ke-EMPAHPULUH-enam

572 43 0
                                    








"YUHUUUU, PRINCESS PERGI DULU YAAA..." Teriak Tata dari ruang keluarga.

Kemudian terlihat Resa dan Adam keluar dari kamar mereka, dan turun menemui Tata. Rencananya hari ini Tata akan pergi keluar bersama Marcel.

"Main terus deh perasaan." Ucap Resa.

"Ihh aku kan baru main lagi, kemaren kan gak jadi." Jawab Tata seraya cemberut.

"Oh." Jawab Adam yang setelahnya berlalu pergi ke sofa, disusul oleh Resa.

"Hehehe... berangkat dulu ya, Marcelnya udah di depan tuh." Ucap Tata seraya menghampiri kedua saudaranya.

Resa dan Adam tak menjawab sama sekali. Kedua saudaranya tersebut fokus ke arah televisi yang bahkan hanya menayangkan iklan yang tak menarik untuk diperhatikan.

"Aku berangkat ya?"

"Hmm." Jawab Resa dan Adam.

"Aishh jutek banget sih. Yaudah ah kasian Marcel nunggu daritadi." Ucap Tata dan setelahnya mengecup pipi Resa dan Adam secara bergantian.

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

"Tata gue udah gede." - "Kakak gue udah gede."
Ucap Resa dan Adam kompak. Kemudian mereka saling menatap satu sama lain.

"Ngikutin mulu lo curut!" Ucap Resa ngegas.

"Idihh, orang gue gak ngikutin. Sesat banget ngikutin lo." Jawab Adam dengan nada tak kalah ngegas.

"DASAR CURUT!" Setelah berbicara seperti itu, Resa berlalu pergi ke kamarnya.

.





.





.

Sudah sekitar dua jam lalu Tata pergi keluar bersama Marcel. Sekarang mereka sedang duduk santai di sebuah taman. Sebenarnya sedari tadi Tata memikirkan sesuatu, yaitu sikap kedua saudaranya. Biasanya Resa dan Adam selalu mengantarnya ke depan rumah hanya untuk menitipkannya pada Marcel ketika akan pergi keluar. Tapi tadi tidak sama sekali. Bukannya Tata manja, hanya saja ia heran karena Resa dan Adam tidak seperti biasanya.

Karena melihat Marcel yang sedang memainkan handphonenya, jadi ia tak mau mengganggu Marcel dan memilih untuk mengeluarkan handphonenya juga. Ia memilih untuk menghubungi kedua saudaranya. Mengetes apakah mereka bersikap seperti tadi karena marah. Marah-marah-marah. Terus saja.

LINE

Anak ayam👼

Dam?
Udah makan belum?
Mau kakak bawain sesuatu?


Namun Adam tak kunjung menjawab juga. Biarkan saja, mungkin ia sedang di kamar mandi atau sedang makan.

Kak🦝

Kak Resa
Udah pada makan belum?
Mau nitip sesuatu?


Biasanya kedua saudaranya langsung membalas pesan Tata. Tapi sudah sekitar tigapuluh menit, Resa dan Adam belum juga membalas pesannya.

"Kenapa?" Tanya Marcel yang melihat Tata cemas sekaligus bingung.

"Pulang yuk!" Jawab Tata.

"Loh? Baru jam segini juga. Kenapa emangnya?"

"Ishh pokoknya ayo pulangg. Kayaknya kak Resa sama Adam marah deh gara gara gue main terusss."

"Ah masa gitu doang marah."

"Ihh tapi daritadi gue chat mereka gak dibales."

"Mungkin mereka lagi tidur, atau di kamar mandi." Jawab Marcel meyakinkan.

"Ihh tapi kalo mereka marah beda lagi urusannyaa. Ayolaahhh!" Tata memaksa untuk pulang, membuat Marcel menghela nafas kasar.

"Yaudah ayo."

Akhirnya mereka pulang dengan keadaan Marcel masih belum menerima. Sejak tadi Tata mengajaknya berbicara, tapi Marcel hanya menjawab seadanya.

"Maaf ya Cel gue ngajak pulang cepet." Ucap Tata setelah sampai dan turun dari motor.

"Yo."

"Emm yaudah ya gue masuk dulu, maaf sekali lagii." Rupanya Tata masih merasa bersalah.

Setelah itu, Tata masuk ke rumah meninggalkan Marcel yang belum juga pergi. Tanpa Tata ketahui, Marcel memasang smirk meledek pada sudut bibirnya.

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

Ternyata kedua saudara Tata sedang berada di ruang keluarga. Apakah sedari tadi mereka tidak berpindah tempat? Kalau begitu, mengapa pesannya tidak mereka balas sama sekali.

"Kenapa pulang?" Tanya Resa.

"A-emm engga kok hehe."

"Padahal puas puasin aja tuh main, setiap hari setiap waktu." Ucap Resa tanpa mengalihkan pandangan dari televisi.

"Kok kakak jadi gitu?"

"Siapa yang jadi gitu? Kamu kali!" Ucap Resa yang setelahnya masuk ke dalam kamarnya.

"Dam?" Panggil Tata.

"Duhh ngantuk banget." Ucap Adam tanpa menoleh. Dan dia melewati Tata begitu saja menuju kamarnya.

"Tahan..tahan.. gak boleh nangis, gak boleh!" Ucap Tata pada dirinya sendiri.

.






.






.

Makan malam pun tiba. Semua orang sedang berkumpul di meja makan. Sejak tadi siang, Resa dan Adam belum juga berbicara kepada Tata. Tata juga bukannya tidak ingin berbicara, hanya saja jika ia bicara terlebih dahulu, maka ia akan menangis.

"Ini anak mama kok pada diem dieman gini, ada apa?"

"Hah? Kan lagi makan ma, masa iya ngobrol." Jawab Tata berbohong.

"Engga engga, sebelum makan juga biasanya rame. Tapi tadi kok pada diem dieman?" Sambung papa.

"Engga kok gapapa."

Trangg

Adam menaruh sendok ke atas piring dengan agak keras. Setelah itu ia berlalu pergi ke kamarnya. Semarah itukah Adam? Biasanya ia tak pernah bersikap seperti itu.

"Kesalahan sendiri aja ditutup tutupin." Ucap Resa seraya berlalu pergi.

"Ada apa sayang? Bicara sama mama?" Tanya mama lagi. Tapi Tata tak menjawab dan malah menangis.

"Ehh, Tata kalau punya masalah sama sodara sodaranya bicarain baik baik ya? Jangan malah diem dieman." Ucap mama lembut.

"T-tapi tadi hiks kak Resa sama Adam hiks malah diemin Tata duluan. Tata gak mau ngomong sama mereka hiks nanti Tata nangis duluan huaaaaa." Jelas Tata.

"Yaudah sekarang kamu tidur ya. Mereka biar papa yang urus." Ujar papa ikut menenangkan.

"T-tapi hiks jangan apa apain kak Resa sama Adamnya Tata paa." Ucap Tata. Mama tersenyum mendengar penuturan putrinya.

"Iya engga, papa mau ngomong sama mereka. Udah kamu tidur ya?" Ujar papa, dan Tata mengangguk.






























Yang

Yang

Yang gabut yang gabut...

Thanks for readingg!!

Jangan lupa tinggalkan jejak...

Tapi jejaknya jangan dihapus lagi dong sayang hehe...

  ❣❣❣

The Perfect SiblingsWhere stories live. Discover now