ke-TIGAPULUH-sembilan

654 51 0
                                    








Hari ini adalah hari ke-dua dimana sekolah Tata mengadakan demo ekskul. Hari yang mungkin banyak di nanti nanti oleh para siswa baru, untuk melihat wajah wajah indah sang kakak kelas. Atau hanya sekedar senang melihat kakak kelasnya memperlihatkan kemampuan mereka.

"Kakak main jam berapa emang?" Tanya Tata kepada Resa yang sedang bersiap.

"Satu jam lagi lah kira kira."

"Kok udah siap siap sekarang?"

"Ya gapapa, biar gak ribet aja."

Ketika naik ke kelas dua, kelas Tata diacak dan kebetulan ia mendapat kelas yang sama dengan Resa. Dan sekarang Resa sedang bersiap karena ekskulnya akan tampil di depan siswa baru hari ini.

"Keluar yu." Ajak Resa.

"Itu santai amat pak pake sendal, emang gak akan dimarahin?"

"Enggak lah, siapa sih yang berani marahin Aresa." Jawab Resa dengan santai.

"Idih gini amat."




"Heh heh gaboleh liattt!" Ucap Tata dan menutup mata Resa menggunakan tangannya.

"Gapapa dong, asik tau." Jawab Resa sambil menyingkirkan tangan Tata.

"KAK RESAA!"

"Iya iya bercanda ah."

Pasalnya sekarang ini mereka sedang menyaksikan ekskul cheerleader sedang tampil dari pinggir lapangan, yang dimana mereka asik menari dan menggunakan pakaian yang agak...ketat, walaupun tidak terlalu pendek karena ini masih area sekolah. Tapi tetap saja.

"Kalau aku dulu jadi ikutan, mungkin sekarang aku lagi disana sama mereka." Ucap Tata tiba tiba, membuat Resa yang sedang memainkan ponselnya pun menoleh.

"Kenapa? Mau ikutan? Yaudah sana!" Jawab Resa sedikit ketus.

"Ihhh kan aku bilang kalau kakkk, KA-LAU!"

"Yaudah kan sekarang kamu gak ikutan, gak usah dibahas."

Tata dulu memang ditawari ikut masuk ekstrakulikuler cheerleader ini oleh kakak kelasnya, temannya juga menyarankannya. Karena badan Tata bagus, juga ia yang terlihat cantik, ia disarankan untuk masuk -ahh lebih tepatnya dipaksa-. Tapi Resa mana mungkin mengizinkan adiknya ikut bergabung, ia tak berbicara sepatah kata-pun seharian kepada Tata. Padahal Tata tidak menerima ajakan tersebut, tapi entah mengapa Resa marah.

"Ihh marah marahhh." Ucap Tata dengan wajah jahil sambil menusuk kecil pipi Resa menggunakan jari telunjuknya.

"Aww, ishh kak Resaa!" Tata sedikit berteriak dan memukul lengan Resa, karena tiba tiba saja Resa menggigit jari telunjuknya. Tidak keras memang, tapi itu membuat Tata terkejut.

"Ke kelas lagi yuk!" Ajak Resa sambil menarik tangan Tata.

"Ishh labil, katanya tadi mau keluar."

"Gak seru ternyata."

"OHHHH jangan jangan kak Resa keluar cuma mau ngeliat cheers tampil, iya? Gak seru karena gak aku ijinin liat, iya kan?"

"Ehh engga kok, tadi kirain bakalan lebih bosen dikelas. Ternyata pas keluar juga sama aja bosen, mana pegel berdiri." Jawab Resa.

"Bohong!"

"Engga dek serius ya ampunn."

"Heyy masalah rumah tangga gak usah dibawa bawa ke sekolah ya!"

"Brisik gak usah ikut campur lo!"

"Dih ngegas ya mbaknya." Jawab Riska.

"Darimana sih kalian? Pergi gak ngajak ngajak." Protes Tata.

The Perfect SiblingsWhere stories live. Discover now