[16] Waiting For News About Them?

87.2K 14.4K 1.6K
                                    

Follow Instagram @yeremisaragih buat ngeliat cogan😎😾

Selagi nunggu update cerita ini, kalian bisa baca cerita aku yang masih on going, ayo ramaikan, bantu aku dengan vote dan komen. Aku update setiap hari loh disana!

• Selamat Membaca •

•••

"Bentar lagi resmi, gak kuat deh."

•••

"Bos, gue ada info terbaru nih," ujar Naufal setelah memasukkan handphonenya yang baru saja ia mainkan, kedalam saku seragamnya.

Phoenix mengangkat kepalanya menatap datar Naufal. Handphone laki-laki itu masih digenggamnya. Entahlah, laki-laki tampan itu seperti sedang menunggu kabar yang sangat penting.

Keempat sahabatnya menyadari itu. Walaupun Phoenix terlihat seperti biasanya, tapi laki-laki itu terlihat sedikit berbeda saat menatap ponselnya.

Phoenix mengangkat sebelah alisnya. Laki-laki itu menatap Naufal tajam.

"Gue dapet kabar. Katanya, kemarin Arsenik ngebakar banyak markas dari geng yang selalu berbuat masalah," tutur Naufal memberitahu.

Keempatnya langsung menatap serius Naufal.

"Serius?" tanya Venus.

Naufal menganggukkan kepalanya.

"Gila, keren banget tuh geng," ujar Venus.

"Tunggu," sela Raja saat dirinya merasa ada hal yang menggangu pikirannya.

Raja menatap Phoenix. Seolah tau apa yang dipikirkan oleh Raja, Phoenix menganggukkan kepalanya pelan.

"Kenapa?" tanya Andreas saat melihat Raja dan Phoenix sepertinya mengetahui suatu hal.

"Mereka gak mungkin sampai segitunya, kalau alasannya cuma gara-gara markas geng yang mereka bakar, sering buat masalah. Walaupun cukup masuk akal alasannya, tapi gue rasa bukan itu alasan utamanya," tutur Raja menatap datar pada mereka.

Phoenix menganggukkan kepalanya setuju. Laki-laki itu sebenarnya yang pertama menyadari, kalau ada kejanggalan oleh berita yang barusan didengarnya dari Naufal.

"Jadi maksud lo, ada alasan kuat yang ngebuat mereka dengan berani membakar lumayan banyak markas geng?" tanya Andreas memastikan.

Raja mengangguk.

"Cukup masuk akal juga sih," balas Venus.

Oh iya, by the way, saat ini mereka berlima sedang berada di rooftop sekolah. Kelimanya memutuskan untuk membolos pelajaran. Entah siapa yang mengajak.

"Kayaknya kita gak usah berurusan sama geng mereka deh. Bukannya takut, cuma menghindari permusuhan aja. Geng kita jangan lagi nambah musuh, udah cukup banyak," jeda Naufal menatap mereka yang mendengarkan dirinya dengan serius.

"Apalagi ditambah dengan fakta, kalau geng mereka duluan ada dibanding kita. Juga fakta, kalau mereka sepertinya emang bukan orang biasa," tambah Naufal membuat mereka yang mendengar menganggukkan kepala mereka kecuali Phoenix.

TING

Bunyi suara ponsel, mengalihkan perhatian mereka pada Naufal. Phoenix dengan cepat melihat handphonenya. Tanpa sadar, Phoenix sudah ditatap sedari laki-laki itu melihat handphonenya.

Seulas senyum tipis terlihat diwajahnya yang tampan. Tidak menyadari keempat sahabatnya terlihat terkejut saat melihat Phoenix tersenyum walau sangat tipis. Tapi, hanya Raja yang tetap dengan wajah datarnya. Berbeda dengan ketiganya yang heboh sendiri.

DANGEREUXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang