25| Janji?

24 8 0
                                    

Merasa ditatap oleh sang pacar, Farrel segera merendahkan badannya agar sama dengan Farasya. "Mau, coba jelasin."

Farasya segera duduk bersila didepannya, "Kamu ngga mau duduk? Aku capek tau," ucapnya dengan sedikit memajukan bibirnya kedepan.

Farrel yang melihat hal itu langsung mencubit pipi Farasya, "Jangan gemes tiap hari bisa?" tanya Farrel lalu duduk di depan Farasya. Farasya tidak menjawab apapun, ia sangat malu sekarang.

"Sya, katanya mau jelasin kok sekarang diem?"

"Iya ini mau jelasin. Jadi, semalem aku nyoba bikin Spaghetti Carbonara nyari resep dari goggle, tapi ngga enak Rel asin banget. Yaudah akhirnya aku ke warung nasgor deket rumah, kamu tau kan Rel?" Farrel mengangguk sebagai jawaban.

"Nah karena deket dari rumah aku males ganti baju lagi dan akhirnya tetep pake rok itu. Terus pas aku mau makan nasgor manusia singa muncul."

Tentu Farrel bingung, siapa yang dimaksud manusia singa oleh Farasya, "Lion man?" tanya Farrel.

"Iya Farrel, manusia singa itu Reynald."

"Kamu punya panggilan sayang buat dia?" tanya Farrel dengan muka datarnya.

Farasya berdecak sebal, "Aish, bukan Rel. Mana ada panggilan sayang kaya gitu."

"Yaudah, terus?"

"Terus lanjutin ceritanya?" Farrel pun mengangguk singkat.

"Terus karena aku takut dia tau kalau sebenarnya aku ini fake nerd, yaudah aku langsung ngehindarin dia dan pergi dari warung itu. Tapi, ponsel aku ketinggalan Rel, pas aku mau balik badan dia udah ada dibelakang aku dan kayanya dia gakenal sama aku dengan penampilan yang kaya gini."

"Terus?"

Farasya mencoba menghirup udara, "Bentar Farrel capek tau ngomong terus."

"Yaudah to the point aja, Sya."

"Gamau. Aku harus jelasin pelan-pelan biar kamu tau semuanya."

"Yaudah, aku beliin kamu air mineral dulu. Kamu nunggu disini aja." Farrel segera berdiri dan mau melangkahkan kakinya.

Farasya langsung mengulurkan tangannya, "Ikut," mohon Farasya dengan puppy eyes nya.

Farrel tersenyum dan menerima uluran tangan Farasya, "Yaudah ayo."

"Makasih pacar."

"Sama-sama cantik."

Mereka berdua kembali berjalan bergandengan layaknya seperti pasangan kebanyakan.

"Aku seneng deh bisa jalan sama kamu," ungkap Farasya.

Farrel melepaskan genggaman tangannya pada Farasya lalu beralih merangkul tubuh kecilnya, "Aku juga, Sya."

"Bisa janji sama aku ngga?"

"Janji apa?"

"Jangan pernah ninggalin aku, Farrel."

"Maaf Sya, gue gabisa janji sama lu."

"Kenapa? Kamu ngga sayang sama aku."

Fokus Farrel kini tertuju pada mata Farasya. Mata yang membuat Farrel sangat mencintai wanita di depannya dan tentu takut kehilangan sosoknya. Kedua tangannya kini menangkup pipi sang pacar.

"Gue ngga akan bisa janji sama lu. Gue pasti akan ninggalin lu, Sya."

"Kenapa?" lirih Farasya dengan tatapan sendu.

"Sya, semua orang yang ada dideket kita pasti suatu saat akan ninggalin kita. Begitu juga dengan saya. Saya gaakan tau besok masih bisa liat muka kamu yang lucu ini atau ngga."

Love Without Signal [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang