[42] She Will Never Lose

60.9K 10.7K 5.1K
                                    

"Dilarang mengcopy atau memplagiat cerita ini!"

Follow Instagram @yeremisaragih buat ngeliat cogan😎😾

Baca cerita Ragaz dan ramaikan biar aku semangat update DANGEREUX dan RAGAZ!

Selagi nunggu update cerita ini, kalian bisa baca cerita aku yang masih on going, ayo ramaikan, bantu aku dengan vote dan komen. Aku update setiap hari loh disana.

Selamat Membaca

•••

"Sebelum membaca, absen dulu disini!"

•••

"Sayaaaang. Abang datang!"

"Baby, kamu dimana?"

"Cantiknya Abang. Mana sih orangnya?"

"Kesayangannya Abang, Abang baru datang nih."

Celetukan dari beberapa laki-laki tampan terdengar menggema di dalam sebuah mansion yang sangat besar itu.

Para pelayan terlihat terus menundukkan kepala mereka saat banyaknya laki-laki yang terlihat tampan, memasuki mansion terus-menerus. Mereka juga dibuat sibuk, karena harus menyiapkan banyak hal untuk banyaknya laki-laki yang datang ke mansion ini.

"Bi, tolong panggilkan Oliv ya. Bilang abang-abangnya sudah pada datang," celetuk Venus pada salah satu pelayan yang terlihat berjalan.

Iya, Venus saat ini sedang berada di mansion sepupu kesayangannya. Tidak hanya dia, saudaranya yang lain pun ikut datang ke mansion salah satu keluarga Dexter ini.

Bukan tanpa alasan mereka semua datang ke mansion ini. Kalau bukan karena kesayangan mereka yang meminta mereka untuk datang ke mansion, mungkin mereka masih sibuk dengan urusannya masing-masing.

"Baik, Den," sahut pelayan yang terlihat sudah sedikit tua itu menundukkan kepalanya, dan pergi untuk melaksanakan perintah dari tuannya itu.

"Duduk dulu dah gue," monolog Venus, melangkahkan kakinya menuju salah satu sofa yang berada di ruang keluarga.

"Sudah datang semua? Jangan sampai baby marah, karena ada yang tidak datang," celetukan datar dari salah satu banyaknya laki-laki yang sudah duduk di sofa itu, terdengar tajam.

Yang lainnya hanya menganggukkan kepalanya saat mendengar pertanyaan mengintimidasi itu.

"Sebenarnya, kenapa princess menyuruh kita semua untuk datang?" celetuk laki-laki lainnya.

"Tidak usah berpura-pura bodoh, Erga!" timpal salah satu laki-laki dengan aura mengintimidasinya begitu kuat.

Mendengar ucapan sarkas dari kakak tertua kedua mereka, membuat hampir semuanya tersenyum miring.

"Raja bajingan!"

Walaupun pelan, gumaman itu bisa terdengar di semua telinga laki-laki tampan berwajah datar itu. Tak ayal, semuanya mengepalkan kedua tangan mereka dengan erat, saat nama itu disebut.

"Sepertinya kita kurang memberinya pelajaran dan peringatan," timpal yang lain, Putra namanya. Cowok tampan itu masih mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Rahangnya mengeras, tanda menahan amarahnya yang bisa meledak kapan saja.

DANGEREUXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang