[29] Small Child

77.6K 12.9K 5.1K
                                    

"Dilarang mengcopy atau memplagiat cerita ini!"

Follow Instagram @yeremisaragih buat ngeliat cogan😎😾

Selagi nunggu update cerita ini, kalian bisa baca cerita aku yang masih on going, ayo ramaikan, bantu aku dengan vote dan komen. Aku update setiap hari loh disana!

• Selamat Membaca •

•••

"Kondisikan tingkahnya ya pak!"

•••

CTAS

"ARGH!"

CTAS

CTAS

CTAS

Suara cambukan berulang kali yang bertubrukan dengan tubuh seseorang, terdengar di ruangan yang sepi ini.

Jeritan kesakitan seseorang juga mengiringi suara cambukan itu. Saat ini, hampir di seluruh tubuh seseorang itu, sudah terkena cambukan.

Tubuhnya bermandikan darah. Tapi, seseorang yang menyebabkan tubuh itu menjadi bermandikan darah, terlihat biasa saja. Wajahnya hanya datar, dan tatapannya begitu tajam.

"Gue udah bilang, untuk jangan ganggu gue," ujar seorang gadis cantik menatap tajam orang dibawahnya.

"Sial–"

CTAS

"ARGH!"

"Jangan main-main sama gue, Sella," tekan gadis itu tajam.

Sella. Ya, gadis itu lah yang kondisinya saat ini sudah bermandikan darah. Tubuhnya benar-benar sangat sakit.

"Lepas–lepasin gue. Gue janji–gue janji nggak bakal ganggu lo sama Phoenix," ujar Sella terbata-bata, sesekali gadis itu meringis.

Kalian benar. Gadis yang mencambuk Sella adalah Kasuari. Gadis cantik yang saat ini hanya menatap datar dan tajam pada Sella.

"Lo mau gue lepasin?" tanya Kasuari dengan nada seperti meledek pada Sella.

"I–iya, lepa–"

DOR

"Yah, lo telat Sell," gumam Kasuari, setelah menembak Sella tepat pada bagian kepala gadis itu. Dan bisa dipastikan, gadis itu sudah tidak bernyawa.

Kasuari menghela nafas pelan. Netranya menatap mayat yang berada dibawahnya dengan malas.

"Parasit," gumam gadis itu lagi.

Setelah itu, Kasuari melangkahkan kakinya keluar dari ruangan yang terlihat remang-remang dan sepi itu.

"Urus mayatnya dan kasih ke ayahnya. Pastikan ayahnya melihat langsung anak kandungnya sekaligus selingkuhannya itu, dengan mata kepalanya sendiri," papar Kasuari pada bodyguard yang berada diluar ruangan itu.

Bodyguard itu sedikit tersentak saat mendengar ucapan Kasuari. "Ba–baik, Nona," balas bodyguard itu menundukkan kepalanya.

Kasuari langsung melangkahkan kakinya pergi dari sana. Sepanjang perjalanan, senyuman miring gadis itu terlihat.

"Bisa-bisanya lo berhubungan sama bokap kandung lo sendiri, saat nyokap lo lagi sakit, sialan!" batin Kasuari tajam.

"Dimana otak lo, saat lo berhubungan intim sama bokap lo persis disebelah nyokap lo yang lagi tidur. Bangsat!" batin gadis itu lagi.

DANGEREUXWhere stories live. Discover now