20| Kangen

376 126 28
                                    

Bel pulang telah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, namun Farasya masih sibuk bergulat dengan pikirannya.

Bego gue, ngapain pake nunjukin sifat gue yang asli depan tuh cowo, bego banget dah, batinnya.

Farrel berdehem, "Hei? Ngapa bengong dah?"

Farasya masih belum sadar dengan kehadiran Farrel yang kini didepannya.

"Sya, lo kenapa?" tanya Farrel menepuk-nepuk bahu Farasya.

"Ha?"

"Ha he ha he. Lo kenapa bengong?"

"Emang tadi gue bengong? Masa?"

"Lupain dah lupain," Farrel menjeda ucapannya kemudian, "Eh Sya, gimana jawaban yang semalem? Masa gue harus nunggu lagi."

"Oh itu," Farasya pun tersenyum lebar, "Iya Rel, gue mau kok jadi pacar lu, hehe."

"Beneran Sya? Jangan bilang cuma prank nih."

"Ya ngga lah, ini real seratus persen, no tipu-tipu."

"Thanks by."

"Bi? Maksud lu manggil gue babi Rel?"

"Bukan Sya, itu panggilan sayang masa kini yang lagi naik daun," jelas Farrel.

"Jangan deh, berasa manggil babi tau ga. Panggil yang netral aja, yang udah mengakar sejak jaman dahulu." canda by:))

"Emang apa coba?"

"Ya manggilnya, sayang."

"Oke sayang."

****

Sementara Stefan, ia masih bingung dengan apa yang dialaminya beberapa jam yang lalu.

Dia siapa? Kok tau gua dari keluarga Nendrayudha, perasaan gua ngga kenal sama tuh cewe, batinnya sambil mengetukkan jari pada setir mobilnya.

Al pun segera masuk, dan menemukan keanehan di sana.

"Gua baru liat lu mikir sampe sekeras itu," ucap Al lalu memakai seat beltnya.

"Diem coba!"

"Baru ngomong anjim, dah buruan jalan."

"Gua bukan babu lu tai!"

"Sensian dah, sini gua yang nyetir."

"Dih males, anak TK ngga boleh nyetir!"

"Beda 5 menit aja belagu."

"Ya jelas, intinya gua lahir duluan daripada lu." Stefan pun menjalankan mobilnya.

"WTF."

****

"Sya, lu beneran ngga papa di rumah sendirian?" tanya Farrel tidak tega.

"Tenang aja Rel, gue aman kok. Sebenernya gue masih pengin nemenin bibi di rumah sakit, tapi ngga dibolehin sama bibi."

"Ya karena bi Irah ngga mau lu kecapean juga Sya. Yaudah gue pulang, ntar kalo ada apa-apa langsung nelfon gue oke."

"Iya Rel, makasih. Farrel??"

"Kenapa hm?"

"Emm, Gue boleh meluk lu ngga? Hihi."

"Boleh banget, sini."

"Sya, kita kan udah pacaran nih. Gimana kalo manggilnya aku-kamu aja?" tanya Farrel masih memeluknya.

"Iya aku mau Rel."

"Makasih cantik, aku pulang ya. Hati-hati di rumah."

"Iya kamu juga hati-hati."

"See u."

"See u too, Farrel."

Farasya segera masuk ke rumahnya, setelah motor yang dikendarai Farrel sudah tidak terlihat.

Jangan lupakan kalau Farasya hanya tinggal sendirian di rumah. Bingung? Sudah pasti.

Drtttt

Farasya sangat antusias menekan tombol hijau di ponselnya. Saat bertuliskan nickname "Ayah".

"Assalamu'alaikum, ayah."

"Waalaikumussalam, Sya."

"Gimana kabarnya yah?"

"Alhamdulillah baik Sya, kamu gimana?"

"Farasya juga sehat wal'afiat."

"Alhamdulillah. Ayah minta maaf baru bisa menghubungi kamu. Sinyal di sini susah Sya."

"Iya ngga papa yah. Pantesan setiap Farasya nelfon, nomernya ngga bisa dihubungi. Farasya khawatir takut banget ayah kenapa-napa."

"Maafin ayah, udah bikin kamu khawatir. Tumben di rumah sepi banget, bibi kemana?"

Aku bilang ngga ya, kalo bibi ada di rumah sakit? tanyanya pada diri sendiri.

"Sya? Kok diem?"

"Eee, itu yah, bibi lagi ke warung beli telur buat makan malam."

"Berarti kamu sendirian di rumah?"

"Kan sebentar aja yah, lagian Farasya gapapa."

"Yaudah kamu hati-hati."

"Ayah tinggal 2 minggu lagi disana kan?"

"Doain aja Sya, semoga bisa cepet pulang. Dan ngga mundur lagi."

"Aamiin ya Allah. Farasya jujur kangen banget sama ayah."

"Aamiin, ayah juga Sya. Udah dulu Sya, ayah mau kerja lagi. Assalamu'alaikum."

tutt..tutt

Belum sempat ia menjawab salam namun sudah diputuskan sambungannya.

"Waalaikumussalam, yah." Farasya pun melihat foto keluarganya disaat masih lengkap. Cairan bening keluar dari sudut matanya.

Ia menangis. Merindukan semua orang yang ada di rumah ini.







Jangan lupa Vote dan komennya

makasihh banyak:))

Love Without Signal [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang