28| Baikan?

27 4 0
                                    

⚠️Banyak mengandung kata kasar/umpatan

Suara bel istirahat yang sangat nyaring terdengar hingga ke sudut-sudut sekolah ini. Farasya yang sekarang mempunyai teman baru langsung mengajaknya ke kantin sekolah.

"Ke kantin, Nai?" Naira mengangguk, dia setuju.

Farasya menggaruk tengkuknya, "Tapi, ke kelas pacar aku dulu, bisa ga?"

Naira tersenyum, "Bisa lah, Sya. Ayo!"

Mereka berdua berjalan menuju kelas XI MIPA 1. Ya, kelas Farrel pacarnya Farasya.

Namun, belum sempat berada di depan pintu kelas, Farasya melihat cowok yang kemarin, ia langsung berbalik badan menghindarinya. Tapi telat, cowok itu sudah mengetahui keberadaannya.

"Sya, kenapa balik badan?"

"Eh itu, gimana kalo ke kantin langsung aja?"

"Beneran? Gajadi kesini?"

"Iya, ayo buruan."

Stefan yang sangat paham dengan postur tubuh Farasya, langsung membalikkan badannya.

"Pacar lu?" tanya Naira.

Keduanya membulatkan matanya, tidak percaya. Naira suka ngadi-ngadi.

"Bukanlah," sahut mereka berdua, bersamaan.

"Terus?"

"Gua cakep banyak yang suka, ngapain harus jadian sama si cupu. Ngeliat aja udah ngga minat."

"Emangnya aku mau pacaran sama kamu? Ngarang."

"Sya, jadi dia siapa?" selidik Naira.

"Makhluk astral, Nai."

"Mulut lu minta dijahit?" geram Stefan.

"Udah yuk, Nai."

Tangan Farasya dicekal olehnya, "Mau kemana? Gua ada urusan sama lu."

"Sakit bodoh, lepasin aku."

"Lepasin ngga?" tegas Naira.

"Lu mending sono deh, gua cuman ada urusan sama si cupu. Bukan lu!"

"Ngga! Lepasin dia anjing!"

Stefan tertawa, "Cantik sih, tapi mulutnya kotor."

Naira mengangguk, "Seterah gue."

Naira menendang stefan didadanya. Stefan yang belum siap menerima tendangan, langsung jatuh terkapar di tanah. Farasya tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada, dan dia sekarang sudah bebas.

"Ganteng doang, sekali ditendang langsung tumbang."

"CEMEN!"

****

Berita tentang Naira, siswi mantan homeschooling ini langsung mendapat banyak pujian, tidak hanya dari para kaum hawa namun juga kaum adam.

"Gila gila, ada cewe yang nendang Stefan sampe KO," tutur Rafa ke teman sekelasnya. Teman gosip lebih tepatnya.

"Naira bukan sih, udah cakep, jago beladiri lagi."

"Woi! Calon pacar gue tuh. Jangan ada yang embat. Awas aja."

Reynald berdehem, "Irene gimana ngab? Buat gue?"

Rafa langsung menutup mulut temannya ini, memang tidak bisa diajak kompromi. "Diem anjir! Buat cadangan boleh lah, Rey."

"Katanya udah tobat, hari ini ngulangin lagi. Contoh-contoh anak?"

"Anjing," jawab seisi kelas.

Love Without Signal [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang