[50] Bad

59.6K 10.1K 6.5K
                                    

"Dilarang mengcopy atau memplagiat cerita ini!"

10 chapter lagi menuju Epilog.

Follow Instagram @yeremisaragih buat ngeliat cogan😎😾

Baca cerita Ragaz dan ramaikan biar aku semangat update DANGEREUX dan RAGAZ!

Selagi nunggu update cerita ini, kalian bisa baca cerita aku yang masih on going, ayo ramaikan, bantu aku dengan vote dan komen. Aku update setiap hari loh disana.

Selamat Membaca

•••

"Sebelum membaca, absen dulu disini!"

•••

"Sayang."

"Baby."

Phoenix menghela nafas kasar saat Kasuari masih asik dengan keterdiamannya. Dari awal Phoenix menjemputnya untuk ke sekolah, gadis itu sama sekali tidak mengeluarkan suaranya.

Dan Phoenix jelas tau, apa yang membuat gadisnya menjadi seperti ini.

"Sayang," panggil Phoenix lembut, sembari mengulurkan tangannya dan menggenggam sebelah tangan Kasuari.

Kasuari hanya melirik Phoenix sekilas, dan kembali menatap lurus ke depan. Saat ini, mereka sudah berada di sekolah. Lebih tepatnya, mereka sedang berada didalam mobil yang sudah terparkir.

"Sayaaaang," rengek Phoenix melengkungkan bibirnya ke bawah.

Kasuari masih tetap diam. Gadis itu total menghiraukan pacarnya yang berada disebelahnya ini.

"Hiks..."

Kasuari langsung menolehkan kepalanya saat mendengar suara isakan seseorang. Mata gadis itu sedikit membulat, mendapati Phoenix yang sudah menangis sambil menatapnya.

"Kenapa?" tanya Kasuari datar sembari mengangkat sebelah alisnya.

Isakan Phoenix semakin mengeras saat mendengar ucapan gadisnya yang terdengar datar.

"Hei, kenapa?" tanya Kasuari lagi. Kali ini, gadis itu melembutkan nada suaranya.

"Kamu diemin aku terus," sahut Phoenix memajukan bibirnya.

Kasuari menghela nafas panjang melihat pacarnya yang seperti ini.

"Terus kamu mau apa?"

"Peluk," rengek Phoenix sembari merentangkan kedua tangannya, berharap gadisnya langsung menariknya kedalam pelukan.

"Nggak," balas Kasuari kembali mengalihkan pandangannya menatap kedepannya.

"Aaaa sayaaang, hiks..."

Kasuari memejamkan matanya dengan erat saat Phoenix menangis histeris. Gadis itu akhirnya mengganti posisinya agar berhadapan sepenuhnya pada pacarnya ini.

"Sini," ujar Kasuari sembari merentangkan kedua tangannya.

Masih dengan sesenggukan, Phoenix perlahan mendekati Kasuari dan langsung memeluknya dengan erat. Cowok itu menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Kasuari. Isakan kecil masih terdengar, membuat Kasuari mengelus pelan punggung Phoenix.

DANGEREUXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang