ke-LIMAPULUH

581 51 0
                                    








"Loh...? Fadil lo ngapain?"

"E-ehh ngg itu Ta. Gue gak sengaja numpahin air hehe." Jawab Fadil gelagapan seraya terus mengelap lantai dengan kain pel.

"Kirain lo mau ngelamar jadi pembantu di sini." Ucap Tata diiringi kekehan.

"Kalo ngelamar lo aja gimana Ta?" Ucap Fadil cengengesan.

Tak

"Eh iya iya ampun Sa, bercanda gue!" Ucap Fadil seraya melihat kearah Resa yang melempar botol bekas air mineral ke arah kepalanya tadi.

"Gue ke atas dulu ya Dil, yang bersih tuh. Serumah rumah kalo bisa HAHAHA."

"Siap lah, buat Tata apa sih yang engga."

Fadil tidak tahu saja, sedari tadi ada yang geram ingin menghajar dirinya yang telah berbicara seenaknya.

Tok tok tok

Tok tok tok

Sudah sejak tigapuluh menit lalu Tata merebahkan dirinya di atas kasur. Tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya tak sabar.

"Iya sebentar, aku mau ganti baju dulu.." Jawab Tata tanpa membuka pintu terlebih dahulu.

Sedari tadi Tata hanya membuka jaket jeans nya. Kaos putih polos dan celana jeans hitam masih melekat di tubuhnya.

"Gak usah ganti baju dulu Ta, cepet keluar. Lama!"

Tata terkejut mendengar teriakan mamanya. Bahkan mamanya seperti berteriak marah kepadanya. Ada apa lagi ini?

"Iya kenapa si- maa."

Tata membuka pintu kamar dan kemudian mendapati Resa yang berdiri di depan pintu kamarnya dengan wajah dingin. Resa menarik Tata untuk turun menuju ruang keluarga.

Tata kebingungan. Resa menariknya tanpa mengeluarkan sepatah kata-pun. Kemudian Resa menatap Tata yang tak berani menatapnya, dan malah menunduk.

"Hey!" Ucap Resa agak ketus, membuat Tata mendongak.

Resa mengambil sesuatu di balik bajunya, kemudian meletakannya di kepala Tata.

Tata yang bingung kemudian menyentuhnya, lalu melihat ke arah Resa yang masih saja memasang wajah dinginnya. Apa ini... mahkota? Ya, itu bando berbentuk mahkota

"Happy sweet seventeen princess.."

Resa tersenyum kemudian memeluk Tata, membuat Tata untuk kesekian kalinya ingin menangis sekarang juga.

Lalu terlihat beberapa orang seperti mama, papa, Adam, teman teman Resa, Adam dan Tata, dan juga Marcel keluar dari segala sisi.

Tata melepaskan pelukannya dengan Resa. Melihat semua orang yang tengah bernyanyi dan berjalan ke arahnya. Tanggal berapa sekarang? Mengapa ia tak ingat sedikit pun?

Kemudian terlihat Adam yang berjalan dan diam di hadapan Tata.

"Selamat ulang tahun kakak kesayangannya Adam."

"Adam jahatt! Kakak gak suka!"

Adam terkekeh, merentangkan tangannya, yang tentu saja membuat Tata berhambur untuk memeluknya.

"Adam tegaaa!" Kesal Tata yang membuat Adam tertawa.

Tata melepaskan pelukannya, melihat ke arah Resa yang tengah memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana. Kemudian dengan segera ia berhambur untuk memeluk Resa lagi, membuat Resa yang tak siap hampir saja terjatuh bersamanya.

The Perfect SiblingsWhere stories live. Discover now