Siapa kamu?

83 54 2
                                    

Felly berjalan lunglai menyusuri lorong rumah sakit.Kata-kata dari sang dokter seperti menghunus jiwanya.Begitu menyakitkan untuk menerima sebuah kenyataan yang tidak kita inginkan adanya.Dan sekarang semuanya telah menjadi nyata.

"Maaf,kepada keluarga pasien,bernama Adrian Tirtazayn Alvaro.Dokter menunggu diruangannya"ucap salah seorang suster.Nika dan Felly saling berpandangan.
"Kakak tahu kamu ingin lebih tahu keadaan Adri.Pergilah Felly,biar kakak yang menjaga Adrian disini"Nika meyakinkan.
Felly mengagguk,"Saya,sus"ucanya mantap.
"Mari saya antar,dokter sudah menunggu"Felly mengikuti suster itu.Mereka telah sampai di depan ruang dokter yang menangani Adrian.Suster itu pergi.
"Permisi,dok"Ucap Felly ketika memasuki ruangan itu.
"Ya silakan duduk"Felly duduk dihadapan dokter yang usianya masih tergolong muda.Dokter itu tampak membuka catatan riwayat kesehatang pasien.

"Dengan keluarga pasien yang bernama Adrian Tirtazayn Alvaro?"tanyanya.Felly mengangguk.

"Saya ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting kepada anda,Tentang keadaan pasien yang mungkin terjadi dengan pasien setelah siuman"Felly mengernyit bingung,"Maksud dokter?"tanyanya.

"Akibat dari benturan dikepala pasien.Beberapa saraf dikepala bagian tengkorak belakang mengalami luka.Untungya benang-benang saraf itu tidak putus hanya sedikit cedera.Akibat dari cedera inilah ada kemungkinan pasien akan mengalami Amnesia"Felly terpaku.Kaget,tidak percaya,sedih tapi inilah kenyataan pahit yang harus diterimanya.

"Amnesia,dok?"ulang Felly.

"Ya.Pasien mengalami Amnesia sementara.Artinya pasien tidak bisa mengingat segala hal dihidupnya.Masa lalunya,atau bahkan keluarganya"papar dokter.

"Tapi,itu hanya kemungkinan yang saya tafsirkan.Selebihnya hanya Tuhan yang tahu"kata dokter.

         Felly membekap mulutnya.Harus bicara apa dia dengan Nika nantinya.Ia benar-benar merasa bersalah.Andai saja,jika saja.Kata-kata itu terus berputar membuatnya semakin terpuruk.

      "Felly!"Panggil seseorang.Felly menoleh.Ternyata panggilan itu berasal dari Nika.Sesegera mungkin ia menghapus air matanya.Ia menghampiri Nika yang berusaha mendorong kursi rodanya agar bergerak lebih cepat.

"Ada apa kak?"
Nika tersenyum,"Adrian siuman"Felly tersenyum senang.

"Benarkah?"

      Nika mengagguk,"Ayo,kita kesana sekarang"Felly mendorong kursi roda Nika.
Felly berdiri disebelah Nika sedangkan Nika duduk diatas kursi roda disamping tempat tidur Adrian.Adrian sudah membuka matanya sempurna.Disekelilingnya alat-alat bantu masih terpasang rapi.Felly meneguk ludah.

       "Dri,akhirnya kamu siuman juga.Kakak khawatir kamu koma"ucap Nika.Adrian hanya diam,menatap bingung Nika.Nika hanya tersenyum kecut.Pada saat sakitpun Adrian masih tak merespon pernyataannya.

"Gimana keadaan kakak?"giliran Felly yang bertanya.

       Satu detik...dua detik...masih tak ada suara.Hanya sebuah tatapan bingung yang dilontarkan lewat ekspresi mata Adrian.

      "Kam-mu-si-a-pa?"ucap Adrian masih setengah terengah.Blam..kenyataan diagnosa dari seorang dokter memang tidak pernah meleset.Adrian amnesia.

      "Apa ini?adri kamu kok tidak mengenali Felly"Kakaknya bertanya sambil mengguncang tubuh Adrian pelan.Felly menggeleng,"Biar Felly jelaskan".

*****

       "Nggak mungkin,Fel.Adri..Adri..nggak mungkin amnesia"elak Inka setelah mendengar cerita dari Felly.Felly berlutut dihadapan kursi roda milik Inka.

      "Maafin Felly kak ini semua salah Felly"Sesalnya.Inka menggeleng menyuruh Felly untuk mengubah posisinya menjadi berdiri.Keduanya berpelukan hangat.Bertukar air mata yang kian mereda.

        Inka mengurai pelukannya,"Sudah.Lebih baik kita temuin Adri,Yuk"Felly mengangguk.
Di kasur rumah sakit masih tampak Adri yang sedang tertidur pulas.Sekelilingnya sudah tak tampak lagi alat-alat mengerikan itu,hanya ada infus,serta selang kecil pembantu nafas untuk Adrian.Felly dan Inka hanya mengintip Adrian dari kaca buram ruang ICU.Pasalnya jam bezuk pasien telah usai.

      "Felly kamu pulang saja dulu,Nanti kamu kesini lagi.Jam bezuk masih empat jam lagi.Kamu perlu istirahat"tutur Inka.

      Felly menggeleng,"Aku akan merawat kak Adrian sampai sembuh.Kecuali saat sekolah.Aku mohon sama kak Inka,ini adalah wujud permintaan maaf dari aku,kak"

      "Tapi,bagaimana dengan mamamu pasti dia khawatir kamu sudah hampir 2 hari tidak pulang ke rumah?"

       "Mama di luar kota.lusa mama memang pulang,karena aku sedang sakit hanya dua hari lalu berangkat lagi,Kak"Sebuah suara pecahan mengakhiri percakapan tersebut.Felly bergegas menuju ruang ICU sementara Inka menyusul Felly dengan kursi rodanya.

       "Kak,Adrian"Adrian meremas kepalanya sembari berteriak.Selang oksigen dan selang infus telah lepas dari tubuh lelaki itu.Inka dengan segera memanggil sang dokter.Sementara Felly menemani Adrian yang mengamuk pada dirinya sendiri.

####################
Hai semwa jan lupa V&K yaa...kutunggu

ADRICIAWhere stories live. Discover now