUCI KAH?! SAMPE-SAMPE BAJU GUE PUTIH SEMUA GINI?, CEWEK MACEM APA LO!" Sambil membuang pakaiannya ke wajahnya.

"DAN SATU LAGI! KALO AJA GUE NGGA PERNAH NGEBANTUIN LO! GUE NGGA BAKALAN DIMUSUHIN SAMA SEPUPU GUE SENDIRI! PUAS LO SEKARANG!"

"Ma..maaf ka, aku e..emang ngga pe..rnah nyuci baju dan ma...salah itu a..aku maaf ba..nget ka." Air mata pun sudah tidak bisa terbendung lagi.

"NGGA USAH NANGIS CUPU! GUE NGGA AKAN PERNAH KASIAN SAMA LO LAGI! DAN MULAI SEKARANG JANGAN PERNAH MUNCUL DI HADAPAN GUE LAGI! PAHAM!"

"I...iya."

Kringg...Kringg...

"MASUK SANA! GUE NGGA MAU MASUK BK CUMA GARA-GARA LO TELAT MASUK KELAS." Reynald pun meninggalkan Farasya.

Farasya mencuci muka di toilet terlebih dahulu, kemudian melanjutkan langkahnya ke kelas.

"Assalamu'alaikum, maaf bu saya telat masuk."

"Waalaikumussalam, iya ngga papa Sya, tapi jangan diulangi lagi ya."

"Iya bu baik."

"Yaudah, duduk sana."

"Baik bu, permisi."

Farasya pun segera duduk dan menyesuaikan pelajaran yang diajarkan.

"Sya? Lo kenapa?" tanya Yoga.

"Aku ngga papa kok, ga. Udah ya jangan ngomong dulu, ntar dimarahin."

"Iya Sya."

Reynald pun segera masuk, untungnya belum ada guru yang datang.

"Dari mana aja lo?" tanya Rafa.

"Diem coba!"

"Sensi amat bang, lagi PMS ya?"

Namun hanya dibalas oleh lirikan tajam Reynald.

"Canda bos, ehehe."

Bel istirahat berbunyi, semua siswa pun berpencar kesana kemari, entah apa yang mereka lalukan.

Love Without Signal [ON GOING]Where stories live. Discover now