4| Masalah

168 112 21
                                    

Hari ini Farasya berangkat seperti biasanya, pukul 06.50 sudah berada disekolah.

Seperti biasanya Yoga menjadi temanku satu-satunya disini, tapi akhirnya Farasya tidak terlalu peduli dengan omongan Ayu kemarin, toh kan kita juga cuma temen.

"Pagi Sya?"

"Iya pagi."

"Tadi lo berangkat pake angkot ya?"

"Iya ga."

"Emang ayah lo kemana?"

"Dinas nya lebih jauh lagi, jadi selama sebulan aku cuman tinggal sama bibi."

"Ooh, emang ibu lo kemana?"

"Meninggal ga, saat dia ngelahirin aku."

"Ooh sorry ya, gue ngga tau."

"Gapapa."

Jam pertama kegiatan olahraga di lapangan belakang sekolah, sehingga hari itu cukup melelahkan sekali.

Kringg...

Waktunya istirahat, dan ganti baju untuk siswa siswi yang berbaju olahraga.

"Lo mau ke kantin kan?"

"Gue ngga laper," namun perut tidak bisa berbohong.

"Hahaha, cacing di perut lo tuh, udah pengin makan." Farasya hanya bisa menggaruk tengkuknya, karena malu.

Akhirnya Farasya pun mengikuti langkah kakinya Yoga.

"Kok lu dibelakang gue sih, sini dong," sambil menarik tanganku agar berjalan di sampingnya.

"Ngga ah, ntar Ayu marah lagi."

"Lah emang dia siapa."

Sesampainya di kantin, Yoga pun memesan makanan sementara Farasya dipersilahkan untuk duduk.

"Gue pesen makanan dulu ya, elu duduk aja dulu."

"Okee."

"Nihh minumnya bawa dulu."

Farasya pun membawa 2 gelas jus jeruk ke meja tempat mereka makan.

Farasya pun beranjak menuju ke tempat yang kosong, baru beberapa langkah berjalan, karena kacamatanya berembun jadi ia tidak terlalu jelas melihat ke depan dan...

Farasya menumpahkan minuman tepat di depan Reynald, cowok famous yang katanya punya segudang cewek. ehh maksudnya ilmu

"Ehh, maaf aku ngga sengaja."

"Woi! Apa-apaan ni? Dikaruniain punya mata buat apa, kalo bukan buat ngeliat ha?! Punya mata cuma buat pajangan doang? Nunduk mulu! Nyari uang lu?

"Maaf, tadi kacamataku berembun jadi gak keliatan, sekali lagi maaf."

"Eh Rey dia tuh, cewe cupu yang baru pindah yang gue ceritain sama lo kemaren."

"Ooh jadi elu, cewe cupu yang pindahan dari sekolah lain."

"Iya."

"Belagu banget dah, baru beberapa hari disini, udah bikin keresahan bagi semua warga sekolah. DASAR! Untung lu cewek, kalo lu cowo, tinggal nama lu yang ada."

"Maaf kak."

Yoga yang mendengar keributan, dan itu mengarah ke Farasya, pun langsung menghampirinya.

"Rey! udah sih dia kan udah minta maaf ko lo nyolot sih, biasa aja kali." Menarik tanganku dan berjalan menuju ke meja kosong tadi.

****

"Raf, songong banget tuh, calon adik ipar lo."

"Sorry bro."

"Dahlah, gue mau ke toilet."

"Oke."

Kemudian saat Reynald pergi, Rafa pun menghampiri Yoga yang tengah bersamaku.

"Ga, ikut gue."

"Bentar ya, Sya," Yoga pun mengikuti kemana perginya Rafa.

"Maksud lo apa sih ga! lo tau kan Ayu suka ama lo."

"Gue ngga tau."

"Bego lu! Cewe secantik Ayu, lo sia-siain demi cewe cupu itu, Hah?"

Bugh

Satu pukulan mendarat di pipi kiri Yoga. Sementara Rafa pun meninggalkan Yoga dalam keadaan terjatuh.

"Ga, kamu ngga papa kan?"

"Tenang gue kan cowo, jadi santai aja oke."

"Tapi itu pipi kamu."

"Udah biasa, yuk lanjut makan."

"Iyaa."

















Kalau suka jangan lupa Vote yaa, makasih:)

auliashf_

Love Without Signal [ON GOING]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt