ke-SEMBILANBELAS

1K 83 7
                                    







"AMELLL MAIN YUUUU."

"AMELL GAPUNYA SENDAL YAA?"

"Dosa apa gue bisa punya temen model beginian." Amel hanya pasrah akan tingkah teman temannya. Ternyata sepulang sekolah, Tata dan teman temannya bermain ke rumah Amel hingga Adam bisa menjemput Tata.






"Dikamar gue aja, pada keatas sana gue mau ambil dulu pakan buat kalian."

"Emangnya gue ayam dikasih pakan."

"YANG BANYAK AMELLL HEHEHEE."

"Sabar kok aku"








"Nonton film doonggg."

"Film apa? Horror?"

"GAUSA MACEM MACEM LO MAU KAYAK KAKAK GUE HA? SEPI LOH NANTI KALO GUE DIEMIN LO."

"Gausa ngegad dong mba."

Akhirnya mereka memutuskan untuk menonton film fantasy dan tentu disambut ceria oleh Tata.





"Wahh keren banget jadi pengen punya sayap."
Ucap Riska.

"Gue punya loh Ris masa lo galiat?"
Jawab Tata.

"Mana ada iblis punya sayap." Canda Riska.

"Yah lo galiat yaa? Emang sih cuma orang orang beriman yang bisa liat." Balas Tata tak mau kalah.

"Bacot amat elahh."
Timpal Amel.

"Bangun bobo aja cantik apa daya gue yang buluque."

"BACOT AMAT ELAH." Ucap Riska dan Tata kompak yang hanya dibalas dengusan kasar oleh Amel.







"Ehh mau minum dong Mel abis ni."

"Ambil sendiri lah emang gue babu lo?"

"Dimana?"

"DIKAMAR MANDII. YA DIDAPUR DONG CANTIK. ko Resa kuat ya ngadepin kembarannya yang oon."
Ucap Amel yang kemudian mengusap jidatnya yang baru saja Tata sentil.


















"Assalamu'alaikum, aduh perih. Kak Amell?"

"Waalaikum salam, ehh Praya?"

"E-eh kak Tata, lagi ngapain disini? Main sama kak Amel kah?"

"Iya gue lagi main sama Amel. Loh itu lutut sama sikut lo kenapa?" Ucap Tata dengan wajah sedikit panik.

"Eh gapapa kok kak, tadi tiba tiba ada motor gitu trus aku galiat dan jadilah aku jatoh."

"Trus yang nyerempetnya ga nolongin gitu?"

"Tadi dia udah minta maaf kok, mau nolongin tapi aku tolak soalnya kasian kayaknya masih SMP an gitu. Lagian udah deket ke sini kok kak hehe."

"Sini sini gue obatin dulu lukanya."
Ucap Tata seraya menarik Praya ke sofa dan mengambil kotak P3K

"Ehh gausah kak aku bisa sendiri kok."

"Udah diem."

'Bodohh. Gue emang bodohh. Seharusnya gue ga ngelakuin hal itu ke orang sebaik diaa. Rasa nyesel gue nambah sekarangg. Kenapa gue ga mikir dulu sebelum gue ngelakuin sesuatuu. Arghh gue kira dia bakal benci sama gue, ternyata engga. Samasekali engga. Liat dia yang sekarang telaten ngobatin luka gue! Liat dia yang mukanya panik liat sikut sama lutut gue berdarah! Gue emang bodoh, bener kata dia kemaren. Otak gue kecil gaada apa apanya dibandingin otak dia, bahkan sama hati dia.'

The Perfect SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang