You and Me

85 57 1
                                    

"Maaf,anda tidak di perbolehkan masuk.Silakan tunggu saja diluar"ucap salah seorang suster kepada Felly yang masih bersikeras untuk ikut masuk ke dalam ruang UGD.
"Tapi Sus"

"Kami akan melakukan yang terbaik.Anda silakan duduk"ucap suster kemudian.Felly mengikuti arahan dari suster rumah sakit.Ia duduk di kursi tunggu.Pikirannya kalut.

"Kak,Adrian maafin aku"gumamnya.Ia mengelus Jeni-kucing kesayangannya.

"Aku benar-benar Egois!"sesalnya.

Tak lama kemudian pintu ruangan terbuka.Felly beranjak menghampiri dokter yang menangani Adrian.
"Dok,gimana keadaanya?"

"Luka di kepalanya cukup serius.Kita harus segera melakukan operasi pada pasien.Apa ada anggota keluarga pasien disini"

"Tidak,dok.Tapi saya temannya"

"Sebaiknya kamu segera menghubungi keluarganya.Karena pihak rumah sakit perlu izin dari keluarga pasien.Kalau begitu saya tinggal"ucap sang dokter,lalu meninggalkan Felly yang masih termangu.

Felly benar-benar bingung harus apa.Ia takut jika harus menghubungi orang tua Adrian.Disisi lain,Adrian harus di operasi.
Akhirnya,dengan segala tekad yang kuat.Gadis itu menelepon orang tua Adrian,dengan ponsel milik Adrian.Ia tidak boleh egois untuk saat ini.

"Halo"

"Iya,Halo?"

"Boleh bicara dengan orang tua kak Adrian?"

"Maaf tapi,Nyonya sama tuan sedang di luar negeri"

"Oh,gitu ya.Kalau kakaknya?"

"Sebentar,saya panggilkan.Tapi,sebelumnya mba ini siapa?"

"Saya Felly,adik kelas kak Adrian"

"Oh,tunggu sebentar ya,non"

Felly menelan ludah.Ia benar-benar merasa takut sekarang.

"Halo,ada apa Felly?"

"Kak Adrian kak.."

"Adrian kenapa?" Ada sedikit nada khawatir.

"Di..dia kece..kecelakaan kak"

"APA!dimana Adrian sekarang?"

"Di rumah sakit.."Felly membaca papan rumah sakit.

"Medika jaya,ruang UGD"

Gagang telepon ditutup sepihak.Felly menggigit bibir bawahnya.Takut,cemas,menyesal,dan bingung,bersatu menjadi sebuah adonan yang tidak bisa Felly jelaskan.

* * *
Felly mondar-mandir diruang tunggu.Operasi masih dilakukan.Sudah dua setengah jam lamanya,tapi dokter tak kunjung menampakkan dirinya.Gadis itu benar-benar takut.
"Fell,lebih baik kamu pulang saja dulu.Kalau nanti Adrian udah selesai dioperasi,kakak hubungi kamu"Kata Nika.Felly berhenti dari 'kegiatannya'.Ia berdiri membelakangi Nika.
"Nggak.Aku mau nunggu operasi kak Adrian selesai,kalau perlu aku mau nunggu kak Adrian sampai siuman"Nika menjalankan kursi rodanya,menghampiri Felly.Ia menggapit kedua tangan Felly.
"Kamu pulang,ya.Adrian akan baik-baik saja disini.Ada kak Nika dan suster yang akan manjaga Adrian"ucapnya menenangkan.Felly menggeleng.Ia berjongkok didepan Nika.
Ia menitikkan air mata,"Aku mohon kak,biarin aku nungguin kak Adrian disini"Nika menepuk punggung tangan Felly.
"Kakak tidak sama sekali melarang kamu,untuk menjaga Adrian.Hanya saja,apa orang tuamu akan mengizinkan kamu untuk tidak pulang?"Tanya Nika.
Felly menggeleng,"Mama sedang berada diluar kota.Aku mungkin akan menelepon orang rumah untuk menjemput jeni dan membawanya pulang sekaligus membawa pakaian ganti untukku,Kak"Felly menatap Nika penuh Arti.
"Ya sudah,kalau begitu"Felly memeluk erat Nika.Air matanya terus saja mengalir tiada henti.
"Terima kasih,Kak.Kakak memang yang terbaik"ucapnya dengan selaras senyum penuh arti.
"Sama-sama"balas Nika.Keduanya mengurai pelukan.Bersamaan dengan itu ruang operasi terbuka.Sosok seorang dokter yang masih mengenakan pakaian serba hijau keluar dari ruangan.Felly dan Nika segera mungkin menghampiri dokter.
"Bagaimana keadaan Adrian?"tanya sang kakak.Nika.
"Operasinya berjalan dengan lancar.Untuk memastikan keadaan Adrian kita tunggu Adrian sampai siuman"papar dokter.Felly sedikit menghembuskan nafas lega.
"Apa sudah boleh dijenguk,dok?"tanya Felly.Dokter itu menggeleng,"Belum bisa,Pasien masih dalam proses pemulihan.Mungkin beberapa jam lagi pasien baru bisa dijenguk"Felly terduduk lemas dibangku.
"Terima kasih,dok"ucap Nika.Dokter itu mengangguk,lalu kembali masuk ke dalam ruang operasi.
Felly berdiri menatap Adrian dari balik kaca buram pembatas ruangan.Adrian telah dipindahkan ke ruang ICU untuk masa pemulihan.Gadis itu meraba kaca,merapalkan doa berharap dia baik-baik saja.
"Kak Adri,Maaf ya aku udah bikin kakak sakit.Kak,maaf ya aku cuma bisa nemenin kakak dari sini.Dokternya nyebelin,masa nggak ngebolehin lihat kakak"Felly berdialog dengan dirinya sendiri.Kak Nika menghampiri Felly.
"Sudahlah,kamu tidak usah menyalahkan diri kamu sendiri"Felly memeluk Nika.Ia kembali menumpahkan air matanya.
"Kak,aku salah.Cuma gara-gara Jeni kak Adrian jadi kayak begini.Aku menyesal,kak.Aku benci sama diriku sendiri.Aku adik kelas yang nggak tau sopan santun"Felly terus mengungkap segala kesalahannya.Nika mengelus 'sayang' punggung Felly.Membiarkan gadis itu menumpahkan segala rasa bersalahnya.Rasa bersalah yang mungkin tak lagi diingat oleh korbannya.

############
Hallo semua..masih pada setia ga nih nunggu ADRICIA up lagi.Aku mau ngucapin terima kasih buat yang setia nunggu.Aku tau menunggu itu melelahkan apalagi lama nunggunya.Jadiii ya aku mohon maap krna uda lama upnya abisnya aku lost idea...ide aku ilang begitu aja..11 12 lupa lahya..JADI MOON MAAP YA SEMWA....Janji deh bakal publish double chapter setelah ini.Jadi tunggu ya😗😘

Salam rindoe
Ansftr(Author gaje)

ADRICIAWo Geschichten leben. Entdecke jetzt