ke-LIMAPULUH-enam

463 36 1
                                    




Beberapa hari belakangan ini Tata terlihat agak murung. Semua teman temannya bingung mengapa Tata menjadi agak pendiam. Bahkan Resa dan Adam saja bingung mengapa Tata menjadi seperti ini. Tata juga seperti kehilangan nafsu makannya.

Seperti sekarang ini ketika bel istirahat berbunyi dan ketiga temannya mengajak Tata ke kantin. Biasanya Tata akan keluar paling awal dan menyuruh ketiga temannya untuk cepat. Tapi sekarang, Tata hanya menaruh kepalanya di atas meja beralaskan tas sekolahnya.

"Ta, ke kantin yu!" Ajak Amanda yang menghampirinya di kelas.

"Iya Ta, ayo gue laper banget nih!" Sambung Amel.

"Duluan aja." Ujar Tata tanpa menoleh sedikitpun. Kepalanya masih setia berada di atas meja.

"Dih, lo gak laper apa Ta? Ayolah Ta, gak seru kalo gak semuanya...!" Bujuk Amanda seraya mengguncang pelan tubuh Tata.

"Ta, ayo nanti gue beliin susu kotak deh." Ucap Riska ikut membujuk.

"Ngga, kalian aja." Ucap Tata lagi yang tetap tak ingin beranjak.

Kemudian terlihat Resa datang dengan susu kotak dan beberapa makanan menghampiri ke meja Tata. Ia menyuruh teman teman Tata pergi dengan berbisik dan mengucapkan "biar gue aja!" tanpa suara.

"Ya-yaudah Ta kalo gitu kita duluan ya." Ujar Amanda akhirnya.

Setelah ketiganya pergi, Resa duduk di bangku depan meja Tata. Ia sungguh khawatir pada Tata. Mengapa tak membicarakan padanya secara langsung jika ada masalah.

"Dek..." Ujar Resa dengan lembut seraya mengusap rambut Tata.

Tata menoleh ke arah Resa yang berada tepat di depannya, kemudian tersenyum meski tak terlihat ceria.

"Kenapa?" Ujar Tata.

"Harusnya kakak yang nanya. Kamu kenapa?" Tanya Resa, dan Tata hanya menggelengkan kepalanya.

Resa menghela nafas. Baiklah jika adiknya belum ingin berbicara sesuatu padanya, ia tak akan memaksa.

"Ini buat kamu, ayo dimakan!"

"Aku lagi gak mau makan apa apa kak."

"Tapi Tata harus makan. Tadi pagi cuma makan roti, itupun gak abis, ya kan?"

"Tapi aku-"

"Sini kakak suapin." Ujar Resa dan membuka ricebox yang dibelinya di kantin tadi.

"Aku makan sendiri aja."

Resa diam memperhatikan Tata yang sedang makan. Sesekali ia menyingkirkan rambut yang mengganggu dan menyelipkannya ke belakang telinga Tata.

"Kakak gak makan?" Tanya Tata di sela sela suapannya.

"Enggak, kamu aja dulu, nasi goreng tadi pagi masih ada di sini." Jawab Resa seraya menepuk pelan perutnya, membuat Tata terkekeh.

"Kak-"

"Abisin Ta, itu isinya sedikit loh!"

Tata mengerucutkan bibirnya kesal. Padahal ia belum berbicara, namun Resa sudah tahu apa yang ia maksud.

"Tapi aku udah kenyang kak."

"Kalo gak di abisin, susunya gak boleh diminum!"

"Ih tega! Nanti adeknya keselek gimana?"

"Minum air putih aja."

"Ishh, jahat!" Tata lagi lagi memajukan bibirnya membuat Resa tersenyum dan menepuk kepalanya pelan.

The Perfect SiblingsOnde as histórias ganham vida. Descobre agora