ke-TIGAPULUH-dua

728 54 1
                                    






"MAUU IKUTAANNNN..." Ucap Tata yang baru keluar dari kamar. Ia melihat mama dan nenek sedang di kebun belakang, menanam ataupun memanen sayur.

"Masih pagi Ta, jangan teriak teriak."

"Hehee maaf ma."

"Coba kamu ambil bibitnya trus kamu tanam disana." Ucap nenek kepada Tata.

"SIAPP!"

"Nenek gak ke kebun buah?"

"Nanti abis ini, mau ikut?"

"Mau dongg masa gaikutt."

"Yaudah kamu beresin dulu abis itu kita kesana."






Setelah beberapa lama, akhirnya Tata selesai juga dengan pekerjaannya di kebun sayur. Setelah itu, mama, nenek dan Tata pergi ke kebun buah yang letaknya tak terlalu jauh.


"Wahhh banyak bangett." Ucap Tata kagum melihat pohon pohon yang sudah berbuah.

"Kamu ambil-"

"Aku mau naikkk, nenek sama mama tangkap dari bawah yaaa!"

"Ehh Tata awas jatohh."

"Engga lah ma, Tata kan udah jago manjat manjat." Ucap Tata membanggakan diri.

"Iyalah, namanya juga monyet pasti udah biasa tuh kaya gitu."

"Apalo dateng dateng ngatain orang? Monyet teriak monyet." Tata yang tak terima melemparkan satu buah yang masih kecil ke wajahnya.

"Ye orang gue ngatain monyet bukan ngatain orang!"

"Dahlah males ngomong sama orang gila!" Ucap Tata yang kemudian melanjutkan mengambil buah di pohon.

"Eh Rizal kapan dateng?" Tanya nenek saat melihat orang yang berdebat dengan Tata tadi.

"Besok nek." Jawabnya sambil mencium tangan sang nenek.

"Gausah didenger nek, susah emang ngomong sama orang yang gak kebagian isi kepala." Sambar Tata saat mendengar jawaban Rizal.

"Eh apa maksud lo? Sini turun lo kalo berani."

"GAUSA DITARIKK BEGO NANTI GUE JATOHH. KAK RESAAAA."

"Gausa ditarik tarik oon, kalo jatoh lu gue hajar ya!" Ucap Resa yang baru datang.

"Wehh udah ada pawangnya serem ahh." Ucap Rizal sambil berpura pura ketakutan.

Rizal adalah kakak sepupu Tata, yang usianya lebih tua dua tahun dari Tata. Seperti yang kalian lihat, Tata dan Rizal memang tidak pernah akur jika bertemu, selalu saja saling mengatai dan menjahili. Meskipun Rizal lebih tua dari Tata dan Resa, tapi mereka berdua tidak pernah memanggilnya dengan embel embel abang, apalagi kakak. Hanya Adam lah yang menyebutnya abang, sedangkan Resa dan Tata ogah ogahan ketika diminta menyebutnya abang.

"Bacot minggir lu." Ucap Resa yang akan menurunkan Tata.

"Gaada sopan sopannya lu sama abang sendiri."

"Dihh abang katanya, abang apaan lu? Abang cilok?"

Bugh

Kepala belakang Resa dipukul oleh Rizal, Tata tak terima dan balik memukul perut Rizal.

"Anjir kuli banget tenaga lu."

"Ahh lo nya aja lemah, dipukul segitu doang kaya ketiban apaan." Ucap Tata santai.

"Katanya lo kesini lisa? Kenapa sekarang udah nyampe?"

"Lisa apaan? Lisa blekping?"

"Lusa bego typo itu."

The Perfect SiblingsHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin