23| Fall in Love

70 22 6
                                    

Setelah itu, mereka berlima pun menggunakan mobil, untuk mengikuti Reynald yang menggunakan motor.

"Haha, gampang banget anjir. Ngalahin om-om tanpa melukai kegantengan gue," gumam Reynald dibalik helm full face miliknya.

Flashback On

Ketika mereka berlima tengah berdebat membicarakan masalah. Reynald berinisiatif untuk menelfon adik sepupunya. Safira.

"Woi Saf."

"Naon? Jangan bilang lu masih sama si cupu."

"Kaga lah anjir. Ngapain gue sama si cupu."

"Oke Rey. Kenapa?"

"Gue butuh bantuan lu."

"Bantuan apa?"

"Lu suruh semua anggota lu ke markas sekarang juga."

"Ngapain?"

"Motor gue ditabrak dari samping sama para om-om pake mobil. Udah buruan."

"Keknya asik. Oke bakalan gue tanganin. Gue juga lagi pengin nonjok orang."

"Lu kaga usah ikutan njir!"

"Lah ngapa? Lu khawatir sama gue? Gapapa kali Rey. Lu tau kan sepupu lu ini, tahan semua rintangan."

"Bukan gitu Saf. Gue yang kena marah sama nyokap gara-gara lu." Reynald yang melihat semua telah selesai berunding, langsung mematikan telfon secara sepihak.

*****

Sementara Safira segera menelfon para anggota geng motornya untuk segera berkumpul di markas sekarang juga. Tanpa ada yang absen satu pun.

Safira memperingatkan kepada anggotanya jika ada yang tidak ikut kumpul, balasannya orang itu akan di keroyok oleh semua anggota yang hampir terdapat 80 orang. Hanya sampai koma saja. Dan jangan dibiarkan mati.

Itulah peraturan yang sudah ditetapkan sejak awal. Jadi, tidak ada yang boleh mengingkarinya, atau ia akan di keroyok habis-habisan.

Flashback Off

Setelah sampai di markas Safira, Reynald segera turun dari motornya. 5 menit kemudian, mobil yang ditumpangi 5 orang tersebut pun telah sampai.

"Woi, lu ngibulin kita semua, ha! Dimana warkopnya?" tanya seorang yang bertubuh kecil.

Reynald hanya tersenyum miring, lalu mengeluarkan sebuah pistol. Mereka berlima tidak tau bahwa yang ada ditangan Reynald hanyalah pistol mainan, yang biasa dimainkan oleh anak-anak.

"Bos! Dia bawa pistol, kabur bos kabur!" teriak seorang yang bertubuh kecil.

"Lu semua takut? Badan segede gaban, tapi nyalinya kek bakteri. HAHAHAHA." Reynald tersenyum puas.

Namun yang terjadi, mereka semua benar-benar takut, dan semuanya kembali masuk ke mobil. Tapi telat, kunci mobilnya sudah diambil oleh wakil ketua geng Lionix yang berleader Safira, dan kini anggota Lionix yang berjumlah 80 orang telah mengepung mereka.

"Woi! Apa-apaan nih!"

"Santai aja om, kita cuma mau ngetes kemampuan kalian aja. Kali aja cuma badan aja yang gede, tapi nyalinya kek upil," remeh Safira.

"Gimana Rey?" tanya Safira.

"Udahlah sikat aja. Gue sama lu bagian nonton di warkop markas aja."

"Oke."

"Woi! Hajar mereka sepuas kalian. Inget! Gada yang boleh mati," perintah Safira kepada anggotanya.

"SIAP BOS!"

Love Without Signal [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang