[26] Towards Face Reveal

75.6K 12.5K 1.8K
                                    

Dilarang mengcopy atau memplagiat cerita ini!"

Follow Instagram @yeremisaragih buat ngeliat cogan😎😾

Selagi nunggu update cerita ini, kalian bisa baca cerita aku yang masih on going, ayo ramaikan, bantu aku dengan vote dan komen. Aku update setiap hari loh disana!

• Selamat Membaca •

••

"Ada berapa banyak lagi tentang dia yang belum diketahui?"

•••

"Sayang, siap-siap ya. Aku jemput 10 menit lagi." Suara Phoenix terdengar diseberang telepon.

Kasuari mengernyitkan dahinya. "Mau kemana?" tanya gadis itu.

"Kencan sayang. Udah, siap-siap sana. Aku tutup teleponnya. Love you baby," sahut Phoenix.

Walaupun bingung dan heran, tak ayal, Kasuari tetap membalas ucapan Phoenix. "You too," balas gadis itu. Setelah itu, Phoenix memutuskan sambungan teleponnya.

Terdiam sebentar, sampai akhirnya Kasuari melangkahkan kakinya menuju walk ini closet-nya, guna siap-siap seperti yang Phoenix suruh.

Setelah siap-siap, Kasuari turun ke lantai satu menggunakan lift yang berada di mansion-nya. Netranya menangkap sang Mommy yang sedang duduk di sofa dan menonton televisi, sesekali meminum tehnya.

"Mom," panggil Kasuari sembari berjalan menuju sang Mommy, Swastika.

Swastika menoleh saat sang anak memanggil. Ibu dari 3 anak itu menatap anak bungsunya yang sudah rapi dan berjalan kearahnya.

"Mau kemana anak Mommy yang cantik ini?" tanya Swastika saat Kasuari sudah duduk disebelahnya. Tangan wanita dewasa itu mengelus lembut kepala sang anak.

"Pergi sama Nix, Mom," jawab Kasuari tersenyum menatap sang Mommy.

"Calon mantu Mommy?" ujar Swastika menggoda Kasuari.

"Iiih Mommy!" rengek Kasuari mengerucutkan bibirnya.

"Eh, eh, eh. Si cantik Mommy ini," ujar Swastika memeluk erat sang anak, yang dibalas tak kalah erat oleh Kasuari.

TIN TIN

"Tuh, calom mantu Mommy udah datang," ujar Swastika melepaskan pelukannya pada Kasuari.

"Diam ah Mom," balas Kasuari cemberut.

"Permisi nyonya. Ada pacarnya Non Kasuari diluar." Interupsi pekerja di mansion itu, Bi Dian, sembari menundukkan kepalanya.

Swastika mengalihkan pandangannya pada pekerjanya. "Suruh masuk dulu Bi," balas Swastika tersenyum.

"Baik Nyonya," sahut Bi Dian. Setelah menundukkan kepalanya sebentar, Bi Dian melangkahkan kakinya menuju pintu mansion.

"Udah ih jangan cemberut lagi. Jadi jelek 'tuh," tutur Swastika menatap anaknya yang masih cemberut.

"Permisi Mom," interupsi Phoenix yang sudah berada tidak jauh dari posisi Ibu dan anak itu.

Phoenix memang sudah memanggil kedua orang tua Kasuari dengan sebutan Mommy dan Daddy. Begitupun sebaliknya, Kasuari juga sudah memanggil kedua orangtua Phoenix dengan sebutan Ayah dan Bunda.

"Duduk dulu sini Nix," ujar Swastika tersenyum.

"Maaf Mom, kita harus pergi sekarang. Nanti takut kemalaman pulangnya," balas Phoenix tersenyum tipis.

DANGEREUXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang