Aneh

79 42 4
                                    

       Adrian mengenakan sebelah tas punggungnya. Hari ini, ia akan berangkat sekolah tanpa menjemput Felly. Line dari gadis bermanik mata cokelat terang itu, belum ia balas. Jangankan membalas, membuka saja rasanya Adrian masih cukup ragu.
      "Ma, Pa. Berangkat sekolah dulu, ya"pamitnya. Mengambil salam pada keduanya.

      "Nggak, sarapan dulu?"tanya Ririn.

      "Nggak, Ma"

      "Kenapa nggak enak ya masakan mama?"tanya Ririn.

      "Nggak gitu. Aku ada ulangan pagi ini, Ma. Mau belajar dulu. Makanya berangkat pagi"jelas Adrian.

      "Yaudah ya, Ma. Adrian berangkat dulu"Adrian mengambil kunci motornya.

      "Nggak mau bareng papa, Dri?"tawar papanya.

      "Nggak, Pa. Adrian sendiri aja"ucapnya.

       "Ya sudah, hati-hati nak"

       "Iya, Pa"sahut Adrian. Ia lalu menstarter motornya dan melenggang menuju ke sekolah. Jalanan masih cukup lengang. Hanya ada beberapa kendaraan berlalu lalang. Adrian menikmatinya, yang ia ingin sekarang adalah sepi. Karena disitulah ia merasa damai.

                                 ***

     Jam masih menunjukkan pukul enam pagi namun Felly sudah tiba didepan gerbang SMA. Ia sengaja berangkat pagi-pagi karena ia ingin berlatih piano untuk lomba alat musik lusa. Sedikit cerita, Felly memang telah mengikuti ekskul musik sejak sebulan yang lalu. Dirinya ditunjuk oleh guru seni budaya untuk ikut ekskul tersebut. Awalnya Felly ragu, karena pasti mamanya akan menolak dengan alasan ia tidak boleh kecapean. Tapi atas usahanya dan bantuan dari bi Mimin Manoban, ia mendapatkan restu dari sang mama.

       "Pagi, pak"siapanya pada satpam penjaga sekolah.

       "Pagi, neng. Tumben berangkatnya pagi sekali neng?"sahut pak satpam. Felly tersenyum ramah.

      "Iya nih, pak. Aku ada latihan, ya sebenarnya sih nanti sekitar jam setengah tujuh. Tapi, aku takut telat aja pak, sekalian ngindarin macet"jelas Felly. Pak satpam manggut-manggut.

     "Ya udah, pak. Aku masuk dulu, ya"lanjutnya.

     "Iya, neng"sahut pak satpam. Felly melangkah ringan menuju ruang musik yang terletak disebelah anak tangga. Ia bersenandung kecil. Membuka penutup piano yang biasa ia gunakan sejak beberapa Minggu yang lalu. Jemari lentiknya mulai memainkan tangga nada dan menimbulkan irama yang membuat setiap orang hanyut jika mendengarnya. Felly memang tidak jago di bidang olahraga. Namun jika di bidang akademik dan seni jangan ditanya lagi, ia bintangnya.

      Sementara, Adrian baru saja tiba di halaman sekolah.

      "Pagi, pak"sapanya ramah.

      "Pagi, mas Adrian"sahut pak satpam dengan senyuman yang mengembang di wajahnya. Seluruh warga SMA ini memang sudah kenal baik dengan Adrian. Mulai dari guru-guru, staf, bahkan ibu kamtin sekalipun. Alasannya cuma ada dua Most wanted super jenius dan anak yayasan sekolah.

     Setelah memarkirkan ninjanya. Ia berjalan melewati lorong sekolah yang masih sepi. Hanya ada beberapa staf kebersihan, selebihnya belum ada siswa-siswi yang datang. Tujuannya adalah balkon atas, ia ingin belajar sekaligus menenangkan hatinya yan sedang tidak baik-baik saja. Langkahnya terhenti, saat mendengar alunan piano yang berasal dari ruang musik disebelah tangga menuju balkon. Suaranya terdengar, karena pintu ruangan dibiarkan terbuka begitu saja.

