[15] Between Both

88.9K 14.4K 1K
                                    

Bantu vote cerita MAHARAJA sampai 600 vote, aku bakal double up hari ini juga! Janji!

Follow Instagram @yeremisaragih buat ngeliat cogan😎😾

Selagi nunggu update cerita ini, kalian bisa baca cerita aku yang masih on going, ayo ramaikan, bantu aku dengan vote dan komen. Aku update setiap hari loh disana!

• Selamat Membaca •

•••

"Keduanya terlihat sama. Ya, sama."

•••

"Ruangan ku," titah Phoenix datar.

Setelah memberitahu bodyguardnya dari seberang telepon, laki-laki itu memutuskan sambungan telepon dengan sepihak.

Tidak lama kemudian, bodyguard yang bernama Jett itu mengetuk pintu ruangan pribadi Phoenix.

"Masuk."

Setelah diizinkan masuk oleh sang tuan, Jett melangkah masuk kedalam ruang pribadi tuannya yang terasa mencekam.

"Ada apa tuan muda?" tanya Jett setelah dirinya sudah berdiri dihadapan Phoenix dengan sedikit menundukkan kepalanya.

"Ada orang?" tanya Phoenix singkat. Matanya menatap tajam lawan bicaranya.

Sedikit berpikir, sebelum akhirnya Jett mengerti maksud yang ditanyakan oleh tuan mudanya.

"Ada tuan," jawab Jett menganggukkan kepalanya.

"Siapkan," titah Phoenix.

"Baik tuan muda. Kalau gitu saya permisi dulu." Jett langsung melangkahkan kakinya keluar setelah melihat Phoenix menganggukkan kepalanya pelan.

"Ah, sudah lama rasanya," batin Phoenix tersenyum miring.

•••

"Ada masalah?" tanya gadis cantik pada seorang gadis yang memiliki rambut pirang dihadapannya.

"Ada bos," jawab gadis pirang itu.

"Biasa aja sama gue," ujar gadis cantik itu datar.

"Hehe iya-iya," balas gadis pirang itu terkekeh singkat.

"Masalah apa?" tanya gadis cantik itu.

"Mereka mencoba mencari tau tentang kita," jawab gadis pirang itu. Matanya menatap serius gadis yang tadi dipanggilnya dengan sebutan bos.

"Terus?" balas gadis cantik itu mengangkat sebelah alisnya.

"Ini beda lagi."

"Apa yang beda? Udah biasa kan?" tanya gadis cantik itu.

"Mereka bersikeras cari tau tentang kita. Masalahnya, beberapa dari mereka ada yang menculik anak-anak kecil. Ada juga yang sengaja membuat masalah. Mereka melakukan itu biar kita muncul," tutur gadis pirang itu memberitahu.

Mendengar ucapan gadis pirang dihadapannya ini, gadis cantik yang dipanggil bos tadi tanpa sadar mengepalkan kedua tangannya dengan kuat.

"Sialan," batin gadis cantik itu.

"Urus semuanya, gue gak mau tau. Kalau perlu bantai habis mereka," titah gadis cantik itu tajam.

"Perintah diterima." Setelah mengucapkan itu, gadis pirang tadi langsung pergi. Meninggalkan seorang gadis yang sangat cantik itu dengan tatapan tajam yang menghiasi wajah cantiknya.

DANGEREUXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang