ke-TIGAPULUH-lima

686 54 8
                                    









"Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

"Ngapain sih Ta, kok digendong segala?" Tanya Resa, ketika Tata datang dan berada dalam gendongan Rizky.

"Gapapa hehe, capek soalnya." Jawab Tata berbohong.

Ia sudah mecuci kakinya diluar tadi, jadi ketika masuk ke rumah kakinya dalam keadaan bersih sehingga Resa tak curiga.

"AAAAAA SAKITTTTT." Teriak Tata saat Rizal melewatinya dan menginjak kakinya, entah disengaja atau tidak.

"Eh maap Ta, gak sengaja gue."

"Ke injek segitu doang dek yaampun." Ucap Resa.

"Liat dong kak, kaki dia kan segede kaki gajah."

"Ta, masih sakit gak kakinya?" Tanya Marissa yang baru masuk kedalam rumah.

"Hah? Apaan dah, engga." Jawab Tata santai.

"Lah? Bukannya katanya kaki lo -aww. Apaan sih Ta, kok nyubit."

"Ehh sorry gak sengaja kecubit hehe." Ucap Tata seraya memberi kode kepada Marissa, dan Marissa hanya mengerutkan keningnya bingung.

"Apaansi lo, gagu lo hah? Ngomong napa!" Tanya Marissa polos.

"Kaki kamu kenapa dek?"

"Eng-enggak kok gapapa hehe."

"Mana coba kakak liat." Ucap Resa yang mengangkat kaki Tata untuk dinaikkan ke sofa.

"AWW SAKIT SAKIT."

"Sakit? Kenapa? Jatoh kan pasti?" Tanya Resa, yang tak dijawab sama sekali oleh Tata. Adiknya itu hanya diam menunduk, tak berani menatap Resa.

"Dek?"

"Aleta!"

"I-iya aku jatoh." Jawab Tata yang masih menunduk.

"Lu gimana sih Dam, Ky disuruh jagain. Katanya iya siap, tapi ternyata Tata jatoh!"

"Rizky udah bilangin aku kok kak, tapi akunya aja yang gak mau denger." Ucap Tata membela, padahal jelas jelas ia menuruti apa kata Rizky.

"Aww jangan dipegang kak, sakit!"

"Aishh, yaudah Dam panggilin tukang urut. Ini pasti keseleo kan? Emang jatohnya gimana?"

"Ya gitu kebawah."

"Gue gak nanya lo!" Ketus Resa pada Rizal.

"Mentang mentang kembar, ngegasnya juga dapet dua duanya."

"Tapi aku gamau diurut kak, pasti sakit trus nanti bengkak."

"Kalo gak diurut, sakitnya nanti makin lama, mau?" Tanya Resa yang dijawab oleh Tata dengan menggelengkan kepalanya.

"Yaudah makannya mau ya?"





Setelah beberapa lama, akhirnya Adam datang bersama tukang urut yang rumahnya tak jauh dari rumah nenek Tata. Sebelumnya Adam sudah bertanya kepada nenek, apakah disini ada tukang urut. Setelah Adam bertanya kepada nenek yang sedang berada di kebun bersama mama dan juga ibu dari Rizal, mereka langsung mengahampiri Tata.

"Loh? Ada bu Tina? Siapa yang mau diurut?" Tanya papa yang berada diteras rumah bersama dengan om Ridwan dan om Tio, ayah dari Rizal dan Rizky. Ia heran melihat Adam datang bersama tukang urut yang diketahui bernama Tina ini.

Dulu, nenek memang sering memanggil bu Tina ini untuk mengurut. Jadi mereka sudah hafal betul, jika bu Tina datang, maka ada seseorang yang akan diurut atau hanya sekedar dipijat agar badan terasa lebih segar.

The Perfect SiblingsWhere stories live. Discover now