7| Saingan Baru

120 87 18
                                    

Setelah cukup lama Farasya dan Yoga di teras, merekapun akhirnya masuk ke kelas.

"Masuk ga, udah ada guru kelas lain mau dateng tuh."

"Iya Sya."

Safira yang memang sering ke kelas kakak sepupunya, agak heran dengan penampilan Reynald, di hari itu.

"Lo kenapa Rey, kok baju lo kotor gitu?" tanya Safira.

Safira merupakan anak tunggal dari pasangan Bram dan Tina, sedangkan Tina merupakan tantenya Reynald.

Safira merupakan anak yang cerdas, dia juga sering mendapatkan banyak penghargaan, baik dari sekolah maupun dari luar sekolah, namun yang namanya manusia pasti ada kekurangannya, begitu juga dengan Safira, ia cerdas tapi juga bandel.

Walaupun Safira masih kelas 10, jika ada yang menyingkirkan dia dari juara satu, siapapun orangnya, akan dia bantai habis-habisan, karena menurutnya, hanya ia yang pantas menduduki posisi itu. egois banget tuh bocah

"Gara-gara anak cupu yang baru pindah tuh."

"Siapa?"

"Lo ngga tau?"

"Ngga, emang dia siapa?"

"Raf, namanya cewek cupu siapa, woi?"

"Lah mana saya tau. Lu pergi aja ke kelas X MIPA 7, si cupu kelasnya disitu."

"Oke, mumpung deket juga, gue duluan."

Safira pun meninggalkan mereka dan berjalan ke koridor kelas 10, niatnya sih hanya ingin menemui si cewe cupu.

Saat Safira melihat papan bertuliskan X MIPA 7, ia pun segera masuk kedalamnya, tanpa permisi, maklum kakak kelas aja dibantai, apalagi seangkatan, itu hal mudah.

"Pengumuman, pengumuman, gue Safira Anggraeni, anak X MIPA 1, sepupunya Reynald, gue mau nanya dong, yang udah numpahin jus jeruk ke Reynald siapa ya? Gue mau ketemu orangnya," tanya Safira berdiri di depan papan tulis.

"Oh, si cewek cupu?" tanya Ayu sedikit memancing emosi Farasya.

"Mungkin," Jawabnya singkat.

Menarik tangan Farasya, "Ini orangnya."

"Ooh jadi ini, cewe yang udah numpahin jus jeruk ke Reynald."

"Kan aku juga udah bilang minta maaf sama dia."

"Maaf? Dalam keluarga kami, ngga ada permintaan maaf, walaupun hanya masalah kecil."

"Ooh, jadi kalau keluarga terpandang gini ya? Anaknya ngga diajarin sopan santun? Pantesan ngga kamu ngga Reynald sama-sama egois, kalian ngga mau minta maaf kalo kalian salah, dan kalian juga ngga mau terima maaf orang yang menurut kalian salah? Gitu? Terus maunya gimana?"

"Sialan lo! Lo belum tau gue siapa?"

"Tau kok, kan kamu juga yang ngenalin diri didepan kelas kan? Kamu Safira anak X MIPA 1, iyakan? Satu lagi, kamu sepupunya Reynald, yang sama-sama ngga mau nerima maaf dari siapapun itu," jawab Farasya enteng.

"Bego! Selain cupu, lo bego ya, udah bego tolol pula, ck."

"Terserah, terus tujuan kamu kesini buat apa? Cuma mau ngenalin diri?" tanya Farasya santai.

"Bales dendam sama lo!"

"Dendam? Perasaan aku ngga pernah buat masalah sama kamu."

"Tapi menurut gue, lo itu udah salah sejak awal lo pindah ke sekolah ini, dan gue ingetin lo. Gue Safira, ngga pernah ngebiarin siapapun mengambil posisi gue sebagai murid terpandai di SMA ini, termasuk lo."

"Aku ngga pernah takut, toh niatnya sekolah kan buat belajar buat dapet peringkat 1, jadi semua orang berhak mendapatkan haknya, karena mereka semua sudah menjalankan kewajibannya dengan belajar."

"Gak! Gue ngga akan ngebiarin satu orang pun menyingkirkan gue dari peringkat 1."

"Aku ngga setuju, itu ngga sportif namanya, jadi kita bersaing aja siapa yang berhak mendapatkan juara satu, dan satu lagi ini bukan saingan antara one by one, tapi semuanya, dan mulai sekarang kalian bisa belajar segiat mungkin untuk mendapatkan juara satu tersebut."

"Ehh bentar-bentar, kok elu jadi yang ngatur sih! Harusnya gue itu yang ngatur elu, bukan sebaliknya."

"Terus maunya gimana?"

"Kita saingan, satu lawan satu," sambil mengulurkan tangannya.

"Oke, deal," membalas uluran tangannya.

"Perhatian semuanya, anak cupu ini akan secepatnya mengalami kekalahan." Tersenyum sinis, sambil pergi keluar kelas.


"Hebat lo Sya, semoga menang ya," support Nindi.

"Iya Sya, jangan takut sama tuh nenek kecombrang, yang mukanya dipakein dempul cat," ucap yang lain.

"Karena lo temen sekelas gue, gue bakal dukung lo," ucap Ayu.

"Lo gila yu? Dia musuh lo. Sadar yu, sadar," ucap Adisti sambil sesekali mengerjapkan matanya sedikit tak percaya.

"Iya gue tau, tapi itu masalah cinta, kalo sekarang mah beda lagi, dis."

"Maafin sikap gue juga Sya, tapi gue minta maaf ke elu bukan berarti lo bisa ngedeketin Yoga gitu aja."

"Iya santai aja yu, aku tau kok kamu sebenernya orang baik, Yoga nya aja yang ngga peka kalo kamu suka sama dia."

"Ck, iya-iya."

















Kalau suka jangan lupa Vote yaa, makasih :)

auliashf_

Love Without Signal [ON GOING]Where stories live. Discover now