first day challenge

116 72 8
                                    

       Adrian keluar dari kamarnya.Sudah memakai seragam dan jaket army favoritenya.Ia turun ke bawah untuk memakai sepatu.Hari ini ia bangun begitu pagi sekitar pukul 04.30.

       "Dek, kenapa lo udah siap sepagi ini sih?"tanya Nika saat memergoki Adrian sedang memakai sepatunya.

       "Masih pukul setengah lima, loh..Bi Surti, juga belum masak buat sarapan"terangnya.

      "Bukan urusan, lo. Gue ga perlu sarapan!"sahutnya.

      Adrian melengos pergi. Menatap lurus tanpa menoleh kepada kakaknya yang masih berdiri di situ.

      Ia mengemudikan ninjanya. Membelah jalanan yang masih sepi. Dinginya angin pagi, tak di hiraukannya.

     Hanya butuh sepuluh menit saja, Adrian sampai di apartementnya. Padahal jarak rumah Adrian ke apartementnya cukup jauh. Ia melenggang masuk.

      Dirogohnya ponsel di saku jaketnya. Ia mengirim Line mengirim beberapa chat. Setelah selesai, ia duduk bersandar di sofa menatap langit-langit apartementnya.

                                 * * *

 
      Felly meraba-raba nakas di samping tempat tidurnya, dengan kedua kelopak mata yang masih mengatup. Ia mencari ponsel yang bergetar tiada henti, karena menggangu tidur nyenyaknya.

     Ia berhasil meraih ponselnya.Felly menguap lebar. Matanya menyipit. Silau. Ia membuka notif, yang berasal dari aplikasi Line.

     Kak Adrian ngapain sih chat gue pagi-pagi buta kaya gini batinnya

    Matanya melotot sempurna. Setelah membuka isi chat dari Adrian.

 Setelah membuka isi chat dari Adrian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

     Tidak ada balasan dari Adrian. Felly bergegas mandi. Memakai seragam dan turun ke bawah. Dilihatnya arloji, yang melingkar di pergelangan tangannya.

     "Duh masih pagi gini, kasihan Bi Minah kalo aku bangunin dia buat bikin sarapan"gumamnya.

     "Bikin sendiri aja kali ya"putusnya.

     Felly menguncir rambutnya. Ia memakai celemek agar baju seragamnya tidak kotor. Felly mulai memanggang roti tawar. Memotong beberapa sayuran segar. Menambahkan beberapa slice keju. Menatanya menjadi sandwich.

     "Yas, akhirnya selesai"teriak Felly.Ia menyusun sandwich itu di kotak makan, Ialu menyimpan di dalam tasnya.

     "Kurang 5 menit lagi. Bodo amatlah"Felly berlari keluar. Menghampiri pos satpam di depan rumahnya.

     "lho, non Felly. Mau kemana, non?"tanya Pak Tohir.

     "Sekolah, pak.Pak amir udah pulang?"sahut sekaligus tanyanya.

     "Belum, non.Amir pulangnya bareng sama nyonya"sahut Pak Tohir. Felly menghembuskan nafasnya.

     "Yah..terus gimana, nih.Pak Tohir bisa nganter saya  nggak pak, pake mobil?"tanyanya.

ADRICIAWhere stories live. Discover now