[47] Is He The Real One, Or?

59K 10.4K 6.8K
                                    

"Dilarang mengcopy atau memplagiat cerita ini!"

Follow Instagram @yeremisaragih buat ngeliat cogan😎😾

Baca cerita Ragaz dan ramaikan biar aku semangat update DANGEREUX dan RAGAZ!

Selagi nunggu update cerita ini, kalian bisa baca cerita aku yang masih on going, ayo ramaikan, bantu aku dengan vote dan komen. Aku update setiap hari loh disana.

Selamat Membaca

•••

"Sebelum membaca, absen dulu disini!"

•••

Hari Senin. Hari yang selalu menjadi musuh oleh pelajar, karena terlaksananya kegiatan upacara bendera yang bisa dipastikan akan memakan waktu yang lama.

Kasuari dan kedua sahabatnya, sedang berjalan beriringan di koridor sekolah saat ini. Ketiganya langsung menjadi pusat perhatian, karena mereka berangkat bersama hari ini.

Hari pertama penilaian tengah semester, membuat Bintang meminta keduanya untuk berangkat bersama menuju sekolah.

"Eh, gua lupa nanya sama kalian. Kita bertiga satu ruangan, 'kan?" celetuk Bintang menolehkan kepalanya ke samping kanannya.

"Gue sendiri yang beda," sahut Kasuari datar.

"Dih, demi apa?" tanya Bintang tidak percaya.

"Hm." Gumaman Kasuari membuat Bintang menghela nafas.

"Kesel banget. Kenapa harus dicampur sama kelas yang lain si anjir?" ujar Bintang kesal.

"Iya tuh. Timbang tetap di kelas masing-masing dan nggak usah ribet-ribet pake ruangan, susah banget kayaknya," timpal Starla yang juga sama kesalnya.

Kasuari hanya diam menyimak kedua sahabatnya itu, dan menatap lurus ke depan.

"Katanya juga, gue denger kita duduknya bukan sama satu kelas kita. Ngerti nggak maksud gue? Jadi walaupun kita satu ruangan, kita tetap nggak bisa duduk bareng. Soalnya udah ditentuin duduknya, dan yang pasti itu sama kelas lain," papar Bintang menatap sekilas Starla.

"Aaaa anjir. Gue nggak mau!" sahut Starla.

"Lima hari doang," timpal Kasuari datar.

"Lima hari juga itu waktu yang lama woy!" balas Starla menatap kesal Kasuari.

Kasuari hanya mengangkat bahu acuh.

"Resiko," ujar Kasuari.

•••

KRING KRING KRING

Bel tanda masuk kelas berbunyi nyaring di seluruh penjuru sekolah. Murid-murid terlihat menggerutu sembari berjalan dengan langkah malas kearah kelas.

Termasuk kelima inti Inferos, yang langsung berjalan turun dari rooftop saat mendengar bunyi bel terdengar nyaring.

"Anjing. Gue males banget ujian-ujian gini. Belajar mah kagak gue," celetuk Andreas terlihat kesal.

DANGEREUXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang