Adrian baru

95 51 4
                                    

      Empat hari berlalu,Adrian sudah diperbolehkan pulang dari dua hari yang lalu.Selama empat hari pula Felly selalu menyempatkan diri untuk merawat Adrian setiap kali pulang sekolah.Walaupun,sebenarnya tubuhnya tidak sekuat yang orang lain lihat.Saat ini ia sedang duduk ditaman rumah Adrian.Ia mengajak cowok itu bercengkrama dengannya.Semenjak Adrian didiagnosa mengalami Amnesia,Adrian memiliki Aura yang berbeda.Dia jauh lebih ramah,murah senyum dan tidak mudah emosi.Ia juga menggunakan istilah aku-kamu ketika berdialog dengan Felly ataupun Inka-kakaknya.Tapi,jika dengan yang lainnya Adrian akan menggunakan Saya-Kau.
    "Fell"panggil Adrian.
    "Hmm"
    "Boleh aku bertanya?"
    "Tentu saja
    "Apa hubunganku denganmu?"
     Deg..jantung Felly berdetak lebih cepat dari biasanya.
    "Fell?"
    "Em..hanya sebatas senior dan juniornya,kak"
    Adrian menghela napas"Aku pikir lebih dari itu"
   Deg..
    "Eng- udah sore,Aku pamit pulang dulu ya,kak"Adrian mengangguk.Felly bergegas mengambil tasnya.Ia menghentikan taxi yang kebetulan melintas.Sebelum benar-benar pergi Felly membuka jendela taxi melambaikan tangannya ke arah Adrian yang dibalas senyuman dari lelaki itu.

                                            * * *
     Jam menunjukkan pukul setengah tujuh,Felly masih bergelung dengan bed covernya.Ia merasa kurang enak badan hari ini.Ranti-mamanya menghampiri Felly.Ia memeriksa suhu tubuh Felly.Panas.
   "Fell,makan dulu.Nanti,kamu ke dokter diantar sama pak Amir.Biar nanti mama ke butiknya naik taxi aja"Felly bersender pada kepala ranjang.
   "Enggak,ma.Felly mau berangkat sekolah aja"
   "Tapi ini sudah kesiangan kalaupun kamu mau berangkat sekolah.Kamu pasti akan terlambat,Fell"
   "Tapi mama kan bi-"
   "Felly.Jangan membantah perintah dari mama!"
    "Tapi-"
    "Sekali lagi kamu membantah mama,mama akan tarik kamu dari sekolah itu.Paham kamu!"Felly hanya tertunduk kaku.Selalu saja seperti ini.Hidupnya seolah diikat tidak bebas sesuai keinginannya.
      Ranti keluar dari kamar Felly.Gadis itu menangis lirih sambil memeluk kedua lututnya.Bagaimana dengan janjinya?kemarin dia sudah berjanji dengan Inka,bahwa dia akan mendampingi Adrian saat Adrian kembali masuk hari ini.
     Pintu kamar kembali dibuka.Yang muncul diambang pintu kali ini bukanlah sang mama melainkan Bi Minah.
     "Ada apa,bi"tanya Felly sembari mengusap air matanya sendiri dan menghampiri Bi Minah.
     "Non Fellydisuruh kebawah"kata Bi Minah Gugup.Felly mendengus pelan.
    "Bilangin aja sama mama,kalo Felly itu udah tidur"
    "Bukan non,tap-tapi De-"
    "Nggak baik bohongin orang tua,Fell!"ucap seseorang yang berada diambal anak tangga paling atas.Cowok itu memakai hoddie merah maroon dan bawahan abu-abu khas anak SMA.Ia tengah bersender sambil bersidekap.
    "Kak Adrian,kok-"ucap Felly.Kaget.Sedangkan Bi Minah telah ngibrit dengan wajah tanpa dosa.
    "Kenapa,Fell?"tanyanya.
    "Kenapa apa?"
     Adrian menghampiri Felly"Kenapa kamu bohong sama mama kamu sendiri?"
     Felly menggaruk tengkuknya"Eh,itu.Ah pokoknya..susah lah.Nggak usah dibahas"
    "Tapi,Felly kamu nggak boleh dong-"
     "Kak!"potong Felly.Hening.Felly meninggalkan Adrian.Ia duduk disebuah kursi dibalkon ruang keluarga.Adrian menghampiri Felly.Cowok itu duduk disebelahnya.
    "Maaf"ucapnya lirih.
    "Nggak papa"
    "Kamu masih marah?"
    "Sedikit"
    "Berarti masih marah.Aku balik aja-"
     "Nggak"
     "Bohong!"Adrian beranjak dari kursinya.
      Felly mencekal tangan cowok itu"Udah,Nggak"ucapnya.Manik mata keduanya saling bertemu.Adrian kembali duduk disamping gadis itu.
      "Kak maaf,aku nggak bisa ma-"
      "Kamu sakit,kan?"
      "Nggak!aku nggak sakit kok"bantah Felly.Adrian menaikkan sebelah alisnya.Ia menempelkan telapak tangannya didahi gadis itu.
Deg..
        Perlakuan Adrian membuat jantungnya berpacu dua kali lipat lebih cepat dari biasanya.Felly menyembunyikan wajahnya yang terasa panas.
      "Panas"
      "Tapi aku nggak sakit.Sekarang Kak Adrian juga udah disini.Felly siap-siap terus berangkat.Ok"
       "Jangan"ucap Adrian mencekal tangan gadis itu.Keduanya kini tengah berdiri dan saling berhadapan.Felly memberontak untuk melepaskan tangan Adrian.
      "Kenapa?kak.Aku mau berangkat!Aku nggak sakit!"Adrian menggeleng.
      "Aku mau berangkat!"Gadis itu akhirnya terlepas dari cekalan Adrian.Ralat,Adrian melepaskan cekalannya.
    "Kamu mau berangkat yaudah berangkat sendiri.Aku nggak ikut"ucap cowok itu lalu pandangannya menerawang jauh kedepan.
    Felly menaikkan sebelah alisnya"Kenapa?"tanya gadis itu.
    "Udah telat"
    "Nggak apa,Kak.Kan gurunya maklumin kakak,soalnya kan baru aja sembuh"papar Felly.
   "Dua jam lebih lima belas menit.Aku nggak yakin ada guru yang memaklumi"ucap Adrian.Felly menghembuskan nafasnya kasar.