     Dengan langkah hati-hati Adrian mengintip dari ambang pintu.

     "Fellycia?dia bisa bermain piano?"gumamnya. pelan. Fellycia masih belum tersadar, karena ia duduk membelakangi pintu ruangan. Adrian benar-benar terhenyak. Alunan musik itu, membuatnya merasa tenang dan damai.
Adrian melangkah masuk dengan hati-hati, ia duduk bersandar di sofa yang terletak disebelah kanan pintu. Gadis itu masih memainkan pianonya. Sampai permainannya selesai. Adrian memberikan tepuk tangan.

       Membuat Felly menoleh,"Kak, ngapain disitu?"tanyanya. Ketus. Adrian tersenyum. Ia lalu pergi meninggalkan Felly. Lebih tepatnya, ia pergi ke balkon. Felly menyusul langkah cowok itu.

      "Kak!"panggilnya. Dari anak tangga paling bawah. Bukannya menyahut, Adrian malah terus melanjutkan langkahnya, menjejaki anak tangga. Seolah menganggap panggilan Felly sebagai angin yang lewat saja.

      Kak Adrian kenapa,sih?cuek banget sama aku. Anggap apa aku sama dia. Cih, menyebalkan!batinnya.

      "Loh, Felly"ucap seseorang dari arah samping. Felly memutar tubuhnya 90°,menghadap orang itu.

      "Iya, Pagi Kak"sapanya.

       "Iya, pagi juga, Fell. Masuk, yuk"sahutnya keduanya berjalan masuk ke arah ruang musik. Felly duduk di sofa. Ia masih terus bertanya-tanya, dengan sikap Adrian pagi ini. Sedangkan Eri mengambil gitar-mencangklongkan kepundaknya-kemudian mulai berlatih.

      "Berangkat jam berapa,Fell?"tanyanya sembari menatap senar gitar yang sedang dimainkannya. Cukup lama, setelah pertanyaan itu ia lontarkan, tapi belum ada jawaban dari Felly. Eri mendongak, menatap gadis yang sepertinya sedang melamun dan memikirkan sesuatu.

      "Fell?"panggilnya ulang.

      "Eh, iya. Kenapa, Kak?"sahut Felly. Spontan.

      "Lagi, mikirin apa sih?sampai nggak fokus gitu?"tanyanya. Kali ini menghadap wajah Felly.

      "Nggak, kok. Aku nggak, mikirin apa-apa"elaknya. Eri menatap dalam manik mata gadis itu. Felly yang ditatap intens oleh Eri, berusaha bersikap biasa saja.

       "Kakak kenapa liatin aku?"tanyanya. Eri melepas cangklongan gitarnya. Ia menghampiri Felly. Ia menarik kursi dan duduk dihadapan Felly.

       "Denger, Fell. Kita ini, udah kenal lama. Bahkan sebelum kamu bergabung sama ekskul musik. Jadi, kamu kalau ada masalah cerita aja. Nggak usah, malu-malu"ucapnya. Felly menggaruk tengkuknya. Ia bingung harus jawab apa.

       "Eng-enggak gitu, kak. Aku emang nggak mikirin apa-apa"sahutnya.

       "Ya terus, kenapa kamu ngelamun tadi?"tanyanya.

       "Oh, itu. Tadi, aku lagi nge-hafalin nada pianonya, kak"ucap Felly. Berbohong.

       "Oh gitu, nggak usah dipikirin. Nanti, juga hafal sendiri. Dibawa selow aja"tutur Eri. Membuat Felly tersenyum lega.

        "Yaudah, latihan lagi, yuk!"ajaknya. Felly tersenyum tipis dan mengangguk. Lalu keduanya berlatih di ruang musik, hingga satu per satu anggota ekskul musik mulai berdatangan.








#####$#############
Voment ya(*˘︶˘*).。*♡

ADRICIAWhere stories live. Discover now