ke-SEPULUH

1.7K 135 0
                                    



"OHHH JADI LO YANG NYEBAR BERITA ITU."
Kata gue teriak.
Yah yah kebangun kan princess gue, reflek gue teriak tadi duh maapin kakak.



GA. Jangan mikir macem macem lo semua. Gue ga terlibat sister complex kok. Lucu aja dia manggil dirinya sendiri incess. Jadi gue ikutin aja.


























"PRAYAA? KO LO ADA DISINI? MAU NGAPAIN LO?"
mukanya Tata kaget, lucu banget.

"-ehh kak Resa k-kkok ada disitu."
Nah kan keciduk kan lo mampus.

"Eh-h eng-nggak kak lo salah denger kali."

"APANYA YANG SALAH DENGER. GUE DENGER JELAS TADI."

"Shh ih kalo ngomong sama cewe gabole teriak. Gabole bentak gitu ih."
Nahkan. Baik kan ade gue. Ga ngerti lagi

"YA GIMANA GA TERIAK. DIA TADI NGOMONG KALO DIA YANG NYEBAR BERITA TENTANG KAMU."

"HAH? Sumpah lo, udah gila lo ya!!."
Dia ngomong sambil merem melek. Belum kekumpul nyawanya.

"Ayo lo ikut gue. Gue sidang lo ya!"

"Tidur lagi aja, takutnya nanti pusing kebangun sekaligus."
Abis ngomong gitu je Tata, gue bawa Praya ke bawah. Ke ruang keluarga.

Resa pov end



Resa membawa Praya ke bawah. Dan disana sudah ada Adam dan Aria.

"Eh eh darimana lo berdua. Lo kok bisa ada dikamar abang gue?" Ucap Adam yang kaget melihat Resa dan Praya keluar dari kamar Resa.

"Ditanya tuh. Jawab!!"

"Emm itu gue-"

"Halah, tuhkan gasalah lagi. Dia yang nyebar gosip tentang Tata. Orang gue denger jelas banget tadi."

"Engga kak ga gitu."

"Kalo emang bukan lo. Lo ga akan gelagapan gitu ya jawab gue."

"Ohh berarti yang ngomongin kak Tata waktu di kamar mandi cewe itu beneran lo? Wah parah ya lo ganyangka gue."
Ucap Adam emosi

"E-ehh? Lo denger?"

"TUHKAN!!!"

"Yauda okey iya gua ngaku. Lagian itu bukan gosip, itu fakta kok. Tadi juga ngapain coba si Tata ada di kamar Resa lagi tidur. Mana ada cewe baik baik tidur di kamar cowonya. Abis ngapain tuh." Jelas Praya

Kemudian Tata yang mendengar keributan berlanjut, turun ke ruang keluarga dan duduk di samping Resa.

"Ngantuk" Ucap Tata sambil menyenderkan kepala di bahu Resa.

"Tuhkan dibilang juga apa tidur lagi malah turun."

"Nahkan? Lo liat kan? Cewenya menel menel gitu berarti yang gue sebar itu fakta dong. Udah gabisa disangkal kalo dia tu cewe murahan." Ucap Praya sedikit berteriak

"Eh jaga ya mulut lo. Mau gue sumpel pake otak gue yang gede ini dibanding otak lo?" Baiklah, sepertinya Tata mulai merasa terancam.

"Halah cabe mana puny otak-"


Tok tok tok


"Gue aja yang buka." Ucap Aria yang sedari tadi hanya memperhatikan

"Halo semuanyaa hehe. Ko pada tegang sih mukanya." Itu Ale, dia memang pecicilan.

Praya yang merasa pintu terbuka lebar bersiap untuk kabur, yang kemudian di tahan oleh Aria.

"HEY. YANG NGATAIN GUE CABE. APA KABAR LO YANG MASUK KE KAMAR RESA TANPA IZIN. SIAPA DISINI YANG MURAH HAH? SIAPA JAWAB!!" UCAP TATA. EMOSINYA BENAR BENAR MELUAP SEKARANG!!

(Eh monmaap ko jadi ikut ngegad ya hehe.)


Praya yang tadi diam mendengar ucapan Tata kini memberontak hendak keluar. Namun masih dapat ditahan. Dan Aria menarik Praya untuk duduk.

"Ada apaansi? Gue baru dateng juga" bisik Ale kepada Aria.

"Udah sut diem aja lumah."


"Gue yakin setelah gue jelasin ini lo bakal mohon mohon minta maaf ke gue." Ucap Tata dengan nada sinis

"Hah? Minta maaf? GUE GASUDI MINTA MAAP SAMA CABE!

"Ohh gitu ya. Cabe? Gue cabe iya? Cabe yang tidur dikamar cowo dan pelukan sama cowo di taman belakang sekolah? IYA?"
dan Praya hanya tersenyum sinis.

'Ngaku juga lo bgst'

(Ih kasall:()


"Gue berani taruhan. Lo bener bener bakal mohon mohon ke gue setelah omongan gue ini. Yakin gue"

"Halah banyak bacot lo. Cabe ya cabe. Omongan gaakan ngerubah takdir kalo lo emang cabe. Haha. Gue pergi aja, gapenting gue disini." Ucap Praya yang kemudian ditahan oleh Tata dengan menarik baju Praya.

"Gausa pegang pegang. Lepasin ga. Atau gua pukul ni."
Ucap Praya sambil mengangkat tangan bersiap memukul Tata namun berhasil ditahan.

Bukan tangan Resa ataupun Tata yang berhasil menahan, tapi ucapan Resa yang sontak membuat Praya terdiam.











"JANGAN BERANI BERANI LO SENTUH ADE GUE!!." Ucap Resa yang teriak.

"Apa? Kenapa diem lo. Ayo ngomong, berani banget lo mau mukul ade kesayangan gue. Gue aja boro boro mukul, bentak aja gapernah. Lo siapa hah sampe berani nyakitin dia.?"

"H-hah? A-ade?"

"Iya, dia ade gue. Ade KANDUNG gue. Kenapa? Kaget?"

"T-tapikan. Kalia-"

"Gue pura pura jadiin dia pacar gue karna apa? Gue risih sama lo. Gue risih lo deketin. Iya kalo wajar lu deketin gue, inimah sampe nempel nempel. Kalo nanya ga abis abis gatau gua lagi cape, gatau gua lagi marah. Udah gitu pake ngumbar ngumbar kalo kita pacaran? Hah? Siapa disini yang-"

"MURAH!!" Tata menyela perkataan Resa, karena ia tidak mau kata itu keluar dari mulut Resa.

Praya mulai berkaca kaca. Ia seperti ingin mengatakan sesuatu dari mulutnya, tapi sepertinya sangat sulit.

"K-kak Tata, ma-maafin aku kak. Aku gak bermak-"

"Kakak? Kakak lo bilang? Kemana aja lo kemaren kemaren. Boro boro kemaren, tadi aja lo manggil kakak gue pake nama. Gada nyopan nyopannya lo sama yang lebih tua." Kata Adam yang sedari tadi hanya diam memperhatikan.

"Okey gue bakal maafin lo." Ucap Tata yang membuat semua menoleh












































"Tapi ada syaratnya."






















Thanks for readingg!!!

Jangan lupa klik bintangnya

  ❣❣❣

The Perfect SiblingsDove le storie prendono vita. Scoprilo ora