26| Bersamanya lagi

30 5 0
                                    

"Lu sebenernya cantik cuma galak aja"

****

Reynald langsung menatap gadis didepannya yang telah membuatnya lama menunggu. Namun, Reynald merasa ada yang aneh dari perempuan yang kemarin malam bertemu dengannya.

"Baru dateng? Bukannya kemaren gue bilang lu ngga boleh,"

Farasya dengan cepat memotong ucapan Reynald, "Iya. Gue juga udah minta maaf. Mau apa lagi?" tanya Farasya dengan sedikit memelototi Reynald. Reynald hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

"Dih, kena saraf lu? Senyum-senyum gajelas."

"Sensian dah, lagi PMS?"

"Kaga. Sok tau lu."

Reynald menepuk kursi di sampingnya, "Yaudah duduk, Farah." Farasya segera mendudukkan dirinya di samping Reynald.

Farasya menyerahkan paperbag yang tadi ia bawa, "Nih hoodie nya. Thanks," ucapnya tanpa ekspresi.

"Mau gue ajarin caranya senyum?"

"Gaperlu," Farasya segera menyunggingkan senyumnya dengan sangat terpaksa. "Udah kan."

"Nice girl. Lu itu sebenernya cakep cuman galak aja." Farasya hanya diam dan memilih untuk tidak menanggapinya.

Reynald yang merasa ada yang aneh memasuki indera penciumannya. Ia pun mengendus-endus aroma di sekitarnya dan bau itu muncul dari tubuh Farasya.

"Lu ngabisin berapa botol parfum? Wangi banget sampe bikin pusing," selidik Reynald.

"Gada sebotol lah. Emang beneran wangi?" tanya Farasya, ia takut kalau bau badannya yang jelas-jelas belum mandi tercium oleh Reynald. Memalukan.

"Terlalu kuat baunya dan gue gasuka."

"Heleh, emang gue suka sama lu?"

"Tunggu aja waktunya," ucap Reynald menaikkan sebelah alisnya.

"Pede. Gue gaakan suka sama lu."

"Liat aja."

"Gaakan dan gamungkin terjadi." Reynald hanya menghendikkan bahunya.

"Waiters," panggil Reynald melambaikan tangannya.

"Mau pesen apa?" tanya Reynald ke Farasya.

"Siniin menunya."

Disaat Farasya tengah sibuk mencari menu yang disukainya, Reynald justru sibuk menatap setiap inci wajah wanita di sampingnya.

Gue yakin lu bakalan jadi milik gue, Farah. Batin Reynald.

Farasya yang merasa ditatap langsung memukulkan buku menu yang ada ditangannya ke muka Reynald.

Ia memajukan mukanya, "Lagi ngebayangin hal kotor sama gue? Lu emang perlu diruqyah keknya." Farasya segera menjauhkan mukanya kembali.

Reynald hanya tertawa kecil, "Hal kotor apanya, Farah?"

Waiters yang berada didepan mereka merasa teracuhkan oleh mereka berdua, "Mba, Mas. Jadinya mau pesan apa?"

"Creamy Spinach sama Avocado Juice aja mba. Lu apa?" Sekarang giliran Farasya yang bertanya kepada Reynald.

"Samain aja."

"Emang lu suka makanan sehat?" Reynald hanya mengangguk antusias.

"Yaudah itu aja mba."

Love Without Signal [ON GOING]Where stories live. Discover now