                                                * * *
   
     "Hati-hati,kak"Felly melambaikan tangan kearah mobil Adrian.Adrian membalas perlakuan Felly lalu menstarter mobilnya dan pergi meninggalkan gadis itu.Felly menunggu hingga mobil milik Adrian sudah tak nampak di ujung belokan sana.Ia baru saja dari dokter.Adrian menyuruhnya untuk memeriksakan diri.
     Felly memghentikan langkahnya,tatkala ponsel disaku sweeternya berdering.Memperdengarkan lagu milik stephani poetri-I love you 3000.Di layarnya terpampang nama 'Yuna Asifarita'.Ia segera mengangkat telepon dari sahabatnya itu.
    "Hallo,Fell"

      "Iya,ada apa?"

       "Lo sakit?"

       "Iya,mungkin"

        "Kok mungkin,sih.Gue sama si kutu K-pop rencananya mau jengukin,lo.Pulang sekolah nanti"

       "Emang,kalian tahu rumah aku dimana?"

        "Ya,maka dari itu gue mau minta alamat rumah,lo"

       "Nggak,usah.Besok aku juga udah berangkat sekolah.Baru sehari doang"

       "Ya-"ucap Yuna belum selesai."Eh,kutu K-pop.Balikin Hp gue!"suara teriakan Yuna.

        "Halo,Fefel ini incess sesha.Fefel mau ya dijengukin kan incess Seshanya khawatir sama Fefel"

        "Incess Sesha nggak usah khawatir.Nggak perlu jengukin aku juga"ucap Felly terkikik geli menyebutkan kata 'incess Sesha'.

        "Jangan gitu dong-"Belum selesai terdengar kembali suara ricuh dibalik ponsel.Sepertinya sedang terjadi insiden perebutan ponsel.
         "Yunyun.Main rebut aja!Gue tuh belum selesai ngomongnya sama si Fefel"

        "Lah ponsel gue juga.Lo telepon aja sama ponsel lo.Salah sendiri nggak punya pulsa"

      "Aishh...Yunyun pelit dasar!"

      "Hallo,Fel?"

      "Iya"

       "Kasih ya.Masa udah sahabatan hampir dua bulan nggak tahu rumahnya,kan nggak lucu"

      "Nggak usahlah"

      "Fell.Kalo lo bersikap kayak gini,gue ngerasa seolah-olah lo nggak pernah anggap gue ataupun Sesha sebagai seorang sahabat!"

     "..."

      "Sahabat itu nggak pernah ada rahasia-rahasiaan.Tapi nyatanya lo selalu aja nutupin kehidupan pribadi lo dari kita.Gue tahu ada batas privasi,tapi bukan berarti privasi itu lo jadiin alasan buat nutupin kehidupan lo yang sebenarnya.Gue kecewa sama lo"Telepon terputus.Mata Felly berkaca-kaca.Setega itukah dirinya.Padahal maksud Felly hanya ingin menutupi bahwa dia adalah anak dari desainer terkenal.Itu saja.Tapi,kalau untuk kedua sahabatny mengapa ia harus menutupi hal itu?bukankah apa yang dikatakan oleh Yuna ada benarnya?.Felly membuka aplikasi Line.

                                   Yuna Asifarita❤

                   
                                                                                      Maaf,Yun.
                           
    Tulis gadis itu.Felly kemudian membagikan alamat rumahnya kepada Yuna.Tak peduli apapun yang mungkin terjadi selanjutnya.Untuk saat ini gadis itu hanya ingin menjadi seorang sahabat yang sesungguhnya.

                                                 * * *

HAI UP DOUBLE CAPT YA SESUAI JANJI..JADI YA JGN LUPA UNTUK VOTE AND KOMEN..DADAW💜💜
                                                                

                     

ADRICIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang