First school day and First meet with you

209 99 25
                                    

        Adrian mengerjap-ngerjapkan matanya saat sinar matahari menelusup secara lancang di antara celah jendela kamarnya. Ia meregangkan otot-ototnya, menyambar handuk lalu melangkah gontai menuju kamar mandinya.

      Setelah, lima belas menit berkutat di dalam kamar mandi. Ia keluar dengan handuk yang melekat di pinggangnya.Ia memakai seragam sekolahnya. tok..tok..pintu kamarnya diketuk.

      "Dri, lo udah bangun belum dri.Ini udah siang dri!lo bisa telat,"teriak suara dari luar.

     "Ck..berisik lo. Pergi!"Teriak Adrian dari dalam kamar.

     "Ok, deh kalau lo udah bangun. Cepat sarapan, mama sama papa udah nunggu di bawah. Lagian ini udah siang,"teriaknya.Lagi.

      Adrian membuka pintu kamarnya lalu berjalan menuruni anak tangga.

      "Adri, ini mama udah buatin sandwich keju kesukaan kamu,"ucap Ririn, menyodorkan tepak makan.

      "Kamu makan ini di sekolah aja, ini udah siang  nanti kamu bisa telat,"lanjutnya.

      "Nggak perlu,"Ia menepis kotak makan hingga jatuh. Membuat isinya berserakan di lantai.

       "Adrian mama udah capek-capek bikin makanan itu tapi kamu malah-"

      "Saya nggak minta anda untuk membuatkan saya makanan, kan?"potong Adrian, berlalu pergi dari hadapan mamanya.

                                   
                                  * * *

      "Ma, Felly berangkat sekolah dulu, ya,"Felly mencium punggung tangan mamanya. Lalu membuka pintu mobil.

      "Iya, sayang. Kalau ada apa-apa, kabarin mama oke?"

      "Iya, ma. Mama nggak usah khawatirin aku. Lagian aku kan mau sekolah ma,bukannya outbound,"sahutnya. Tentu tertawa.

     "Hehehe..iya,Fell.Udah sana masuk. Belajar yang rajin. Semangat,"kata Renti.

     "Siap,ma. Semangat,"Tangan Felly terangkat sejurus kemudian ia mengepalkan tangannya.

     "Bekalnya jangan lupa di makan. Obatnya juga jangan lupa di minum. Terus kalau jajan di kantin yang sehat dan ster-"

     "Iya,ma.Felly ngerti kok,"potong Felly.

     "Hush, kamu ini kalau mama ngomong jangan di potong-potong gitu. Nggak sopan!"ucapnya.

     "Hehe..maaf, ma. Habisnya, mama udah ngomong itu sampai Dua puluh kali dalam semalam,"jujur Felly.

      "Udah, ah. Sana masuk. Mama cuma nganter kamu sampai sini. Nggak apa-apa, kan?"Ujarnya. Felly berdecak pelan.

      "Iya, ma yaudah Felly masuk. Bye, mom,"Felly melambaikan tangan kanannya lalu masuk ke gerbang sekolah.

      Felly melenggang masuk, mengayunkan kedua kakinya. Halaman sekolah yang terbilang luas di tambah lorong sekolah yang lumayan panjang membuat kaki Felly terasa pegal. Rumah Felly memang lebih luas, tetapi di rumahnya terdapat kendaran kecil yang sengaja di buat untuk berkeliling di halaman yang luas itu.
  
                             
                               * * *

       Adrian tiba di sekolah setelah lima belas menit lamanya ia berkendara. Adrian berdecak melihat gerbang sekolah telah tertutup rapat. Ia memanjat gerbang belakang sekolahnya. Trap..ia mendaratkan kedua kakinya sempurna. Adrian tergelonjak kaget, setelah membalikkan tubuhnya. Mendapati wanita bertubuh gemuk, dengan penggaris kayu di tangannya.

ADRICIAWhere stories live. Discover now