ke-ENAMPULUH-satu

463 44 2
                                    



Esok harinya pun masih sama. Tata masih membalas sapaan Marcel ketika ia baru saja turun dari motor. Sebenarnya Tata ingin sekali menangis, ditambah Resa dan Adam juga sangat akrab seperti biasa.

'Kalo kalian udah tau yang sebenernya, apa kalian masih bisa ketawa sama Marcel?' Batin Tata.

"Heh ngelamun, ayo ke kelas." Ujar Resa seraya mengulurkam tangan kanannya. Tata hanya memamerkan giginya seraya menerima tangan Resa.

Dari luar, sudah terdengar kehebohan teman teman Tata. Seperti biasa, selalu heboh pada pagi hari. Entah apa yang mereka bicarakan.

"Bisa dong lo traktir kita makan. Nasi goreng di pinggir jalan juga gapapa kok!" Ujar Riska bersemangat.

"Ada apaan sih heboh banget?" Tanya Tata. Kemudian ia melihat ke arah Amanda yang sedang senyum malu malu.

"Coba tebak, apa yang bikin kita heboh?"

"Yeuu kebiasaan, ditanya malah balik nanya udin!" Protes Tata seraya menoyor kepala Amel.

"Yauda coba aja tebak elahh!" Sambung Riska, yang kemudian membuat Tata berpikir.

"Emmm, apaya... lo ulang tahun? Emang sekarang ya?" Tanya Tata seraya menunjuk Amanda. Ia menunjuk Amanda, sebab pintaan traktir dari Riska ditujukan kepada Amanda.

Amel dan Riska menggelengkan kepalanya, sedangkan Amanda cemberut tak terima. Mana bisa Tata lupa hari ulang tahunnya.

"Emm lo abis menang olimpiade? Eh tapi kan lo bego, masa ikut olimpiade." Lanjut Tata membuat Amanda semakin bete.

"OHH atau engga lo menang lotre ya? Wah parah lo dosa tau!" Ujar Tata selanjutnya, membuat ketiga temannya menghela nafas.

"Ngatain gue bego, padahal sendirinya juga lebih!" Ketus Amanda, membuat Tata tertawa.

"Terus apaan dong? Kasih tau lah cepet!"

"Jadii..." Gantung Riska.

"Jadi? Ngomong atau gue tampol?" Ujar Tata kesal.

"Dia udah jadian!" Tegas Amel, membuat Tata membulatkan matanya dan kemudian tersenyum.

"Serius lo? Wanjirrr selamat dong kalo gitu, kenalin kali ke kita kita!" Ujar Tata senang seraya berdiri dan memeluk temannya yang sedang berbahagia.

"Nyantailah, nanti gue bawa ke depan kalian kok."

"Padahal baru dua minggu gak sih kalian deket?" Terka Tata.

"Iya, cuman sebelumnya gue emang udah kenal. Cuman sekilas sih, tapi kemaren dia nge-pc gue hehe." Jelas Amanda.

"Amanda yang baru dua minggu aja udah resmi nih, lo yang udah berbulan bulan kapan Ta?" Tanya Amel seraya menaik turunkan alisnya.

"Y-ya gue gak tau lah! Masa gue yang nembak!" Jawab Tata dengan raut wajah yang tak bisa ditebak.

"Ohh jadi ngode nih? Mau ditembak? Gue bilang Marcel aja kalo gitu!" Ujar Riska.

"Eh ja-jangan lah, gila apa lo!"

"Hahaha, gue kalo liat Tata salting suka pengen bejek bejek mukanya anjir." Ucap Riska seraya tertawa.

.





.





.

Bel istirahat berbunyi, membuat Riska, Amel dan Amanda menarik nafas mereka karena kehabisan tenaga. Pasalnya sejak tadi mereka bertiga memaksa Tata untuk ikut ke kantin juga. Ia lagi lagi tak mau ikut dengan alasan yang sama.

The Perfect SiblingsWhere stories live. Discover now